153

114 19 1
                                    

Saat itu yang kuingat, kami sedang berdiri di tengah lapangan sesudah latihan quidditch dengan dikelilingi anak-anak slytherin yang kebanyakan melempar pujian kosong, sampai Draco berseru membuat perhatianku teralihkan padanya dengan malas.

"Apa yang sedang dinaiki Weasley?" Draco berseru dengan suara mengejeknya yang dipanjang-panjangkan.

"Kenapa ada orang yang mau menaruh mantera terbang ke kayu tua berjamur seperti itu?" Crabbe, Goyle dan Pansy Parkinson tertawa terbahak-bahak dan menjerit dengan tawa.

Ronald menaiki sapunya dan naik dari tanah dan Harold mengikutinya sambil mengamati telinganya berubah menjadi merah dari belakang.

"Abaikan mereka," katanya, sambil menambah kecepatan untuk mengejar Ronald.

"Lihat-lihat" kata Parkinson sambil cekikikan.

"OK, semuanya, kita akan mulai dengan beberapa pas hanya untuk pemanasan, seluruh tim tolong --"

"Hei, Johnson, ada apa dengan gaya rambut itu?" teriak Pansy Parkinson dari bawah.

"Kenapa ada orang yang mau terlihat seperti mereka punya cacing keluar dari kepala mereka?"

Itu keterlaluan, tapi aku tak ada niat menghentikannya. Aku hanya ingin ini cepat selesai dan kembali berbaring di ranjang, jadi aku hanya memperhatikan dengan tangan yang ditopang sapu, daguku bersandar pada tangan dan mata malas.

Orang yang dimaksud Parkinson menyapukan rambut panjangnya yang dikepang kecil-kecil dari wajahnya dan meneruskan dengan tenang,

"Kalau begitu berpencar, dan mari lihat apa yang bisa kita lakukan ..."

Harold mundur menjauh dari yang lain ke sisi jauh dari lapangan itu. Ronald mundur menuju gawang di seberang. Johnson mengangkat Quaffle dengan satu tangan dan
melemparkannya keras-keras kepada Fred, yang memberikan kepada George, yang memberikan kepada Harold, yang memberikan kepada Ronald, yang menjatuhkannya.

Anak-anak Slytherin, dipimpin oleh Malfoy, meraung dan memekik dengan tawa, sementara aku terkekeh kecil.

Ronald, yang telah meluncur ke tanah untuk menangkap Quaffle itu sebelum mendarat, menghentikan tukikannya dengan tidak teratur, sehingga dia selip ke samping di sapunya, dan kembali ke tinggi permainan sambil merona.

Harold melihat Fred dan George saling berpandangan, tetapi tidak biasanya tak satupun dari mereka mengatakan apa-apa, sehingga dia bersyukur.

"Berikan, Ron," seru Johnson, seakan-akan tidak ada yang terjadi.

Ronald melemparkan Quaffle itu kepada salah satu gryffindor, yang memberikan kembali kepada Harold, yang memberikan kepada George ...

"Hei, Potter, bagaimana rasanya bekas lukamu?" seru Draco membuatku berdecak kesal.

Aku sedang memperhatikan mereka, siapa tau aku bisa membuat strategi yang bagus tanpa mengandalkan snitch yang ditangkap.

"Yakin kau tidak perlu berbaring? Pastilah, apa, sudah seminggu penuh sejak kau berada di sayap rumah sakit, itu rekor bagimu, bukan?"

George memberikan bola kepada Johnson; dia memberikan balik kepada Harold, yang tidak menduga, tetapi menangkapnya dengan ujung-ujung jarinya dan memberikan dengan cepat kepada Ronald, yang menyerbunya tetapi gagal karena beberapa inci.

"Ayolah, Ron," kata Johnson dengan jengkel, ketika dia menukik ke tanah lagi, mengejar Quaffle itu.

Sulit mengatakan apakah wajah Ronald atau Quaffle itu lebih merah ketika dia kembali lagi ke tinggi permainan. Draco dan tim Slytherin lainnya sedang melolong tertawa.

Sirius Son vTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang