Chapter 7

33.6K 3.6K 145
                                    

"SELAMAT PAGI YA AHLI KU— Neraka..." Airell mengucapkan sambil berteriak dengan wajah polos memasuki kelas, sontak teman-temannya memutar bola mata malas.

Airell menatap bingung dengan apa yang mereka semua lakukan, "Ada apa sih bestie, pada buru-buru? Sibuk banget kelihatannya."  Tanya Airell.

"Bocot lo! Kerjain pr kimia sekarang! Bentar lagi bel, mana pak botak itu pake masuk lagi. Sialan!" Titah Chika menyelipkan umpatan diakhir kalimatnya, mendengar itu seketika Airell membola. Ia panik dan langsung menyentuh kepalanya dengan kedua tangan, menatap kanan-kiri dan sekitarnya yang memungkinkan untuk diminta bantuan.

Chika— tidak bisa, gadis itu akan berubah menjadi reong kalau Airell meminta contek selagi Chika belum selesai. Namun, jika menunggu sahabatnya itu keburu bel berbunyi, Airell menggeleng gusar, tidak mau sampai dihukum lagi seperti kemarin, nasib baik hukuman yang diberikan Galen tidak sulit. Lah pak botak alias pak Bonar— guru batak yang galaknya minta ampun itu, kalau menghukum suka nyuruh yang aneh-aneh, misalnya menanam pohon mangga atau pohon buah apapun. Yakali saja dia bisa mencangkul? Kalau cuma sebatas sejengkal dua jengkal sih gapapa, tapi ini? Sudahlah, mungkin Airell akan duluan terjungkal kebelakang.

Mata Airell menyala seperti kucing di kegelapan, menjentikkan jarinya— Airell langsung berlari mendekati meja second male.

"RADENNNNN!!!"

"YUHUU, Nyontek kimia dong Den." Rayu Airell dengan wajah memelas.

Cowok itu mendengkus, "Dasar malas!" Cibirnya namun tetap memberikan Airell buku tugas Raden, dengan mata yang berbinar Airell langsung menangkapnya seperti ikan yang terkena umpan.

"Aaa thank you Raden, i like you..."

Deg

Dengan kesenangan Airell langsung menuju tempat duduknya dan menyalin tugas milik Raden, sementara cowok itu terdiam duduk ditempatnya. Raden menyentuh dada yang tiba-tiba berdebar tak karuan.

"Kok, agak nyeri?"

***

"Jadi, jadi... Gimana ibu sambung lo? Spek emak tiri Cinderella gak?" Tanya Chika kepo.

Plak

Dengan kesal Airell menabok kencang lengan sahabatnya itu, "Ngaco! Mana ada yang kaya gitu, kalaupun ada, bunda gue itu baik. Kebangetan malah baiknya," Airell memuji Astari didepan Chika, sedang memamerkan ibu sambung barunya itu.

Chika tersenyum senang, akhirnya Airell bisa merasakan keluarga yang utuh, kebersamaan yang selama ini mungkin terasa sulit untuk diwujudkan. Sekarang? Chika mendengarnya sendiri dari mulut Airell.

Kini keduanya sedang berada di kantin, menikmati waktu istirahat dengan mengisi perut mereka.

"Chik! Lo harus tau sesuatu,"

"Apa? Ada gosip?" Tanya Chika merapat, Airell menggeleng, dengan mulut yang dipenuhi bakso ia juga menempelkan badan ke Chika lalu berkata.

"Gue punya saudara tiri, lebih tua setahun. Anak BATI NUSA."

"WHAT?!" Pekik Chika tanpa sadar, ia segera menutup mulutnya dan melemparkan senyum kikuk pada siswa-siswi disekitar yang memperhatikan mereka.

"Ganteng ga?"

"Woho, ya jelas dong. Gans bangettt!" Ungkap Airell dengan mata terpejam sangking antusiasnya, Chika jadi sangat penasaran dengan saudara tiri Airell.

CHARACTER NOVEL? I'm? [TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang