150

126 22 4
                                    

Dengan ditunjuknya Umridge menjadi penyidik-apalah itu, kegiatan belajar-mengajar menjadi kurang tertib atau dalam masalahku tidak nyaman.

Si Umbridge ini mewawancarai saat prof sedang di dalam kelasnya, bukan hanya bertanya hal yang sensitif si kodok juga mewawancarai murid-murid kekurangan dalam pengajaran prof tersebut.

Yang membuatku kesal, si Umridge ini mengeluarkan dekrit yang melarang penggunaan produk kembar Weasley. Itukan barang-barang bagus yang sudah ku investasikan! Tidak boleh begitu dong!

Dinding pintu masuk great hall dipenuhi dekrit-dekrit yang tidak masuk akal. Seakan ada yang mau membacanya.

Terakhir kali kudengar prof yang mengajar ramalan memberikannya ramalan tidak menyenangkan dari anak-anak yang melihat itu sendiri.

Berakhir ribut-ribut di depan pintu Hogwarts tentang pengusiran.

Aku berdiri di kelilingi oleh teman-teman slytherinku yang memakai syal asrama karna hari sudah semakin dingin.

Orang-orang berkumpul memperhatikan dengan hening Umridge yang berjalan menuju prof nyentrik yang tampak sangat sedih.

"16 tahun aku tinggal dan mengajar di sini" matanya berkeliling dengan berkaca-kaca.

"Hogwarts is my home. Kau tak bisa melakukan ini" semua orang merasa sesak sebab yang dia katakan benar adanya.

"Sayangnya, aku bisa" kata Umridge dengan wajah menyesal tapi mata yang menunjukan kemenangan.

"That bitch" aku menunjukan kebencian tanpa sadar.

Owo datang dan menghampiri prof ramalan itu dan memeluknya segeralah prof yang di pelukannya menangis tersedu-sedu.

Perdebatan terjadi antara owo dan Umridge, tapi itu dihentikan dengan suara pintu besar yang terbuka dan majulah Dumbledore ke arah mereka.

Dumbledore menyuruh owo membawa prof itu ke dalam. Si Umridge tidak terima pun kembali berdebat, tapi kali ini dengan Dumbledore.

"Dumbledore, perlu aku ingatkan padamu bahwa dalam pasal dalam peraturan pendidikan No. 23 yang disahkan oleh mentri-"

"Kau berhak memecat guruku, namun kau tak berhak mengusirnya dari sini. Wewenang itu tetap milik kepala sekolah" untunglah Dumbledore memotongnya, tanganku sungguh gatal ingin mengutuknya yang ku sembunyikan di kedua saku celanaku.

"Untuk sementara" Umridge kelihatannya tidak ingin kehilangan muka.

Dumbledore yan tak ingin lebih larut lagi menyudahinya dengan memandang berkeliling memperhatikan semua orang yang berkumpul melihat keributan yang ada.

"Apa kalian tidak belajar?" katanya sambil jalan cepat meninggalkan tempat membuatku mengikuti yang lain dan pergi ke kelas selanjutnya.

"Gila bener itu guru" Nott mengoceh di perjalanan.

"Gila lagi Arlynx yang mengumpat di tengah-tengah suasana hening" Zabini menimpali yang diangguki mereka membuatku menaikan satu alis bingung.

"Memangnya terdengar?" tanyaku membuat mereka melihatku dengan wajah 'Yang benar saja?!'

"Sepertinya jika bisa, si Umridge itu akan memberi detensi lagi padamu" kata Draco.

"Sayangnya kau tidak di kelasnya hingga jika terlihat satu kekurangan saja mungkin bisa terjadi" kata Parkinson yang membuatku nyengir senang.

Draco menghentikan langkahnya membuat kami bingung.

"Aku jadi teringat si Potty bau di kelas Snape kalau begitu" katanya membuat Crabbe, Goyle, Nott, dan Parkinson tertawa mengiyakan.

































Sirius Son vTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang