Chapter 6

36.8K 3.8K 335
                                    

Bertahan sampai sini? Saya ingatkan ini cerita transmigrasi bukan perselingkuhan, topik ini hanya sekilas diangkat sebagai latar belakang tokoh. Cerita yang sebenarnya akan kalian temukan dimulai dari chap 10, kalau ga kuat bisa langsung melompati chap. Atau berhenti? Up to you.

Kini Airell dan Jarrel sudah berada disebuah bengkel besar dipusat kota, tentu dengan tujuan memperbaiki motor Jarrel. Berdiri, disebelah saudara tirinya saat ini, Airell disuruh diam dan tidak boleh pergi kemanapun selama Jarrel memilih kap lampu. Begitu banyak jenis, merek, warna lampu, bahkan sampai ukurannya pun; sungguh Airell lelah, dia pegal berdiri hampir sejam hanya untuk menunggu Jarrel memilih lampu.

Hah, ternyata laki-laki bisa berbelanja lebih lama ya dari perempuan. Airell berdecak takjub, bahkan ia pun kalau membeli barang tak sampai selama ini, Airell tak suka memilih. Maka dari itu, biasanya ia mengambil random saja, dengan catatan semua pilihannya berkualitas bagus. Tapi untuk masalah permotoran— Airell tidak mengerti sama sekali.

"Kak, gue duduk ya? Pegel njir,"

Jarrel menoleh pada adik tirinya itu dan berkata, "Gak, diam ditempat Rell. Nanti lo hilang,"

"Huh, gue bukan anak kecil kak." Airell mendelik.

Jarrel tidak menggubris adik tirinya itu, bukan tanpa sebab ia melarang Airell untuk tetap berada disampingnya. Bengkel tempat mereka berada saat ini dipenuhi kaum adam, sementara di tempat duduk yang tersedia juga ada banyak laki-laki yang terus mencuri pandang sejak kedatangan mereka. Tentu saja yang ditatap adalah Airell, Jarrel tak ingin adik tirinya itu digoda oleh laki-laki lain.

Setelah selesai memilih lampu, barulah Jarrel membawa Airell duduk. Mereka masih harus menunggu perbaikan body motor Jarrel yang banyak lecetnya karena kemarin bergesekan dengan aspal.

"Airell," Panggil seseorang, membuat sang empu nama menoleh dan menaikkan sebelah alisnya menatap keberadaan Aiden. Ya, tokoh utama pria, ini adalah kali pertama mereka bertemu face to face.

"Ngapain lo?" Tanya Aiden seraya melirik Jarrel yang duduk disebelah Airell, awalnya Aiden sedang menservis mobilnya dan tidak sengaja melihat mereka berdua. Aiden kenal dengan saudara tiri Airell itu; dia adalah kapten basket SMA BATI NUSA— yang akan melawan SMA GANESHA Minggu depan. Aiden cukup kaget mengapa keduanya bisa bersama, dia tidak tau Airell kenal dengan lawan bertandingnya itu.

"Bukan urusan lo!" Balas Airell ketus.

Aiden bertambah aneh dengan gadis itu, well beberapa hari ini dia harus mengaku hidupnya begitu tenang tanpa dikejar-kejar Airell. Tidak seperti biasanya, membuat Aiden sempat heran, begitupun dengan saat ini— Airell terlihat acuh dan ketus padanya, really?

Selalu Aiden mendengar nada manja dan lembut dibuat-buat demi menarik perhatian dia, Airell selama ini terlihat terlalu memaksa padahal Aiden tau bagaimana sifat aslinya. Hari ini, gadis itu menunjukkan bulu pada Aiden untuk pertama kali.

"Ngelunjak ya lo, di baikin?!" Ujar Aiden sinis.

Mendengar kata yang cukup sensitif ditujukan pada adik tirinya membuat Jarrel menatap tajam pada Aiden. "Lebih baik lo pergi, jangan ganggu Airell. Dia ga keliatan suka sama lo." Titah Jarrel mengusir.

"Diam! Gue ga ngomong sama lo,"

"Tapi kata-kata lo sangat tidak sopan, pergi! Atau gue yang bawa Airell pergi."

Jarrel dan Aiden saling melempar tatapan sengit, lalu Aiden mengalah dan pergi ketempat mobilnya kembali. Cowok itu sempat mendengus, disadari oleh Airell yang langsung berdecih dalam hatinya.

CHARACTER NOVEL? I'm? [TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang