XIV.

23 7 0
                                    

-Ben Edmond -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Ben Edmond -

Layaknya sarapan pagi roti dengan selai kacang yang jadi pelengkap, rasanya kurang tepat tanpa segelas kopi atau susu yang mendampinginya. Bagus, namun terasa kurang.

Hari hariku biasanya memang biasanya hanya dihabiskan untuk mengambil pekerjaan dari menggembala domba, mengirimkan susu setiap pagi dan beberapa pekerjaan ringan lainya saat seseorang membutuhkan bantuanku. Monoton seperti biasa aku bangun tidur dipagi hari, membersihkan rumah dan sarapan, berangkat bekerja, pulang dan tidur. Seharusnya aku tidak keberatan dengan kebiasaan pagi hari seperti itu.

Di hari hari sebelumnya pagi hariku kuhabiskan dengan berfikir untuk mengajak kemana Lucy hari ini, atau hal bagus apa yang akan kulakukan dengan Lucy nanti. Alih alih mencari uang untuk hidup dengan bertandang ke kandang domba, kala itu satu satunya tempat yang tak pernah absen ku kunjungi adalah rumah Lucy.

Namun hari itu akan menjadi kenangan hari itu pula. Berbeda dengan aku yang sebenarnya tidak ada salahnya dengan duduk di bawah pohon apel di ladang perbukitan apel dengan domba domba yang kugembala lagi, biasa namun terasa sedikit kurang kesanya saja.

Dua hari ini aku tidak melihat Lucy lagi, aku rindu berat jujur saja. Pernyataan bahwa kepergianya secara mendadak hanya meninggalkan secarik surat tentu saja membuat aku kebingungan dan merasa kehilangan sangat dalam walau aku tahu perempuan itu tak seharusnya dan tak akan meninggalkanku begitu saja. Semoga

Surat yang diberikan kepadaku waktu itu hanya berisi tarikan tinta yang nampaknya tergesa gesa sehingga hanya bisa tercipta beberapa kalimat dari deretan kata singkatnya mengenai permintaan maaf dan salam berpamitan.

Ben Edmond

Maaf kepada bunga tulip putih yang pernah kau berikan, sebagai lambang ketulusan kesucian dan pernyataan cinta.
Ben, aku meminta maaf jika akhirnya kau menerima surat ini ketika aku yang mungkin sudah tidak menapak didesa.
Seperti ucapku kepadamu tempo hari, akhirnya surat surat itu datang dan mendesak. Aku harus kembali ke kota untuk menyelesaikan pekerjaan dan kembali dalam waktu dekat, aku berjanji.
Pergiku tidak sedikitpun bermaksut meninggalkan kesan caraphernelia untukmu. Sungguh, aku berjanji tak lama. Setelah aku selesai dengan urusanku disini, maka aku akan kembali ke rumahku dan menemuimu dengan secepatnya.
Maaf beribu maaf jikalau kata pamit ku tidak mengena dihati dan terkesan terburu buru.

Lucy en scar
Ps; balas aku sebelum surat kedua datang pekan depan.

Aku membacanya baru malam tadi ketika suasana rumah sudah lebih tenang sejak kedua sejoli itu tidak menimbulkan kebisingan lagi didalam rumah. Dengan kepala dingin aku cepat memakluminya, mau dengan alasan apapun memang itu kewajibannya.

Lebih memilih membuat kepergianya sebagai hal ringan saja, toh ia akan kembali dalam waktu dekat. Aku memilih merebahkan diri pada rumput rumpuh panjang dibawah pohon apel sambil terpejam seperti biasanya, kemudian menutupi mata dengan lengan kiriku sembari memakan apel seperti biasa.

Began;Intro ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang