***
"Gue mesti banget harus milih?"
Sandra mendesah kecil. Sejujur-nya, Sandra sudah begitu malas mendengar pertanyaan Ale dari tadi yang seolah menunda-nunda dan mengulur waktu Sandra, bahkan membuat Sandra bosan. Permasalahannya, yang Ale tanyakan sedari tadi adalah pertanyaan tidak penting sama sekali.
"Gue bingung."
"Emm... mereka kelihatan asing."
"Ada yang wajahnya mirip Randu?"
Banting saja Sandra sekarang! Ingin rasanya Sandra menabok kepala berisi Randu itu ke tembok berkali-kali. Siapa tahu Ale bisa menyadari ketololannya dan bertaubat ke jalan yang benar'kan? Heran, apa yang sudah Randu racuni pada otak Ale hingga begitu goblok seperti ini?
"Lo nanya aneh-aneh lagi, gue toyor juga nih lama-lama!" Sandra mendelik sebal.
Ale menggaruk pelipisnya. Melihat ketiga foto cowok tampan itu dengan malas. Sungguh, Ale tidak menemukan minat sedikit pun untuk memilih salah satu dari antara mereka bertiga. Berbeda jika Sandra menyodorkan list Randu di sana. Mungkin Ale akan berjingkrak kegirangan dan tanpa berpikir lagi akan memilih Randu.
Namun tidak ada Randu di sana.
Hanya ada Elang, Mahesa, dan Jefandra.
Sejujurnya jika Ale boleh bilang, Elang adalah pria yang baik, memiliki sopan santun pada wanita, dan setiap tutur katanya selalu menunjukkan bahwa Elang adalah orang yang sangat berpendidikan. Namun kembali pada laptop, Elang bukan Randu.
"Ini kenalan lo semua?" tanya Ale yang masih enggan memberikan pilihan dan malah masih bertanya juga.
Sandra geram. "Iya. Temen gue semua. Fyi aja, Mahesa itu kakaknya Anggita Adibrama. Lawan main gue di film tahun lalu. Lo tahu, kan?"
Ale mengangguk. Ia ingat Anggita Adibrama. Salah satu aktris muda yang juga bersinar bersama dengan Sandra. Oh, jadi Mahesa adalah keluarga artis.
"Kalau Jefandra?" Ale tiba-tiba berceletuk menanyakan sosok pria dokter yang satu ini. Sontak saja senyuman Sandra terbit dengan begitu cemerlang.
"Gue udah tebak sih lo bakalan tertarik sama Jefandra."
Ale langsung menggelengkan kepalanya membantah. "Gue ga tertarik. Gue cuma tanya. Jefandra orangnya gimana."
Sandra terkekeh. "Jefandra masih satu circle sama Elang. Kalau ga salah mereka masih ada hubungan keluarga? Tapi gue ga begitu inget." Sandra mengedikkan bahunya malas kemudian menatap Ale lagi dengan serius. "Jadi Jefandra aja, nih?"
Ale menggeleng kecil.
"Le, gue marah, ya!" Sandra menatapnya kesal. "Masa usaha gue ga lo har ---"
"Gue mau tiga-tiganya." Ale menjawabnya pelan, namun begitu jelas di telinga Sandra. Kalimat yang begitu sederhana namun mengundang terkejutan Sandra.
Mendengar jawaban Ale sontak membuat rahang Sandra jatuh dan ia langsung mencetuskan kalima, "What the fuck?"
***
Ale merutuki kebodohannya dengan menyetujui rencana Sandra untuk mempertemukannya dengan ketiga pria itu. Ia juga menyesal kenapa harus berkata "Gue mau tiga-tiganya." pada Sandra kemarin. Itu membuatnya benar-benar tidak fokus bekerja sekarang.
Hari ini studio cukup ramai dengan banyaknya model yang memenuhi ruangan tersebut. Jadwal kali ini adalah pemotretan untuk majalah Rania. Salah satu majalah yang cukup terkenal yang selalu menghadirkan fashion-fashion baru dan dapat menginspirasi orang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Randu-Ale [Wenyeol]
Fiksi PenggemarIni perihal kisah cinta Alexandra Widya Mahanta pada Randu Cahya Adiarta Kisah klise dengan banyak drama di dalamnya. Vange Park ©️ 2020