⚠️ Warning ⚠️
Mengandung adegan sensitif berupa pemaksaan sentuhan fisik."Yewon-noona! Dengarkan aku dulu!"
Yewon menulikan pendengaran. Padahal ia sengaja naik ke rooftop untuk mencari udara segar, namun ia justru menemukan Soobin dan Yeonjun saling menatap penuh senyum. Melihatnya membuat hati Yewon sesak.
"Noona!"
Sebelum Yewon berhasil memasuki lift, Soobin menangkap tangan si wanita. Segera Soobin tarik Yewon menuju bagian tangga darurat, sebelum si wanita memberontak. Soobin dorong punggung Yewon bertemu dinding, menahan bahu agar sang dara tak bisa kabur.
Yewon jelas memberontak. Ia dorong bahu dan dada Soobin tak beraturan. Yewon berteriak, "Soobin! Lepasin!"
"Tidak akan aku lepaskan, sampai kau mau mendengarku!"
"Apa lagi yang perlu aku dengar?! Tidak perlu! Aku tidak mau mendengar apapun lagi darimu!" Yewon terus memukul dan mendorong tubuh Soobin menjauh darinya.
"Choi Yewon! Diam atau aku cium bibirmu?!" ancam Soobin dengan geraman rendah.
"Jangan mengerjaiku!" teriak Yewon. Ia masih kekeh membuat Soobin menjauh.
Yewon pikir hanya gertakan, Soobin benar-benar meraup bibirnya. Gerak bibir pria itu begitu cepat, kasar, dan menuntut. Yewon kewalahan mendapat serangan mendadak seperti ini. Tangannya tidak berhenti memberontak, namun Soobin terlalu kuat untuk Yewon taklukkan.
Soobin tanpa ragu menahan belakang kepala dan memeluk pinggang Yewon, agar si wanita berhenti memberontak. Ia lahap bibir Yewon bak tidak makan berhari-hari. Soobin tidak berbohong ia merindukan saat-saat di mana dirinya dan Yewon terlibat sentuhan seperti ini. Namun kali ini, Soobin akan berhenti jika Yewon tidak lagi memukul dan mendorongnya.
Gerak tangan Yewon melemah dan ia menyerah di bawah kungkungan si pria. Sesuai janji pada diri sendiri, Soobin lepas pagutan pada bibir Yewon. Bibir Yewon terlihat begitu merah, efek gerak kasar Soobin beberapa saat yang lalu.
"Aku mohon, dengarkan aku dulu," lirih Soobin seraya menempelkan keningnya dengan milik Yewon.
Yewon tidak punya tenaga untuk merespon. Ia biarkan Soobin melanjutkan, "Aku dan Yeonjun tidak ada apa-apa, noona. Ia hanya kebetulan datang saat aku sedang-" Soobin mendadak ragu melanjutkan. Ia takut Yewon marah, walau wanita itu tidak pernah membicarakan pendapatnya tentang perokok.
"Sedang apa?" tanya Yewon pelan. Kali ini keduanya saling menatap. Yewon tidak lagi menatap lantai.
"Aku sedang merokok," aku Soobin. Di situasi seperti ini, lebih baik ia jujur saja.
"Kau merokok?!" tanya Yewon dengan nada meninggi, tapi masih dalam keadaan lemas. Kalau tidak ada dinding untuk bersandar, bisa dipastikan tubuh Yewon merosot ke lantai.
Soobin tanpa sadar menjauh, lalu mengusap surai bagian belakang yang tidak gatal. Pelan-pelan ia jelaskan, "Err, itu karena aku membutuhkan pelarian setelah hubungan kita berakhir. Rasanya gila tidak bisa berinteraksi denganmu, walau selama ini aku berusaha mengejarmu dengan caraku. Hanya nikotin yang membuatku nampak waras."
"Kau tahu, noona? Seumur-umur, baru kali ini aku mengejar seseorang. Jujur aku tidak tahu apakah caraku benar atau salah. Aku hanya melakukan yang menurutku bisa membuatmu luluh, membuatmu paham kalau aku sungguh mencintaimu, membuatmu paham kalau kau tidak sendiri mendamba. Aku tahu aku salah di awal hubungan kita. Maafkan aku untuk itu, aku mengakui kesalahanku."
Yewon diam saja mendengarkan, menjadi kode bagi Soobin untuk melanjutkan ucapannya.
"Tetapi, aku tidak berbohong saat aku mengatakan aku mencintaimu. Aku sepertinya kena karma, jatuh cinta padamu selama waktu kita berkencan. Ungkapan saat kau mengakhiri hubungan kita, merupakan ungkapan spontan saat aku tersadar bahwa hidup tanpamu membuatku hilang arah. Kau tidak berada di sisiku adalah malapetaka. Mungkin ini terdengar menggelikan, tapi aku tidak bisa hidup tanpamu, Choi Yewon."
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Lemonade
Fanfiction[COMPLETED] Selama ini aku berpikir bahwa eksistensiku hanyalah malapetaka di tengah konstruksi sosial yang memuakkan. Tetapi kau hadir, menunjukkan padaku bahwa kebahagian adalah yang terpenting, terlepas bagaimana orang lain menilai perbedaan dan...