Chapter 35

2.8K 344 4
                                    

Acara barbeque mendadak itu berlangsung meriah, seperti yang Jisung katakan sebelumnya, akan ada tamu lain yang datang.

Tapi baru teman-temannya yang datang, jangan lupakan kekasihnya juga. Teman-teman Seonghwa dan Mark belum tiba, mereka bilang masih mampir ke supermarket untuk membeli sesuatu.

Mark dan Jisung kebagian memasang lampu Tumblr dan menyusun meja-meja, karena keduanya tak bisa memasak. Lalu, Seonghwa dan Haechan kebagian memanggang bersama Chanyeol dan Jaehyun.

Sementara Jeno dan Jaemin membantu Baekhyun dan Taeyong membumbui daging dan bahan-bahan lainnya.

Para tamu yang merupakan teman dekat mereka juga ikut membantu, mereka membantu Jisung dan Mark untuk menata meja dan ada juga yang pergi ke supermarket untuk membeli cemilan tambahan untuk nanti.

Sejak tadi, Seonghwa dan Haechan sangat ribut membuat Baekhyun agak kesal karenanya. Pasalnya, suara melengking Haechan dan juga suara bass milik Seonghwa memenuhi seluruh halaman belakang.

"Apa mereka tidak lelah terus berteriak seperti itu?" Baekhyun bertanya dengan heran, tangannya tak berhenti menusukkan sayuran untuk dijadikan sate vegan.

Jeno mengikuti arah pandang bibinya itu, dan menemukan kembarannya tengah berteriak heboh kala ada bara api yang muncul. Sementara Seonghwa tengah berusaha menghindari asap.

"Mungkin tidak, karena pita suara mereka tak terbatas." balas Jeno asal, "apalagi Haechan."

Setelahnya, mereka tertawa. Kapan lagi bukan ia bisa mengolok-olok kembarannya itu. Apalagi ketika adiknya itu tengah sibuk sendiri.

"Aku salut pada Chanyeol dan Jaehyun, mereka berdua seperti tidak terpengaruh dengan suara anak-anak itu." ujar Baekhyun kemudian.

Taeyong menyetujui ucapannya, mereka saja yang berada jauh dari tempat memanggang masih bisa mendengar suara keras kedua anak itu. Apalagi Chanyeol dan suaminya.

"Setelah ini papa dan paman harus memeriksa telinga mereka karena mendengar suara yang keras seharian." canda Jeno sambil terkekeh kecil.

"Untung Chenle tidak ikut dengan mereka, atau kalau tidak pasti suara yang dihasilkan akan lebih keras dari ini." tambah Jaemin.

Ia masih ingat saat di ruang latihan ketika gadis yang lebih muda darinya itu tertawa keras hingga menggema di seluruh ruangan, bahkan sampai ke koridor. Tambahkan Dongpyo dan Daehwi, lalu ucapkan selamat tinggal pada ketenangan.

Mereka berempat kembali tertawa mendengar hal itu, lalu kembali fokus dengan kegiatan mereka.

"Nana, berikan ini pada mereka." titah Baekhyun sembari memberikan nampan penuh sate dan sosis yang siap dibakar.

"Baik, bibi Baek." jawab Jaemin, ia bangkit dari duduknya dan membawa nampan itu menuju tempat Chanyeol berada.

"SELAMAT SIANG MENJELANG SORE SEMUAA!!"

Sontak, orang-orang langsung menoleh kearah suara dan mendapati seorang pemuda tinggi tengah tersenyum konyol.

"Lucas, sebaiknya kita jangan berteman lagi..." ujar gadis disebelahnya.

"Eh?! Kenapa?!" Si pemuda menoleh tak terima.

"Karena kau memalukan." Celetuk pemuda yang lebih pendek sambil berjalan meninggalkan Lucas.

Si gadis bermata rubah itu juga mengikuti.

"Hei! Jahat sekali kalian!" Lucas berteriak tak terima.

"Abaikan saja, berpura-pura lah kita tidak kenal dengan manusia satu itu." Kini, gadis dengan alis yang tebal berbicara.

Reborn as a GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang