Chapter 5

6.2K 741 28
                                    

Aku gak tau apa ada yang nunggu cerita ini atau nggak, tapi kalau ada tolong tinggalkan jejak kalian ya makasih :]

_________

Bel tanda masuk berbunyi setelahnya, namun guru sastra mereka belum masuk juga. Hal itu membuat suasana kelas menjadi sedikit tidak kondusif, dengan para siswa siswi yang mengobrol ataupun bermain game.

Tapi tidak dengan Haechan, dia tengah menonton video rekaman pemilik tubuh aslinya yang tengah menari ballet. Dulu, ia juga suka menari modern dance dan sering pergi ke tempat anak-anak komunitas menari untuk unjuk kebolehan atau belajar tarian baru.

Pemilik tubuh aslinya memiliki tubuh yang lentur meski agak berisi, dan menurutnya tubuh yang sudah menjadi miliknya itu tidak gendut sama sekali. Jadi ia tidak berniat untuk melakukan upaya diet atau apapun itu, toh ia tidak kelebihan berat badan.

Juga, dengan aktivitas menarinya Haechan juga sudah menjaga tubuhnya dengan baik. Menari kan juga bisa membakar lemak. Pikirnya sambil terus menonton.

Saat itu, wali kelasnya masuk dan membuat kelas menjadi tenang kembali. Haechan menghentikan videonya, dan memperhatikan podium didepan.

Rupanya sang guru tidak datang sendirian, dia datang bersama seorang gadis yang tampak modis dan ramah. Seorang anak pindahan. Pikir Haechan.

"Selamat pagi anak-anak." sapa guru Kim dengan ramah, jangan lupakan senyuman manisnya yang senantiasa tergantung di bibir tipisnya.

"Pagi Kim Songsaenim..." seru para murid serentak.

Guru Kim tersenyum, "hari ini kita kedatangan seorang teman baru, nah anak muda perkenalkan dirimu."

Gadis itu mengangguk pelan dan maju selangkah, "halo semuanya, namaku Nakamoto Jaemin. Aku pindahan dari Osaka Senior High School, salam kenal." gadis itu sedikit membungkuk sebagai sopan santun.

"Jaemin pindah ke Seoul karena pekerjaan orang tuanya, kuharap kalian bisa menjadi teman baiknya disini." jelas guru Kim. "Nah, Jaemin kau bisa duduk di sebelah Yeji. Yeji, angkat tanganmu."

Gadis bernama lengkap Hwang Yeji itu mengangkat tangan kanannya sambil tersenyum, setelah mengucapkan terima kasih pada guru Kim Jaemin berjalan menghampiri meja Yeji. Yang berada di depan Haechan, sementara gadis itu tidak terlihat peduli sama sekali.

Ia malah mencorat-coret catatan kecilnya untuk membuat gerakan tarian baru, Haechan mendapat ide untuk menggabungkan modern dance dengan ballet setelah menonton rekaman tadi.

Didepan, guru Kim mengatakan beberapa kalimat lagi sebelum keluar dari kelas. Tapi Haechan tidak mendengarkan, yang ia dengar hanyalah pelajaran jam pertama sampai istirahat kedua akan kosong karena ada rapat guru.

Jadi, dia bisa mencoba gerakan baru yang ia rencanakan itu di rooftop nantinya atau di gudang tua di belakang gedung sekolah.

Di kelas Jeno, juga kedatangan murid baru. Namun bedanya, itu laki-laki. Namanya Nakamoto Renjun, terlihat dingin dan sulit didekati. Dan anak-anak dikelasnya langsung saja memberikan julukan ice prince padanya.

Jeno sih tidak terlalu peduli, toh itu bukan urusannya. Walaupun sekarang mereka teman semeja.

Dia masih asyik berbincang dengan rowoon dan Sungchan mengenai pertandingan basket antar sekolah selanjutnya, sementara rekan semeja barunya itu terlihat asyik menggambar.

"Oh? Kau suka menggambar ya?" tanya Jeno saar melihat hasil gambar teman barunya itu.

