Yang udah ga tahan.... wkwkwk sabar yaaaa... bertahan dikit lagi. Kita hampir menuju ending kok...
Minta love nya lagi boleh ga? hihi
Selamat membaca yorobuns...
***
"Le? Lihat HP aku, ga?" teriak Randu dari dalam kamar.
Ale yang berada di dapur sedang memasak sesuatu pun menyahut, "Coba cek di tas aku, Mas."
Mendengar itu membuat langkah Randu berjalan menuju meja kecil di sebelah ranjang di mana tas Ale berada di situ. Segera ia merogohnya dan kemudian ia tersenyum karena berhasil menemukan ponselnya di dalam tas Ale.
Namun ketika ia mengeluarkannya, mata Randu menemukan sesuatu yang lain. Sesuatu yang mengejutkannya dan tidak pernah ia bayangkan ada di dalam tas wanitanya. Randu perlahan meraihnya dan mengeluarkannya untuk bisa memerhatikan benda itu lebih lamat. Memastikan apakah yang ia lihat benar-benar sebungkus rokok.
Dan ketika benar, dengan wajah terkejut ia membukanya dan menemukan di dalam bungkus itu tersisa tiga batang rokok yang masih utuh.
Lalu di tengah keterkejutannya ia merasakan sebuah tangan memeluk pinggangnya erat. "Mas, makanan udah siap. Makan, yuk?" ajak Ale dengan bibir yang mengecupi punggung pria berkaus putih itu.
Tak mendapat jawaban atas ajakannya membuat Ale menjulurkan kepala di samping badan Randu untuk melihat apa yang pria itu lakukan. Namun ia seperti tersambar petir ketika melihat Randu masih terdiam dan menatap bungkus rokok di tangannya.
Ale lantas melepaskan pelukan itu dan berpindah posisi pada sisi tubuh Randu. "Mas... aku bisa jelasin."
"Kamu ngerokok?"
"Mas... itu---"
"Kamu tinggal jawab. Iya atau enggak!" Randu membentaknya membuat Ale terkejut dan takut.
Ale berusaha mencari pembelaan dirinya namun seolah semua perkataannya hilang begitu saja menemukan wajah seram Randu yang sudah lama tidak ia lihat memandangnya seperti ini lagi. "Mas... rokok itu---"
"Iya atau enggak! Alexandra kamu masih ngerti Bahasa Indonesia, kan?!" Randu meremas bungkus rokok itu dengan kuat. Randu memang merokok tapi ia paling tidak suka perempuan menyentuh benda candu itu. Apalagi jika wanita itu adalah Ale. Ia sama sekali tidak bisa bersahabat dengan yang satu ini.
"Iya." Ale pasrah dengan ucapannya. Namun ia buru-buru meraih ujung kaus Randu untuk menahan kemarahan pria itu dulu. "Tapi izinin aku jelasin."
"Kenapa?" Randu masih memandangnya marah dan tajam. Randu benar-benar tidak bisa berdamai sekarang.
"Aku mulai ngerokok waktu kamu pergi. Aku... ngerasa bener-bener frustrasi kamu ga ada. Dan... aku bingung harus hilangin frustrasi aku dengan apa." Ale berkaca-kaca dan remasan di baju Randu makin kuat. Ia menggeleng. "Jangan marah lagi. Aku ga mau kamu marah. Aku udah berhenti waktu kamu kembali. Rokok ini udah lama, lupa buang aja." Ale menatap wajah Randu dengan memohon.
Kemudian helaan napas Randu terdengar cukup kasar ketika dikeluarkan. "Aku ga akan pernah maafin kamu kalau kamu berani menyentuh benda ini lagi." Randu melempar rokok itu hingga masuk pada tong sampah dengan tepat sasaran. "Ngerti?"
Ale menganggukkan kepalanya cepat. "Maaf. Maafin aku. Mas jangan marah... mas ga boleh marah sama aku." Ale tiba-tiba menangis. Padahal sebelumnya ia nampak cuma ketakutan melihat Randu.
"Iya... udah aku maafin." Randu mencoba menenangkan.
"Mas... ga boleh kecewa sama aku. Aku... ga bisa kalau mas marah." Ale meremas kaus Randu makin tinggi dekat lehernya. "Mas... tahu aku cinta banget sama mas, kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/216256056-288-k301404.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Randu-Ale [Wenyeol]
FanficIni perihal kisah cinta Alexandra Widya Mahanta pada Randu Cahya Adiarta Kisah klise dengan banyak drama di dalamnya. Vange Park ©️ 2020