19 - Gempar

91 10 0
                                    

⚠️ Warning ⚠️
Mengandung adegan sensitif berupa pembahasan LGBTQ+



Yewon sudah ketar-ketir dengan pertemuan bersama ketiga sahabatnya, namun Soobin tidak terlihat gugup atau apapun itu seperti di bayangan. Pria itu tampak santai mengudap makan siangnya, tak mempedulikan tatapan tajam Dayoung, Mina, dan Yoojung kepadanya. Untuk seseorang yang sebelumnya mengaku sulit menghadapi wanita, Soobin terlihat begitu tenang.

"Yewon sudah cerita kalau kau berkencan dengan banyak pria sebelum bersamanya. Lalu, apa yang membuatmu mengencani sahabat kami?" tanya Dayoung.

Yewon menyela, "Kenapa pertanyaannya begitu sih?!"

"Diam, Choi Yewon! Yang Dayoung tanyai itu kekasihmu, bukannya kau," tegur Yoojung.

"Tapi-"

Mina tanpa banyak bicara membekap mulut Yewon, menghalangi si wanita memotong percakapan dan tidak menyelamatkan kekasihnya dari kondisi canggung ini.

Soobin letakkan sumpit di meja. Ia mendongak guna menatap satu-persatu sahabat Yoojung. Kalau mau jujur, Soobin gugup setengah mampus sekarang. Terutama dengan Im Dayoung! Wanita itu menatapnya seakan siap untuk menguliti Soobin sedetik kemudian, jika sampai ia salah bicara. Namun sudah tidak ada kata mundur. Soobin sendiri yang menyetujui bertemu dengan ketiga betina.

"Karena aku menyukainya. Sederhana bukan?"

"MANA MUNGKIN BISA!" bentak Yoojung sampai berdiri, mengundang atensi dari pengunjung restauran yang lain. Yewon yang sudah dilepas oleh Mina turut berdiri dan menunduk beberapa kali sembari mengucap maaf pada pengunjung yang menatap ke arah mereka tajam.

"Selama ini, kau menyukai pria. Bagaimana ceritanya kau menyukai wanita?!" lanjut Dayoung setelah kondisi lebih kondusif.

"Ya karena dia Yewon? Kalau bukan Choi Yewon, aku tidak akan menyukainya," balas Soobin.

"Tuh! Dengar! Karena aku Choi Yewon, Soobin suka. Masih juga dipertanyakan!" kompor Yewon, dengan harapan ketiga sahabatnya berhenti mengintimidasi Soobin.

Yoojung yang sudah lebih tenang menyahuti, "Kau tahu bukan itu inti pertemuan kita hari ini, Yewon-ah. Terlepas siapa yang pernah dan yang sekarang ia sukai, kami hanya tidak mau kau terluka. Kalau Soobin-ssi tidak serius denganmu, mending diakhir s-"

"Aku serius dengan Yewon-noona," potong Soobin dengan tegas.

"Kalau aku tidak sungguhan menyukainya, aku tidak akan meminta noona menjadi kekasihku," lanjutnya.

Dayoung, Mina, dan Yoojung tatap Soobin dengan pandangan tak bersahabat. Ketiganya tengah mencari cela, namun tatapan Soobin tidak tampak berbohong. Pria itu benar-benar serius dengan Yewon. Mereka tidak punya pilihan selain mengalah pada keegoisan Yewon bertahan dengan Soobin.

"Baiklah. Kau bilang kau serius dengan Yewon, 'kan? Berjanjilah pada kami, kau tidak akan membuatnya menitikkan setetes air mata. Kami akan mengejarmu hingga ke ujung dunia sekalipun, kalau kau berani menyakiti Yewon," pinta Dayoung.

Yewon kembali menyela, "Kalian apa-apaan s-"

"Aku berjanji."

Soobin menjawab dengan tegas, walau ia sendiri tidak bisa menjamin apakah mampu dirinya memenuhi janji tersebut. Jawaban yang ia utarakan beberapa detik lalu, nyatanya ia ucapkan agar 'interogasi' yang ketiga sahabat Yewon lakukan bisa berakhir cepat.

Strawberry LemonadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang