21 - Baik-baik Saja

136 9 0
                                    

⚠️ Warning ⚠️
Mengandung adegan sensitif berupa pembahasan yang bersifat 18+



"Sayang! Apa iya aku harus berangkat?!" rengek Soobin pada Yewon yang sibuk melipat dan memasukkan beberapa lembar pakaian ke dalam koper.

"Berangkat, sayang. Kapan lagi kau mendapat kesempatan mengikuti studi banding ke negara lain dan melihat langsung bagaimana produser di sana bekerja? Kesempatan tidak akan datang dua kali, kau tahu itu," balas Yewon menyakinkan kekasihnya untuk mengikuti perintah Seokjin.

Oh iya, Yewon sudah bisa membalas saat Soobin memanggilnya menggunakan kata keramat. Sebelumnya mana bisa!

"Tapi aku akan berpisah denganmu selama dua minggu! Membosankan!" rajuk Soobin.

"Ya, tidak masalah bukan? Lagipula ada Beomgyu yang menggantikanmu dan kurasa pekerjaan dia akan sama bagusnya denganmu," terang Yewon.

"Memangnya kau tidak akan rindu padaku?!" tanya Soobin dengan nada merajuk khas anak kecil yang dibuat-buat. Pria itu lantas duduk bersila di lantai, tepat di samping Yewon.

Yewon tutup koper, lalu mendorongnya ke pojokan dalam keadaan belum diritsleting. Ia biarkan Soobin mengurus kekurangannya nanti. Toh bukan Yewon yang akan bertandang ke Amerika Serikat untuk mengikuti studi banding yang KBC adakan.

Setelah Yewon putar posisi duduknya menghadap Soobin. Ia elus kedua sisi pipi kekasihnya tanpa ragu. Pelan-pelan Yewon memberi pengertian, "Aku pasti akan sangat merindukanmu. Bohong kalau aku bilang aku tidak masalah kau pergi. Aku inginnya kau tetap di sini, namun kesempatan ini bagus. Aku tahu kau sudah sangat baik saat bekerja, tapi kalau efisiensi atau apapun itu dalam pekerjaan bisa menjadi lebih baik lagi setelah kau kembali dari Amerika Serikat, malah bagus bukan?"

"Iya sih!" jawab Soobin tidak rela. Ekspresi merajuk masih bertahan di wajah tampannya.

Yewon yang gemas menarik Soobin mendekat dan membubuhkan kecupan singkat di bibir. "Nah, ya sudah! Jangan terlalu dipikirkan tentang kita yang akan berpisah selama dua minggu. Kita bisa melakukan panggilan video jika kau rindu. Tidak sulit bukan?" bujuknya kemudian.

"Ya, memang bisa! Tapi perbedaan waktunya jauh, sayang! Saat kau sibuk mengurus Eunchae dan kembali ke kantor, aku baru akan tidur. Sungguh tidak tepat!" rajuk Soobin. Susah juga ternyata membuat si pria paham jika sudah dalam keadaan manja seperti ini.

"Ya, terus mau bagaimana lagi? Dalam bekerja, kau harus profesional. Tidak bisa selalu mementingkan keinginan personal, bukan?"

Yewon lantas berdiri, tak lupa menepuk celananya yang mungkin saja tertempel debu dari lantai. "Sudah jangan merajuk terus! Ayo kita pergi makan siang, sekaligus membeli kebutuhan lain yang perlu kau bawa di perjalanan," ajaknya sembari mengulur tangan.

Soobin raih tangan Yewon, perlahan bangkit dari posisi duduk hingga berdiri sempurna. Setelah mengambil barang-barang yang dibutuhkan terutama tas belanja, keduanya pergi keluar bersama.

Soobin dan Yewon sekaligus manfaatkan pergi mereka ini untuk kencan tipis-tipis.

Seperti biasa jika Eunchae diurus oleh Nara, maka Yewon akan tinggal di kantor seharian. Untuk makan siang, kali ini ia makan bersama Nagyung dan Chaewon. Ini bukan kali pertama mereka makan bersama, malah biasanya Soobin juga ada. Begitu-begitu, keduanya tetap sahabat Soobin. Sekarang saja tidak, karena pria itu sudah berangkat ke Amerika Serikat dua hari yang lalu.

"Tidak terasa sudah hampir tiga bulan kau berkencan dengan Soobin, Yewon-ssi," celetuk Chaewon.

Respon Yewon tidak jauh-jauh dari, "Haha, ya begitulah!"

Strawberry LemonadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang