Bab 27 : Hello Panda Vanilla

1K 143 47
                                    

Hallooooo yorobunsss... kangen aku tidaaaa eheheh 😆😆

Komen love nya dulu dungss.....❤️❤️❤️ baru lanjut bacaaaa...

***

"Mas...," suara serak Ale membuat Randu terusik juga dalam tidur pulasnya. Tapi tak kunjung membuatnya membuka mata untuk mendengarkan Ale.

"Mas Randu...," panggilnya lagi sambil menggoyang sedikit lengan Randu. "Mas...," lagi panggilnya.

"Hmm...," hanya gumaman kecil yang serak dari suara pria yang kini sudah sangat mengantuk di pukul 2 pagi. "Kenapa?" tanyanya lagi dengan mata yang masih tertutup namun berusaha merespons Ale.

"Aku ga bisa tidur." Ale mengadu padanya sehingga mendengar itu mau tidak mau membuat Randu membuka matanya juga dan menatap wajah Ale yang masih sangat segar padahal waktu masih sangat pagi untuk beraktivitas.

Randu menopang tubuhnya dengan sikut untuk memposisikan dirinya duduk agar bisa sejajar dengan Ale. "Kenapa?"

"Pengen makan mi kuah." Ale mengerucutkan bibirnya sambil mengelus perutnya. "Lapeerrr banget."

"Sekarang banget pengennya? Ga bisa nunggu jam enam pagi gitu, Le?"

Ale menggeleng dengan wajah yang begitu frustrasi membuat Randu juga ikut gila sebenarnya. Siapa suruh ia paling lemah disuguhkan wajah begini?

"Oke. Aku bikinin." Randu menyibak selimutnya berjalan keluar tanpa mengenakan kaus dan hanya celana pendek saja.

Ale tersenyum dan mengikuti langkah Randu untuk ke dapur. Wanita itu mengenakan robe  licin berwarna putih yang nampak sangat pas membalut tubuhnya. Ale pun berjalan mengikuti Randu ke mana pun pria itu pergi.

Ke kulkas, ke wastafel, ketika menyalakan kompor hingga...

dug

"Le...," Randu menoleh ke belakang saat Ale membentur punggungnya membuat wanita itu mengaduh sakit. 

"Punggung kamu yang salah. Bukan aku!" ucapnya ketus sambil mengusap keningnya.

Randu tertawa geli sambil mengangguk-angguk. "Iya...iya. Punggungnya yang salah. Ale mana bisa salah, sih?" kata Randu sambil membantu mengusap keningnya lalu memberikan kecupan singkat. "Gimana kalau kamu nunggunya di sana?" Randu menunjuk meja makan dengan dagunya.

"Kenapa? Aku ganggu di sini?"

Randu menganggukkan kepala tanpa berpikir lagi. "Kamu... dan pakaian ini...," Randu membenamkan ciuman pada pundak Ale yang tertutup robe licin itu. "Sangat menganggu." Randu mendongakkan kepalanya lagi dan menatap wajah Ale yang memerah karena ucapan dan perbuatannya.

Randu tersenyum. "Jadi tolong... kalau mau makan mi kuah, duduk yang tenang di sana dan biarin aku masak." Randu mengangkat dagu Ale. "Kamu ga mau, kan berakhir di atas meja makan?" Randu mengecup sudut bibirnya.

Ale yang mendengarnya pun menggelengkan kepala cepat lalu berjalan melewati Randu untuk duduk di sofa sesuai arahan pria itu. Randu tersenyum geli melihat tingkah wanita yang sedang hamil itu, sungguh rasanya ingin mencubit pipinya yang semakin gendut dan menggemaskan.

Ini sudah ketiga kalinya Ale mengidam. Pertama... Ale tiba-tiba meneleponnya untuk membelikan stroberi dan mengantarnya ke kantor. Lalu yang kedua, Ale tiba-tiba menangis karena ingin dibelikan boneka beruang. Sangat random memang. Dan ini adalah yang ketiga kalinya Ale mengidam.

Kehamilan wanita itu memang baru menginjak dua minggu, belum terlihat hanya mungkin nafsu makannya semakin naik dan sering kali Ale tidak bisa mengontrol emosinya. Jadi terkadang ia bisa menangis sangat lama hanya karena hal sepeleh. Lalu ia bisa marah-marah tidak jelas kemudian akan meminta Randu memanjakannya lagi.

Randu-Ale [Wenyeol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang