⚠️ Warning ⚠️
Mengandung adegan sensitif berupa sentuhan fisik yang bersifat 18+ dan pembahasan LGBTQ+Ketika pria yang baru kali pertama berkencan dengan wanita dan wanita yang lama tidak pergi kencan—ikut kencan buta saja tidak pernah—menjadi sepasang kekasih, kira-kira apa yang akan mereka lakukan di kencan pertama?
Soobin iseng saja membawa Yewon ke Lotte World. Ia sempat kepikiran mengajak ke Everland, namun taman bermain yang satu itu berada di luar kota dan pastinya akan menempuh waktu yang lama. Syukurnya, Yewon senang diajak ke taman bermain di dalam kota itu.
Melewati pintu masuk, Yewon tak ada lelahnya menarik Soobin kesana-kemari. Hampir semua wahana keduanya naiki bersama. Seperti saat pergi dengan keempat sahabatnya, Soobin pasrah saja ditarik Yewon. Namun bedanya, Soobin tidak ada mengeluh sama sekali selama menuruti permintaan Yewon.
Soobin sadar sepenuhnya kalau yang ia perbuat pada Yewon sejak semalam tidak akan termaafkan. Ucapan Chan mengenai dirinya tidak akan bisa menyukai wanita mendorong Soobin menjadikan Yewon kekasihnya, untuk ia tunjukkan bahwa dirinya tetap bisa bahagia, walau berkencan dengan wanita. Jahat bukan Soobin?
Senyum cerah yang Yewon pancarkan sejak mereka keluar apartemen pun membuat Soobin semakin merasa bersalah. Soobin tidak seharusnya melakukan ini. Soobin harusnya mundur saja, tidak meneruskan hubungannya dengan Yewon. Namun di lubuk hati terdalamnya, Soobin suka melihat senyum Yewon untuknya. Soobin mendadak egois, ia ingin terus melihat senyum cantik Yewon dan tidak mau melihat sang kekasih sampai menangis—apalagi karenanya.
Yewon tengah sibuk menguyah permen kapas kala Soobin sibuk menatapnya. Permen kapas seharusnya dibagi dua, namun karena Soobin tak bergeming, tak terasa permen tinggal tersisa sedikit di ujung mulut Yewon. Bahkan di tangkai sudah tak bersisa sama sekali.
Yewon dengan mulut penuh permen kapas memanggil, "Soobin, kamu enggak mau perh-"
Yewon belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Soobin tiba-tiba saja mendekat. Pria itu raih salah satu sisi rahang sang kekasih, lalu mengecap bibir wanitanya. Jika kemarin Soobin hanya sekadar melumat bibir atas dan bawah Yewon secara bergiliran, kali ini Soobin dengan berani menggunakan lidahnya, menerobos memasuki rongga mulut Yewon. Awalnya terkesan menolak, Yewon beri celah antar bibir dan Soobin gunakan kesempatan berputar di dalam sana.
Mungkin baru ini kali pertama Soobin berkencan dengan wanita, namun ia tahu bagaimana cara berciuman—karena Yeonjun. Syukurnya ia dan Yewon duduk di area yang sedikit memojok, sehingga orang-orang tidak akan menyorot apa yang sedang mereka perbuat saat ini.
Soobin menjauh setelah semua lapisan kapas meleleh dalam mulut Yewon. "Manis," bisiknya, lalu sekali lagi mendekat. Kali ini memberi kecupan singkat pada bibir ranum sang kekasih.
Yewon mengerjap beberapa kali, lantas menutup mulut dengan tangannya setelah menyadari apa yang baru saja Soobin perbuat padanya. "Ya! Choi Soobin!" pekiknya dengan nada marah, namun tatapannya terlihat malu-malu.
"Kenapa? Mau lagi?" goda Soobin seraya memeluk Yewon dari samping.
Yewon langsung pukul bahu Soobin. "Yak! Kita sedang di tempat umum! Kau benar-benar ya!"
"Ya memang kenapa? Kita 'kan sepasang kekasih!" Soobin kembali menggoda Yewon, kali ini ia eratkan pelukan.
"Tetap saja tidak! Ya! Choi Soobin!" Yewon beberapa kali mendorong Soobin, bahkan sampai memekik saat prianya mengecup pelipis. Selain tidak elok saja dilihat orang lain, Yewon benar-benar salah tingkat dibuat Soobin.
Yang satu terlihat bahagia, entah yang satu lagi. Namun apabila dua kemungkinan itu disingkirkan, Soobin dan Yewon nampak serasi bukan?
—
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Lemonade
Fanfic[COMPLETED] Selama ini aku berpikir bahwa eksistensiku hanyalah malapetaka di tengah konstruksi sosial yang memuakkan. Tetapi kau hadir, menunjukkan padaku bahwa kebahagian adalah yang terpenting, terlepas bagaimana orang lain menilai perbedaan dan...