Rowoon dan Sungchan yang penasaran ikut melihat dan sama kagumnya dengan Jeno.

Renjun mengangguk pelan, "yahh.. Begitulah."

"Kau mau ikut klub apa? Disini tidak ada klub menggambar atau melukis, hanya ada klub drama jika berhubungan dengan seni." tanya Rowoon.

"Entahlah.... Mungkin sepak bola atau renang. Aku tidak tahu." jawab Renjun yang masih fokus menyelesaikan gambarnya.

"Jika kau ingin ikut klub renang, kau bisa meminta formulirnya pada Jeno. Dia ketua klub ekstrakurikuler renang sekolah ini." ujar Sungchan yang tengah mengamati aktivitas teman barunya.

"Jika ingin ikut sepak bola, kau bisa minta pada Hyunjin. Anak kelas sebelah yang bibirnya tebal dengan tahi lalat di sudut matanya." timpal Jeno. Renjun hanya mengangguk pelan untuk menanggapi, tapi setelah itu mereka berempat menjadi lebih akrab dan mengobrol lebih banyak.

Lain halnya di kelas Haechan, siswa-siswi mendekati meja Yeji untuk berkenalan dengan Jaemin si siswi pindahan. Mereka juga memasang senyum menyanjung dan sok akrab agar bisa berteman dengannya, sementara Jaemin hanya tersenyum saja dan membalas mereka satu persatu tanpa pandang bulu.

Tapi tidak dengan Haechan, gadis itu masih sibuk dengan idenya dan rekaman video di handphone miliknya.

Jaemin yang penasaran bertanya pada mereka, "siapa gadis itu?" ia melirik Haechan dengan matanya.

Seketika para siswa yang mengerumuninya berubah jelek, mereka tampak enggan untuk membahas mengenai si buruk rupa di kelas ini.

"Dia bukan orang penting, sebaiknya kau jangan dekat-dekat dengannya. Dia itu aneh, jelek, banyak jerawat lagi!" ujar seorang siswa dengan jijik.

"Ya, jangan dekat denganku. Aku menjijikkan karena banyak jerawat, tapi kau lebih menjijikkan karena bermuka dua. Dasar gadis bermulut bibi tua!" balas Haechan yang ternyata mendengar kata-katanya.

Ia bangkit dan berjalan keluar sambil membawa ponsel dan catatan kecilnya menuju tempat yang ingin ia tuju, tanpa memperdulikan ekspresi teman-teman sekelasnya yang menjadi jelek karena perkataanya barusan.

Namun sepertinya, sekolah ini tidak ingin Haechan tenang. Buktinya, sekarang gadis itu sudah dikelilingi oleh siswa-siswi berpakaian Bagus dan berwajah angkuh.

Mereka adalah anak-anak yang sering membully pemilik tubuh aslinya, anak yang memanfaatkan posisi orang tua mereka untuk menindas yang lemah demi merasakan kepuasan saat melihat wajah menderita para korbannya.

Bukan hanya si pemilik tubuh asli, sebenarnya masih ada banyak siswa maupun siswi lain yang menjadi korban bullying mereka. Tapi, pemilik tubuh aslinya mengalami yang paling parah.

Saat melihat mereka, Haechan tersenyum miring. Sangat tidak cocok dengan wajahnya yang terkesan imut walaupun ditutupi banyak jerawat.

Ia ingin menangkap ikan, tapi ikan itu datang sendiri tanpa diundang. Dia tidak perlu menyiapkan umpan lagi sekarang, hanya tinggal mengangkat jaringnya agar ikan-ikan itu bisa ia tangkap dengan mudah.

"Kau masih memiliki wajah untuk sekolah rupanya...." ujar salah satu dari mereka, tampaknya dia ketua geng tersebut.

Haechan mengangkat dagunya angkuh, dan melipat kedua tangannya di dada. "Kenapa aku harus takut?"

"Kau..."


To be continued

_________

Pemilik tubuh asli maksudnya itu 'jung haechan' yang sebenarnya, alias haechan versi cewek bukan haechan yang pindah ke tubuh si cewek itu. Sekian.

See you





Reborn as a GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang