Bab 10 : Merindu

1.3K 184 143
                                    


Masa Kuliah

"Eh, si Sandra ngadain party di hotel, ya?" Suara Faid terdengar menggebu di telinga Randu, yang dibalas anggukkan tanpa minat darinya. Kadang, orang tidak percaya jika Randu dan Sandra adalah saudara. Kadang, kelakuan keduanya tidak mencerminkan hal demikian.

Sandra kerap kali nampak mengadu mulut dengan Randu. Bahkan semua mengakui, di dalam satu penghuni kampus, dari semua jurusan, hanya Sandra-lah yang berani membentak Randu kian berani, tanpa takut dan tanpa memandang sehebat apa Randu di mata orang lain.

Bagi Sandra, Randu tetaplah kakak yang menyebalkan. Randu bukan sosok saudara yang peduli, ia terlihat hanya menyukai dunianya. Ia terlihat tidak begitu peduli dengan orang di sekililingnya. Ia hanya memandang dua hal. Ayudia, dan kamera. Baginya kedua hal itu sudah menjadi paket paling komplit yang berada dalam dunia Randu.

Sebenarnya keluarga Randu tidak begitu memiliki banyak harta melimpah ruah, mereka juga bukan keluarga yang sebenarnya bisa menghabiskan biaya mahal untuk mengadakan suatu acara seperti ulang tahun misalnya. Namun Sandra memang sejak kecil selalu menginginkan banyak perhatian. Sejak kecil Sandra selalu ingin disorot, tidak heran ia sudah menjadi seorang artis iklan di masa kuliah-nya ini. Ya, meski hanya artis panggilan namun hal itu sudah begitu membanggakan untuk Sandra pamerkan pada orang-orang. Dan hal itu pula yang akhirnya membuat kedua orang tuanya mengeluarkan kocek besar untuk merayakan acara ulang tahun Sandra kali ini.

"Ndu, serius, deh. Lo sama Sandra tuh saudara kandung, kan, ya?"

"Penting banget pertanyaan, lo." Randu menanggapi malas sambil terus memerhatikan layar laptop-nya yang menampilkan beberapa hasil jepretan foto-nya dua hari yang lalu. Ia menatap puas.

"Ya habis lo kayak ga peduli gitu." Faid mencibir dengan sengaja. 

"Lo suka sama Sandra?" kini Randu melempar pertanyaan. Merasa gerah juga Faid terus memancingnya dengan pertanyaan tidak penting.

"Ya suka, sih. Sandra terkenal cantik banget emang di kampus ini, kan. Tapi... lo harus lihat sahabatnya Sandra, sih." Faid kini memasang wajah antusias dan mata berbinar membahas perempuan lain dengan Randu.

"Sahabat?"

Faid mengangguk. "Sahabat Sandra yang sering banget muncul di IG adek, lo."

Randu menghentikkan kegiatannya. Telinganya melebar, nampak tertarik. Setahu Randu, Sandra memiliki banyak sahabat dekat. Ya meski ia tidak pernah benar-benar melihat wajah mereka dengan lamat, namun sahabat mana yang Faid maksudkan ini? Model wajahnya bagaimana sampai membuat Faid benar-benar tertarik dan bersemangat membicarakannya.

Randu penasaran.

"Mana?"

Faid mengeluarkan HP. "Bentar. Kayaknya gue follow dia. Tapi sucked-nya gue ga di follback. Kan tai, ya, Ndu?" Faid mendengkus penuh sebal. "Nah ini, nih. alemahanta!" Faid berseru girang dan menunjukkan salah satu foto IG dari gadis itu pada Randu.

 alemahanta!" Faid berseru girang dan menunjukkan salah satu foto IG dari gadis itu pada Randu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Randu-Ale [Wenyeol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang