XXVII.

17 0 0
                                    

Hari itu telah datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari itu telah datang. Festival danau yang dilakukan setiap satu tahun sekali itu benar benar datang dan membawa Lucy kembali ke desa ini untuk turut merayakanya.

Sangat berbeda dengan hari hari yang ada seperti biasanya, tepat ketika ayam berkokok pagi hari, para masyarakat desa telah berbondong bondong menghiasi rumah mereka dengan hiasan hiasan cantik dan bersiap dengan banyak makanan serta sanak saudara yang kembali memenuhi para rumah orang tua untuk bercengkrama.

Seperti wanita tua di seberang rumah Ben yang selalu menyapa Lucy ketika ia menemukanya duduk di teras dengan alat rajutnya, wanita tua itu kini mungkin tak ada waktu untuk sekedar menjalin untaian benang dan lebih memilih memasakan banyak makanan untuk anak anaknya yang kembali dari perantauan.

Begitupula dengan Lucy yang telah sibuk sedari pagi, entahlah apa yang diributkan namun pie sederhana dan banyak makanan sederhana telah siap sejak pagi kedua gadis itu saling bantu membantu untuk membuatnya.

Namun bukan itu masalahnya, ketika matahari perlahan lengser dari tempatnya, Lucy telah sibuk mencoba coba berbagai macam model rambut untuk diserasikan dengan gaun merah putih yang dihadiahkan Ben kemarin.

Gaun khas dengan pita merah itu nampak sangat bagus di tubuhnya, proposi tubuh dengan paras diatas rata rata tentu membuat gaun itu nampak begitu mewah, atau jika bisa Lucy katakan, diantara semua gaunya yang berkilau di mansion, gaun ini lebih cantik berkali kali lipat. Tentu saja karena itu pemberian Ben.

Setelah beberapa puluh menit dihabiskan dengan dilemma model rambut, Lucy memutuskan untuk menata rambutnya sederhana terurai dengan sisi sisinya di kepang melingkar kebelakang, lalu dipasangakan oleh beberapa jepit rambut floral diantara kepangan dan kunciran belakang, serta anak rambut yang semakin membuat kesan wajahnya tirus namun lucu. Tampilannya sekarang begitu sempurna, ‘seperti dandanan bini ane’ seperti yang diucapkan violet yang sejak tadi menata rambutnya.

“Sudah, sangat sangat cantik lu. Jangan khawatir” entah keberapa kali violet mengatakan itu agar Lucy tidak khawatir dengan penampilannya, Lucy selalu merasa kurang atau tidak percaya diri dengan penampilannya.

Sesekali ia menata penjepit rambutnya, membenarkannya walau itu sudah berada ditempatnya, lalu tersipu. Astaga! Jatuh cinta itu.. menyusahkan, membuat seseorang yang merasakannya selalu terpikirkan, atau membuat seseorang tiba tiba tersenyum tanpa alasan karena mengingat sosoknya saja.

Sebelum langit semakin gelap, laki laki itu datang ke kediamannya menjemput sang kekasih untuk pergi ke festival bersama. Laki laki yang sejak kemarin malam membuat hatinya tidak tenang itu datang dengan balutan kemeja coklat dengan celana senada dan tatanan rambut manis. Sangat sangat tidak aman untuk jantung.

Kemudian keduanya saling bergandengan tangan untuk pergi ke acara dan membuat siapapun iri karena keserasian mereka. Alih alih nampak seperti pasangan muda biasa, keduanya malah nampak seperti pasangan yang akan pergi ke altar, UPS!.

Began;Intro ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang