Chapter 1

9K 801 34
                                    

Karena ini GS, jadi ada beberapa yang aku jadiin cewek yaa

_______

Haechan pikir dirinya akan berada di neraka, namun ia tidak merasakan apapun. Tidak ada hawa panas dan jeritan memekakkan telinga yang dikatakan orang-orang, lingkungan disekitarnya sangat sepi.

'Dimana ini? Apakah neraka sedang sepi?' pikirnya.

Dengan ragu ia membuka matanya perlahan dan melihat ruangan serba putih memenuhi indra penglihatannya, ia melihat ke kiri dan ke kanan untuk memastikan tempat apa itu.

"Haechan-ah? ! Kau sudah siuman?!" ujar seorang remaja laki-laki yang baru saja membuka pintu kamar mandi. Ia buru-buru mendekat dan menekan bel disamping tempat tidur. "Akhirnya kau bangun... Mama sangat khawatir karena kau!!" sambungnya.

'Mama?' pikir Haechan, setahunya ibunya sangat jarang menghubungi dirinya. Tapi sangat sering menelpon kakaknya, wanita itu sangat pilih kasih.

"Haechan?? Haechan-ah!" pemuda itu mengguncang bahunya pelan.

Haechan kembali tersadar dan kemudian menatap pemuda itu dengan penuh kebingungan, siapa dia?

"Siapa kau?" tanyanya, namun ia terkejut saat mendengar suara yang ia keluarkan. 'Astaga!! Tidak mungkin!!'

Haechan langsung menutup mulutnya dengan mata terbuka lebar, ia dengan ragu meraba dadanya sendiri dan merasakan dadanya tidak rata.

'Sial! Tidak mungkin!'

Jantungnya berdetak lebih cepat, lalu dengan ragu-ragu ia melihat ke tubuh bagian bawahnya.

....tidak mungkin kan adiknya tidak ada disana?

Ia memasukkan tangan kanannya dan meraba tempat itu. Pikiran Haechan melayang, dia menjadi seorang wanita....

'Tidak... Ini tidak mungkin... Kenapa aku bisa menjadi seorang wanita?! Jangan bilang itu karena ucapan wanita sialan itu?! Ahhh'

Wajahnya menjadi lebih pucat, pemuda yang duduk disampingnya juga jadi ikut khawatir karena Haechan yang tidak kunjung membalas pertanyaannya. Saat ia akan mengguncang bahunya lagi, Haechan tiba-tiba menatapnya dan berteriak kencang.

"Aaaaaa!!!!!"

Jeno, si pemuda itu merasa terkejut hingga ia hampir terjatuh dari kursi. Orang-orang di luar ruangan buru-buru masuk, mereka terlihat sangat khawatir karena suara teriakan Haechan barusan.

"Haechan, kau baik-baik?? Ada apa sayang??" tanya seorang wanita cantik yang menghampirinya.

Haechan dengan refleks mundur dan menghindari tangan wanita itu, ia menatap orang-orang itu dengan takut.

"Taeil hyung, kenapa putriku bisa seperti ini??" tanya seorang pria yang tampak sangat khawatir.

Seorang dokter yang Haechan yakini bernama Taeil itu menepuk pundak pria itu dan mendekati Haechan dengan hati-hati, dia lalu tersenyum tipis dan menepuk lengannya pelan.

"Jangan mendekat!!" Haechan kembali mundur dan menjauh dari tangannya. Ia kembali terkejut mendegar suaranya yang berubah menjadi melengking seperti seorang gadis.

"Tenanglah, aku tidak akan menyakitimu..." ujar dokter Taeil. "Apa kau merasa lebih baik?" tanyanya.

"Kenapa aku seorang gadis?" tanya Haechan dengan serius.

Namun dimata Dr. Moon dia hanya merasa frustrasi karena masalah gendernya, oleh karena itu dia tidak menganggap hal itu sebagai sesuatu yang serius. Dia hanya tersenyum, "menjadi seorang gadis bukanlah hal yang buruk, apalagi kau memiliki dua saudara yang selalu melindungimu..."

"Kau tidak bisa mengelak dari apa yang sudah menjadi takdirmu Haechan, hidupmu tidak seburuk yang kau pikirkan. Masih ada orang-orang yang menyayangimu di dunia ini." sambung Dr. Moon.

Mendengarnya, Haechan jadi memikirkan keluarga lamanya. Ia tahu ayahnya menyayanginya, neneknya sangat mencintainya, mereka selalu berusaha memberikan semua yang terbaik untuknya tapi ia malah melakukan semuanya seenaknya.

Saat itu, kepalanya tiba-tiba terasa sangat sakit. Dan ribuang kenangan asing muncul di kepalanya, ini bukanlah kenangan asli miliknya tapi kenangan milik tubuh yang sekarang ini.

Dia juga bernama Haechan, namun nama keluarga mereka berbeda. Gadis ini bernama Jung Haechan, ia memiliki keluarga yang lengkap. Dengan dua saudara laki-laki. Pemuda yang tadi menemaninya adalah saudara kembarnya, dia Jung Jeno.

Selain dia, ada satu lagi sosok kakak yang sedang belajar di luar negeri bernama Jung Minhyung. Dan wanita yang tadi bertanya padanya adalah ibu dari gadis ini, Lee Taeyong. Dan pria disampingnya adalah ayahnya, Jung Jaehyun.

Mereka bukan orang yang memiliki banyak uang, hanya keluarga biasa saja. Ayahnya adalah pemilik sebuah kafe di daerah distrik Gangnam, dan ibunya adalah pelatih balet di sebuah sekolah tari. Bahkan jika penghasilan keduanya digabungkan, itu hanya separuh dari uang jajannya dimasa lalu.

Sementara itu, pemilik asli tubuh ini adalah seorang gadis nerd yang selalu dibully karena penampilannya yang jelek. Ia berkulit lebih gelap, agak gendut, dan memiliki banyak jerawat di wajahnya.

Dan karena dia sudah tidak tahan dengan semua ini, gadis malang itu memutuskan untuk bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya. Untungnya saudaranya menemukan dia tepat waktu, dan segera keluarganya membawa pemilik tubuh asli ke rumah sakit.

Dan bahkan setelah dibawa ke rumah sakit gadis ini masih mencoba untuk mengakhiri hidupnya, dia mungkin mati saat Haechan datang dan menempati tubuhnya.

'Gadis yang malang...' pikir Haechan. 'Sepertinya kita berada di kapal yang sama, aku juga muak dengan hidupku. Tapi karena aku sudah menggantikanmu, aku akan pastikan orang-orang yang menghinamu akan menjilat sepatuku dan memanggilku ayah!' sambungnya.

Sepertinya tuhan mendengar perkataannya, dia mendapatkan kesempatan hidup lagi dengan tubuh yang berbeda dan di keluarga yang berbeda pula.

Lain kali ia harus menjaga mulut sialannya agar tidak asal mengucapkan kata-kata secara sembarangan, ia khawatir tuhan akan kembali mengabulkan perkataannya itu..

Jika perkataannya baik, maka bagus. Tapi bagaimana jika itu buruk? Dia tidak mau menanggung konsekuensi dari ucapannya yang tidak bisa dijaga!

________

To be continued

Hehe segini dulu ya

Reborn as a GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang