.XXXII.

23 2 0
                                    

- Di Mansion Daerah -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Di Mansion Daerah -

Pukul tujuh pagi, Lucy telah siap mengambil posisinya. Bahkan ketika itu penjagaan ketat sudah dikerahkan di seluruh sisi mansion, namun gadis itu dengan mudah menyelinapkan para orang orangnya dan juga ia sendiri di seluruh area tanpa di curigai siapapun.

Dengan langkah tegap di sisi mansion, ketukan boots prajurit itu menggema diantara sayup sayup suara pastor yang sedang memberi ceramah di aula. Dengan sebuah berkas yang ia genggam erat erat di samping tubuh, ia berharap semoga para orang orang yang hadir disana merupakan orang yang memiliki keadilan yang dapat membantunya menahan calon Duke beserta antek anteknya untuk diperiksa.

Tanpa diduga, pintu besar yang menjadi pintu utama menuju aula itu tak dijaga ketat, alih alih menempatkan orang di depan pintu - Lucy malah menemukan banyak orang berdiri di halaman dan sekitaran pagar sebagai pengamanan. Bodoh

Tudung hitamnya dilepaskan hingga menampakan proporsi tubuh berbalut seragam prajurit di tubuhnya, serta Surai merah yang amat mencolok sembari ia menyeringai sebelum mendorong pintu besar dan mendapatkan seluruh atensi hadirin yang hadir di gereja.

Pada saat yang sama dua orang penjaga yang telat berlari dari arah belakang hendak menghentikannya - gadis itu menyugar surainya yang terurai lalu melemparkan lencana usang ke arah dua penjaga yang menghampirinya, toh ia sudah tak butuh benda jelek itu.

Mungkin kedua penjaga awam itu mengira Lucy adalah seorang tamu, memudahkan gadis itu menjalankan aksinya. 

Gadis itu melangkah maju di tengah aula memicu beberapa bisik bisik sebelum Lucy sendiri menyadari dengan tanpa repot repot mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan - diantara para undangan khusus disana, sang paman sedang duduk memperhatikannya dengan angkuh dari pintu masuk hingga depan aula. Jelas kehadirannya itu mengundang pertanyaan besar dari pasang mata yang melihat.

Ia gugup, tentu saja. Kegugupan itu sedikit goyah ketika paman Lucy dengan berani mengambil langkah terlebih dahulu dengan memanggil beberapa penjaga agar menyingkirkan ia dari hadapan atau.. pria tua itu memang telah mencium tindakan Lucy sejak ia hadir disini.

“Tidak, aku disini tidak untuk mengacau. Aku undangan” tolak Lucy kepada dua penjaga yang siap menyeretnya itu.

“Dia tidak diundang dan tolong bawa dia pergi” suruh paman Lucy lagi pada dua orang penjaga yang ada dihadapan Lucy.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Began;Intro ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang