Tak terasa dua bulan berlalu sejak Soobin bekerja di Divisi Berita. Sudah dua bulan juga Soobin dan Yewon menjadi sangat akrab, bahkan sampai dititik mereka tidak lagi peduli memanggil santai di depan para pegawai. Sebetulnya tidak ada yang perlu dicurigai, mengingat Soobin juga akrab dengan yang lain seperti dengan Beomgyu, Heeseung, dan Yunjin. Bukan hal aneh jika Soobin menjadi akrab dengan Yewon.
Tetapi menjadi aneh jika melihat jangka waktu kedekatan mereka yang sangat singkat, terutama dari pengamatan salah satu sahabat Soobin yaitu Chaewon.
"Aku tahu kau bosan mendengar ini, tapi aku masih tidak percaya Soobin bisa secepat itu akrab dengan Yewon-aengkonim," ucap Chaewon di sesi makan siang kali ini.
Nagyung dengan santai menyahuti, "Memang kenapa dengan keakraban Soobin-ie dan Yewon-aengkonim? Bukannya bagus kalau Soobin bisa dekat dengan rekan kerjanya dalam waktu singkat? Ingat dulu waktu dia pindah ke Divisi Radio, perlu tahunan untuk benar-benar bisa akrab dengan semua orang di sana. Terutama dengan si brengsek."
"Memang perkembangan yang bagus! Tetapi ini pertama kalinya Soobin bisa akrab dengan wanita dalam waktu singkat! Ingat saja waktu awal-awal kita bersahabat, perlu waktu sangat lama bagi Soobin menurunkan kadar kesopanannya pada kita. Dengan wanita lain yang ia kenal pun, ia masih memanggil dengan sopan. Tapi dengan Yewon-aengkonim?! Yang sekarang dia panggil noona?! It's freaking unbelievable!" heboh Chaewon.
"Apa yang freaking unbelievable?"
Nagyung dan Chaewon dikejutkan oleh kehadiran mendadak Chaeyoung di kantin perusahaan. Sahabat Soobin ini langsung duduk di samping Nagyung, membawa nampan berisi satu set porsi makan siang yang sama dengan milik kedua pegawai KBC itu.
Nagyung langsung saja bertanya, "Apa yang kau lakukan di sini?! Tidak ada jadwal melatih atlet?!"
Chaeyoung segera menyendok nasi dan mengambil lauk dengan sumpit. Kegiatan tersebut ia selip dengan percakapan, "Hari ini aku free, jadi aku putuskan untuk main. Kebetulan sekali menu kantin kalian hari ini adalah Tonkatsu. Kalian tahu sesuka apa aku dengan Tonkatsu di sini."
"Kenapa tidak main ke tempat Seoyeon?! Bukannya lebih dekat?" tanya Chaewon.
"Hanya beda menyeberang Sungai Han saja. Lagipula, kalian tidak lupa 'kan Seoyeon sedang ada perjalanan dinas ke Pulau Jeju? Dia sudah bilang di grup kemarin," balas Chaeyoung.
"Ah! Benar juga!" ucap Nagyung dan Chaewon bersamaan.
Chaeyoung kembali bertanya mengenai pembicaraan kedua sahabatnya, "Jadi apa yang sulit kalian percaya?"
"Ah itu-"
"Chaewon merasa kedekatan Soobin dengan si pembawa berita baru yang bekerja bersamanya terlalu dekat. Dalam hitungan kurang dari dua bulan, Soobin memanggil Yewon-aengkonim dengan panggilan noona," potong Nagyung.
Netra Chaeyoung melebar. "Oh? Wow! Cepat juga ya! Dengan kita perlu setahun bukan sih? Aku ingat Soobin masih memanggil kita dengan -ssi di tahun pertama kita bersahabat," serunya sambil menyuap nasi ke mulut.
"Kan?! Aku bilang juga apa?! Kedekatan Soobin dengan Yewon-aengkonim itu terlalu cep-"
Ucapan Chaewon berhenti saat menangkap sosok Soobin memasuki kantin bersama Beomgyu, Heesung, Yunjin, dan-
Choi Yewon.
Soobin berjalan di belakang ketiga juniornya, tengah asik mengobrol dengan pembawa berita pindahan dari SBC itu. Chaeyoung dan Nagyung lantas ikuti arah pandang Chaewon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Lemonade
Fanfiction[COMPLETED] Selama ini aku berpikir bahwa eksistensiku hanyalah malapetaka di tengah konstruksi sosial yang memuakkan. Tetapi kau hadir, menunjukkan padaku bahwa kebahagian adalah yang terpenting, terlepas bagaimana orang lain menilai perbedaan dan...