130

122 23 2
                                    

"Lewat sini" Mad-eye memimpin jalan para anak-anak itu.

Mereka berjalan sambil melihat-lihat sekelilingnya. Hermione, Ginny, Arabella, dan Jessica agak terganggu betapa suram dan berdebunya setiap jalan yang mereka lewati, mereka mengerutkan wajah.

Sedangkan Ron dia juga merasa terganggu hingga wajahnya masam, tetapi bukan mengenai hal yang sama seperti para gadis melainkan si kembar yang bercanda mendorong satu sama lain sambil tertawa cekikikan.

"Bisakah kalian diam?! Silent!" Mad-eye memperingati dengan mata besarnya yang melirik.

Atas peringatan Mad-eye mereka diam, tetapi si kembar tetap saling senggol dengan tawa yang tertahan.

Mereka memasuki ruangan rapat para orde di dekat tangga aula. Saat masuk mereka bisa melihat orang-orang yang familiar sedang duduk di kursi yang mempunyai meja panjang.

Dumbledore, McGonagal, pasangan Weasley, Remus, dan Sirius.

"Prof. Dumbledore" Hermione menyapa sedangkan yang lain tersenyum.

"Kalian sudah datang" Dumbledore menanggapi dengan tersenyum.

"Apa kalian berpas-pasan dengan Arlynx dan Bill?" Mrs. Weasley bertanya.

"Ya, tadi di pintu" Ron menjawab sambil mengambil duduk di tempat kosong diikuti yang lain.

"Berandal itu" Sirius menggeram pelan hingga hanya Remus yang mendengarnya.

"Sirius" Remus menegurnya dengan kedua alisnya yang bertaut.

Sementara mereka berdua sibuk berdebat dengan suara rendah, sebagian dari orang-orang yang hadir di sana menghiraukan hal itu dan mengobrol santai menanyakan kabar satu sama lain.

"Aku tau dia tidak menyukai pak tua itu Moony, tapi dia bisa menunjukkan sopan santunnya bukan?" Sirius mulai meninggikan suaranya menatap sinis Remus.

"Sudahlah Sirius, dia juga memiliki tugasnya sendiri" Remus menghela nafasnya lelah sambil memijit pelipisnya.

"Ya, ya" Sirius menanggapi dengan malas.

"Memangnya mereka pergi kemana?" Fred bertanya entah pada siapa.

"Ya mereka nampak terburu-buru" George menambahi.

"Ada satu dua hal yang harus mereka urus" Dumbledore menjawab dengan tenang.

Tapi kemudian ekspresi para orang tua itu mulai berubah menjadi lebih serius tidak santai lagi.

"Hermione, Ron, Ginny, Arabella, Jessica, Fred, George" Mrs. Weasley memulai dengan suara tegasnya.

Kemudian Dumbledore berdiri menghampiri mereka.












[Dumbledore meminta mereka bersumpah tidak mengabari apapun pada Harry Potter, master]

Suara Apollo yang melapor terdengar di kepalaku.

Tiba-tiba saja aku merasa ke Diagon Alley tepatnya ke Gringotts adalah pilihan buruk, entah mengapa.

"Billy, kita tidak usah ke Diagon Alley sekarang ya? Aku punya firasat buruk" aku dengan gusar sibuk menyisir rambut yang sudah rapi.

"Hm? Malah aku punya firasat baik" Bill menatapku dengan pandangan bingung.

Aku menghela nafas.

"Berarti hal buruk untukku itu hal baik untukmu?" kedua alis Arlynx menyatu bentuk kekesalannya.

"Bukan begitu, hanya saja suasana hatiku sedang bagus" Bill sebagai orang dewasa berusaha sabar atas perilaku Arlynx.

"Yah sudahlah" aku pasrah saja walau ada hal buruk pun di sana.

Tapi sebelum itu, kita mampir dulu di salah satu restoran. Maklum saja, tadi kami langsung berangkat dan melupakan sarapan ditambah kami berjalan kaki.

Sepertinya bus hantu itu belum sampai ke daerah sekitar Grimhauld Place jadi terpaksa berjalan, jika memakai sapu nanti para muggle akan geger.

Setelah sarapan aku dan Billy memutuskan untuk mulai membeli bahan makanan.

Itu sebenarnya ideku, sebisa mungkin aku menunda waktu ke Gringotts. Bilang pada Billy jika belanjaan ini memakai uangku karna aku merayakan kebebasanku.

Yah walau sebenarnya aku mengulur waktu, sebisa mungkin semoga firasat buruk itu cepat-cepat pergi.

Selesai membeli bahan makanan untuk jangka waktu satu bulan, aku memanggil Imiel memintanya untuk menyimpan belanjaan itu. Lalu, kami pergi ke Gringotts.

Aku menghela nafasku dengan niat menenangkan tubuhku yang begitu tegang.

Hingga saat akan menyentuh knop pintu Gringotts, terjawab sudah alasan mengapa perasaanku begitu gusar.

"Oh Arlynx! Nice to see you"

Blue eyes, blonde, perfect body!.

tersenyum lebar menyapaku, dia mendekat lalu memeluk ku sebelum aku bisa tersadar dari rasa terkejutku.

Aku menggelengkan kepala pelan berusaha mengumpulkan nyawa, aku membalas pelukannya dengan kikuk.

"Haha, bagaimana kabarmu..













Fleur?"







Lirik lagunya blue eyes blonde perfect body😂👍

Voment

Pusing bet jadi Arlynx ketemu mantan di hari yang sama 🥴

Sirius Son vTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang