"Orang tua, kandung? Haha..." Airell tertawa sumbang sambil meletakkan tasnya di atas meja belajar, gadis itu kemudian merebahkan diri di atas ranjang. Menatap plafon kamar dengan pandangan menerawang jauh pada kehidupannya dulu, masa-masa Racia hidup di panti.
Tidak ada orang tua, hanya ibu panti yang mengurusnya selama bertahun-tahun. Sampai Airell diangkat menjadi anak keluarga kaya raya, ia dibesarkan tanpa cinta dan kasih sayang namun dilimpahi harta yang lebih dari kata cukup.
Secara finansial, hidupnya sangat sempurna. Bahkan, setelah orang tua angkatnya meninggal, Airell menjadi sebatang kara namun kekayaannya tidak berubah, justru semua aset peninggalan itu jatuh ke tangan Airell.
Dimana waktu dia mencari orang tuanya? Bahkan Airell bertanya pada dirinya sendiri, apa dia butuh, orang, tua, kandung?
Menyentuh dadanya sendiri, ada yang berdetak di sana, ritmenya teratur tanda kehidupan itu masih Airell pegang; dia masih merasakan yang namanya bernafas, melihat dunia meskipun takdir ini konyol, meskipun Airell berada di dunia yang cukup sulit untuk dipercayai. Tapi inilah kehidupan, dunia tempatnya hidup.
Apa sesuatu didalam sana, yang mencari orang tuanya? Orang tua Racia? Apa hatinya menginginkan mereka? Tapi kenapa harus dunia ini?
Apa orang tua Racia adalah seorang tokoh novel? Haha, jangan bercanda. Kenyataan yang baru dia dapat hari ini saja sudah terdengar begitu gila, tidak bisa diterima oleh logika orang waras. Huh.
Flashback on.
"Berarti lo sama gue, satu dunia awalnya?" Tanya Airell shock.
Albar mengangguk, "Semua orang yang bertransmigrasi dari sebuah dunia ke dunia lain, pasti ada alasannya Airell, punya tujuan kuat yang berhubungan dengan dunia itu."
"Maksud lo?"
"Airell, lo punya tujuan yang lo cari di dunia ini. Orang tua lo."
Deg
Seketika Airell langsung tertawa keras, ia memukul dada Albar sangking merasa lucunya dengan ucapan cowok itu.
"Lo ngelawak? Gue ga punya orang tua Albar, gue dulunya anak panti."
"Karna itu Airell, hati lo sedang mencari. Mencari keberadaan orang tua lo yang sebenarnya, mungkin aja, orang tua kandung lo ga ada di dunia yang lo tempati sebagai Racia. Gimana kalau ternyata, mereka ada disini?"
Airell termangu, tidak tau harus menjawab bagaimana. Selama belasan tahun hidup, Racia tidak pernah teringat dengan orang tua kandungnya, dia hanya menjalani hidup yang ada. Apakah ini waktunya? Dia perlu tau siapa orang tua kandungnya, mengapa Racia bisa terbuang ke panti asuhan. Dia butuh sebuah jawaban, bagaimana orang tuanya akan beralasan untuk itu semua.
"Lo harus tetap bertahan Airell, lo punya tujuan yang jelas sekarang. Jangan merasa kehilangan arah lagi, karna lo ga sendiri, ada gue..."
Flashback off.
"Apa mungkin mereka ada disini?" Tanya Airell tiba-tiba, entah kenapa ia merasa mungkin, jika lebih dari satu jiwa saja bisa berpindah ke dunia ini. Kenapa yang lain tidak?
Racia tidak membenci orang tuanya, tidak pernah sekalipun, ia hanya butuh tau mengapa orang tuanya membuang Racia ke panti asuhan; apa ia menyusahkan? Apa Racia anak sial? Dia tidak diinginkan, ya? Atau mereka yang sebenarnya membenci Racia?
Pertanyaan-pertanyaannya itu, masih belum memiliki jawaban. Entah kapan, Racia atau Airell bisa mengetahuinya, bertemu orang tua kandungnya? Hidup di dunia ini saja tidak bisa membuat tenang, ada banyak sekali peraturan dan resiko berbahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHARACTER NOVEL? I'm? [TERBIT!]
FantasyTERBIT!!! TERSEDIA DI SHOPPE DAN TOKOPED @Olympian Sidoarjo [ INCOMPLETE ] FOLLOW ME, TERLEBIH DAHULU! Konten terasa sensitif bagi beberapa orang, menggunakan mental baja, siap? Plagiator, diem deh! Jangan cari masalah! ______________ Racia Vernatt...