XXI.

11 5 0
                                    

Ps; yang paragraf bercetak miring itu merupakan flashback. Yang lain.. itu cuman suara batin aja.

Alih alih mengaku, terkadang Lucy sendiri ketakutan apabila meninggalkan Ben dan lebih muak kepada janji pangkat itu itu saja yang untuk kesekian kalinya telah pangeran Len ingkari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alih alih mengaku, terkadang Lucy sendiri ketakutan apabila meninggalkan Ben dan lebih muak kepada janji pangkat itu itu saja yang untuk kesekian kalinya telah pangeran Len ingkari. Apakah pada akhirnya jika ia membawa Edel kembali ke mansion, ia mendapat jabatannya? Lalu bagaimana dnegan ben, atau bagaimana cara mengatakan hal yang sebenarnya kepadanya.

Malam itu Lucy memutuskan tidur dirumah Ben karena sudah terlalu larut malam ia duduk didepan perapian melepas rindu dengan banyak berbicara dengan kekasihnya. Menyenangkan, berdua didalam satu selimut yang sama itu selalu menjadi impian Lucy yang kini terkabulkan. Setelahnya ia diantarkan tidur dengan Edel, sesuatu yang tak pernah Lucy sangka akhirnya ia tidur di satu tempat tidur yang sama dengan rivalnya.

“Hei kau yang berpakaian lusuh. Berhenti menangis sialan! seolah olah kamu sedang ujian saja”

Andai saja kala itu Selena tidak ada disana, maka Lucy kecil dengan tangan berdarahnya itu pasti sudah sampai di rahang sang putri mahkota Edelmar.

“Jaga ucapanmu putri sombong. Belum tahu saja kamu rasanya tersayat pedang” ucapnya sarkas.
Sang putri yang kala itu sama sama berusia duabelas tahun memang sering bertengkar, sang putri Edel selalu menarik pertengkaran dengan cara bicaranya yang santai namun tajam juga lucy yang dengan kesabaran setipis kertas sering menanggapinya dengan nada tinggi dan balasan tak kalah sarkas nya.

bilim tii Kimi risinyi tirsiyit piding. Lakukan saja pelajaran bodoh dengan pedang dan kakakmu itu. Asal kau tahu ya, pelajaranku lebih berat dari pada pedang jelekmu itu.”

“Pelajaran banyak namun etika nol”

Atau seperti dilain waktu walau mereka sama sama sudah beranjak remaja dengan yang seharusnya sama sama saling mengerti.

“apa apaan dengan gaun itu?!”

Lucy yang baru saja menginjakan kaki di aula mansion langsung menjadi sorotan seluruh maid yang berada disana. Apa salahnya? Ia hanya mencoba terlihat bagus dengan gaun pemberian ibunya yang akan digunakan dalam jamuan teh di pusat kota.

“hei hei, seharusnya gadis kekar sepertimu itu pakai baju zirah dengan pedang saja”

“apa salah saya? Saya hanya berpakaian menyesuaikan saja” Segah Lucy tak terima.

Putri Edel mendengus tak percaya. Sejujurnya dari pada tak menyangka kenapa wanita itu bisa cantik dengan memakai gaun sederhana, putri Edel sebenarnya iri karena tampilannya menjadi setara dengan gadis kekar itu. Apakah tak bisa ia menjadi pusat perhatian saja? Mengapa putri dari selir seperti dia juga diundang?

Began;Intro ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang