11 - Penyangkalan

89 12 5
                                    

⚠️ Warning ⚠️
Mengandung adegan sensitif berupa pembahasan LGBTQ+




 ⚠️ Warning ⚠️ Mengandung adegan sensitif berupa pembahasan LGBTQ+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yewon menghembus napas panjang setelah membaca ulang percakapannya dengan Soobin pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yewon menghembus napas panjang setelah membaca ulang percakapannya dengan Soobin pagi ini. Yewon tidak bermaksud menolak kebaikan Soobin—yang kini termasuk kebiasaan mereka berangkat bersama ke kantor dengan menumpangi mobil si pria, tetapi ia tengah mencoba membenahi pikiran yang selalu dihinggapi oleh satu nama.

Choi Soobin.

Choi Soobin.

Choi Soobin.

Nama produser acara berita di mana Yewon bekerja sebagai pembawa berita itu tidak pernah pergi dari pikiran, semenjak kejadian si pria memeluknya setelah berdebat dengan Minhyung. Yewon benci jika mengingat bagaimana jantungnya berdetak sangat kencang kala Soobin mengunci gerak tubuhnya, memeluk punggung dan mengusap surainya. Yewon semakin benci kala menyadari kalau perbuatan Soobin malam itu hanyalah sebuah upaya untuk menenangkan dirinya dari gejolak emosi.

Yewon benci untuk mengakui, kalau dirinya mulai menaruh rasa untuk Soobin. Sosok yang tidak akan bisa ia miliki, sebagaimana ia mendamba pria lain. Soobin berbeda. Untuk sekadar berharap saja, Yewon tidak punya hak untuk itu. Mengubah Soobin juga tidak mungkin ia lakukan. Yewon tidak sejahat itu mengubah Soobin demi kepuasaan hatinya.

Perasaan baru yang membelenggu menjadi alasan mengapa Yewon tidak berangkat dan pulang bersama Soobin. Soobin tidak begitu mempertanyakan awalnya. Nara juga tidak ada niatan mengundang Soobin makan malam bersama seperti biasanya—wanita itu tengah disibukkan dengan urusan mengambil uang pensiunan dan acara jalan-jalan bersama teman-temannya, namun cepat atau lambat pria itu pasti curiga.

Lima hari sejak Yewon menghindar saja, Soobin sudah bertanya apakah ia menghindar atau bagaimana. Yewon tidak punya pilihan selain berjanji, agar Soobin berhenti mempertanyakan. Janji Yewon membuat si wanita hanya punya hari ini, Sabtu, dan Minggu untuk membuang jauh-jauh rasa sesak di dada. Atau justru memendam perasaan tersebut selamanya.

"Agassi, Anda terlihat kusut. Seperti memiliki banyak masalah saja," celetuk supir taksi mencairkan suasana, namun sukses membuat Yewon menghembus napas panjang.

Strawberry LemonadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang