⚠️ Warning ⚠️
Mengandung adegan sensitif berupa pembahasan LGBTQ+Egoisme manusia, suka melimpahlan kesalahan ketika suatu masalah terjadi.
Itu yang sedang Soobin lakukan dengan mendatangi kediaman Chan di hari Sabtu siang ini. Pria itu datang, lalu mencipta kegaduhan dengan berteriak di depan rumah. Soobin sampai harus ditahan oleh ajudan rumah Keluarga Lee itu, agar tidak mengundang perhatian tetangga. Chan tidak langsung keluar, melainkan kedua orang tua pria itu yang muncul di hadapan Soobin dengan tatapan nyalang.
"Apa yang kau lakukan dengan mendatangi rumah kami?! Sudah belasan tahun lalu kau merusak putra kami, kenapa kau kembali?!" teriak ibu dari Chan.
Soobin belasan tahun lalu mungkin akan memilih pergi ketimbang membuat kegaduhan, namun dirinya yang sekarang tidak akan tinggal diam ketika hidupnya dihancurkan seperti ini. Tidak ada lagi yang perlu Soobin takuti sekarang.
"Aku kembali untuk membuat perhitungan dengan putra kalian! Putra kesayangan kalian itu menghancurkan hubunganku dengan orang yang kucintai!" teriak Soobin.
Persetan sopan santun!
"Hah! Pria mana lagi yang menjadi korban dari orang penyakitan sepertimu?!" sindir ayah dari Chan.
"Aku bukan penyakit! Dan kekasihku itu wanita, bukan pria!"
"Wah! Ceritanya kau sudah sembuh? Selamat! Lalu apa hubungannya dengan anak kami?! Anak kami sudah menikah selama tiga tahun dengan istrinya! Mereka sudah bahagia, untuk apa Chan mengganggu hubunganmu?!" balas si ibu membentak.
Soobin hendak mengeluarkan pembelaan lain, tiba-tiba terdengar keributan dari balik pintu. Tak lama, muncul sepasang pria dan wanita. Si pria adalah Chan dan si wanita sepertinya istri si pria.
"Kembalikan ponselku!" teriak Chan mencoba menggapai wanita dengan tampang blasteran yang berlari menjauh.
Si wanita blasteran memilih berdiri di belakang ajudan yang menahan pergerakan Soobin. "Maaf menganggu kalian, abeonim, eomeonin. Yang dikatakan pria ini benar. Chan telah merusak hubungannya dengan sang kekasih. Chan mengatakan pada kekasih pria ini, kalau selamanya pria ini hanya menyukai pria. Chan mengatakan kalau pria ini hanya memanfaatkan kekasihnya sebagai pembuktian bahwa ia bisa hidup bahagia dengan wanita. Padahal nyatanya, Chan yang mengejar pria ini. Chan juga beberapa kali mengirim paket ke apartemen pria ini. Chan penjahatnya di sini!"
"Kau!" teriak Chan. Ia langsung merayu orang tuanya, "Jangan percaya kata-kata Somi, eomma, appa! Ia berbohong!"
Wanita bernama Somi itu tanpa ragu menyerahkan ponsel Chan yang masih menyala. "Ini, rekaman CCTV di mana Chan mengancam pria ini. Kalau digeser, terdapat pula rekaman CCTV saat Chan menemui kekasih pria ini. Digeser lagi, terdapat bukti tangkapan layar berupa resi pengiriman barang dari Chan untuk pria ini," terang Somi tanpa ditutup-tutupi.
Chan hendak meraih ponsel dari tangan sang ayah, namun Somi lebih cepat mendorong Chan. Pria itu tersungkur jauh dari kedua orang tua-nya yang terkejut melihat dua rekaman CCTV yang melibatkan sang putra.
"Ini-"
Seakan belum selesai melempar peledak, Somi keluarkan amplop cokelat yang ia kempit di lengan. Ia keluarkan isinya dan menyerahkannya kepada ibu dari Chan.
"Maka dari itu, aku mengajukan gugatan cerai kepada saudara Lee Chan. Aku tidak bisa terus menjalin hubungan rumah tangga dengan pria licik sepertinya. Bukan pria ini yang sakit, tetapi anak malang kalian yang tidak pernah sembuh," ucap Somi dengan nada tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Lemonade
Fanfiction[COMPLETED] Selama ini aku berpikir bahwa eksistensiku hanyalah malapetaka di tengah konstruksi sosial yang memuakkan. Tetapi kau hadir, menunjukkan padaku bahwa kebahagian adalah yang terpenting, terlepas bagaimana orang lain menilai perbedaan dan...