Iring iringan kuda itu melangkah tepat menembus jalanan diantara perbatasan kota dengan kota lainya secara cepat. Tepat pada dini hari dimana fajar baru saja membangunkan ayam ayam, Satu rombongan berisikan dua kuda prajurit itu mengetuk pintu rumahnya dengan sebuah berita mengejutkan akan kematian sang Kanselir tadi malam akibat sakit yang ia derita.
Entah sakit atau sabotase, ia tak peduli. Pagi itu ia benar benar mengangkat kaki dari desa seperti yang Romi ucapkan beberapa jam sebelumnya, agaknya membuat rumit beberapa rencana tersusun yang akan ia buktikan kepada Romi.
Setibanya kedua gadis itu di mansion, seluruh penjuru kota telah dipadati para masyarakatnya yang memenuhi lapangan merah dan jalanan untuk sama sama berduka atas kematian sang kanselir mereka.
Sedangkan di area mansion utama, para petinggi daerah maupun petinggi negara, berbondong bondong datang untuk memberikan penghormatan terakhir tak terkecuali para keluarga inti dan keluarga Jenderal Khai yang tiba tiba masuk di jajaran keluarga inti mendampingi putri Edel.
Dengan pakaian menyamai legamnya sang gagak mengiringi tempat duka, gadis itu hanya datang sekali untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jasad Kanselir yang tak lain adalah sang ayah kandungnya, dan jika boleh, ia ingin tertawa saat ini pula sebab tiga dari anaknya yang masih hidup tak ada sedikitpun yang sedang benar benar bersedih. Sayang sekali, putra pertamanya sedang menunggu jabatan diturunkan, putri keduanya sedang hilang ingatan dan putri ketiganya terlalu sakit hati untuk sebuah tetes air mata.
Menjauhi kerumunan, Lucy memilih kembali kedalam kamarnya kembali di mansion selir - toh ia tak pernah diakui secara publik dan tak masuk kedalam jajaran keluarga inti - jadi tak perlu repot repot untuk berdiri mematahkan punggung demi menyambut berbagai macam manusia yang ingin menyampaikan belasungkawa.
Alih alih bersedih memutar balik kenangan, gadis itu membuka buku besar miliknya lalu mencatatkan beberapa hal hal yang agaknya nampak akan sedikit melenceng daripada susunan rencana yang pernah ia buat.
Dalam keadaan hidup atau tidak, seharusnya pernikahan dan pengangkatan takhta dilaksanakan kurang dari dua Minggu dari sekarang, untuk sebuah rangkaian rencana - gadis itu memikirkan ulang untuk berusaha menarik diri dari lingkup ini dan menanggalkan seragam dalam waktu dekat.
Ini kacau, sejak ia telah di temukan Romi secara telak dan mendapatkan gertakan keras agar menjauhi kekasihnya. Anggap saja emosi dan obsesi, namun Lucy kini hanya akan berfokus membersihkan diri dari apapun mengenai profesinya sebagai prajurit. Omong kosong dengan segala macam janji dari lidah tanpa tulang itu, cita citanya kini berubah haluan untuk menjadi seorang gadis biasa dan menghabiskan hidup menjadi gadis biasa. Juga..
Melepaskan diri dari mansion. Hanya itu saja.
“Jenderal Khai datang menghadap, putri Lucy”
Gema suara seorang maid terdengar sebelum pintu utama kamar Lucy terbuka olehnya, seorang laki laki yang sama berpakaian hitam datang ke kamarnya dengan tanpa senyum bersahabat sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Began;Intro ✔️
Historical Fiction1800s ft. Lee Chaeryeong - itzy "aku?" "Ayo tinggal disini denganku" tawarnya santai. "Untuk?" "Untuk.." Netranya kelimpungan mungkin keduanya sama sama ingin mengatakan hal yang sama namun begitu sulit saat degupan jantung tak beraturan membuat sek...