Keluarga Dirgantara sedang makan malam bersama namun untuk hari ini rasanya tak lengkap karena tidak ada Danish dan Rehaan. Jika Danish masih mengurung diri di kamarnya karena tak mau melihat Dev sedangkan Rehaan mungkin sedang sibuk mengerjakan urusan di kamarnya.
"Shreya tolong antarkan makanan ini ke kamar kakak-kakak mu," titah Maharani sambil menyodorkan piringnya.
Shreya malah merenggut. "Aku lagi aku lagi! Aku belum beres makan, ma..."
Veer langsung menyenggol Shreya. "Tinggal kasih aja susah," cetusnya.
"Ya sudah, kau saja!" ketus Shreya.
"Ma, biar aku saja," celetuk Dev seraya mengambil satu piring yang untuk Danish.
"Sekalian minta maaf ya," titah Dirgantara.
Dev langsung pergi begitu saja ke kamar adiknya yang YouTubers itu, sedangkan Maharani malah pelanga-pelongo. "Ini makanan Rehaan nya--"
"Suruh kak Alena saja," titah Shreya sembari menahan senyumnya. Sebenarnya Shreya memang punya maksud lain.
Merasa terpanggil Alena segera menoleh. "Antar ke kamar kak Rehaan?" tanyanya memastikan terlebih dahulu.
"Kau duduk saja nak, biar Shreya saja yang mengantarkan nya," sahut Dirgantara seolah melarang Alena untuk melakukan itu.
Shreya langsung mengerling. "Pa, aku belum beres makan lah, masih mau tambah," keluh gadis itu pura-pura.
"Ya sudah biar aku saja," kata Alena yang sudah berdiri lagi lalu mengambil piring yang berisi nasi dan lauk pauknya.
Setelah sampai di depan kamar Rehaan; Alena rasanya ragu untuk masuk tapi ragu sekarang juga tak diperlukan, masa ia harus balik lagi ke meja makan dan menyuruh Shreya? Tidak mungkin juga kan. Alena memiliki menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya, setelah itu mengetuk-ngetuk pintunya perlahan-lahan.
"Masuk saja," titah Rehaan di dalam.
Ceklek
Rehaan terlihat sibuk berkutat dengan laptopnya sampai tak menyadari jika yang masuk ke kamarnya itu Alena. Gadis itu sendiri memilih menyimpan makanan-nya di meja saja.
"Cepat di makan keburu makanan nya nanti dingin," suruh Alena yang hendak pergi keluar dari kamar.
Rehaan menghentikan aktivitasnya kala mendengar suara itu dan menoleh pada sumber suara. Ia tak bermimpi kan? Alena benar-benar ada di kamarnya? Dan berkata lembut seperti itu padanya?
"Kenapa kau yang mengantarkannya?" kikuk Rehaan sambil garuk-garuk kepalanya yang tak gatal.
"Sesekali lah," sahut gadis itu dengan sebuah senyuman
Lagi-lagi gadis itu hendak pergi tapi rasanya Rehaan tak rela jika Alena pergi begitu saja, maka ia harus cari-cari alasan dulu agar dia lebih lama disini.
"Oh iya soal liburan itu?" tanya Rehaan menghentikan langkahnya Alena.
Gadis itu menoleh kebelakang. "Oh iya, mau kapan? Aku ikut saja." Alena membalasnya dengan suara lembut membuat Rehaan terlihat salah tingkah sendiri.
"Hm, b-besok?" gugup Rehaan.
"Iya, boleh. Kemana liburan nya kita?" tanyanya.
"Ada saja, pokoknya ke-suatu tempat," tutur Rehaan.
"Kau tidak akan membawaku ke tempat aneh-aneh kan?" gadis itu tertawa pelan setelah bertanya.
"Lihat saja nanti," jelas Rehaan seraya memberikan senyuman tipisnya.
Alena menggelengkan kepalanya terheran-heran lalu melangkah lagi keluar tapi lagi-lagi Rehaan mencegahnya dengan mengatakan, "Dev? Kau sudah meminta izinnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
INSOLETN HEART [Lengkap]
RomanceSaat itu Rehaan meninggalkan Alena dengan sebuah 'surat' hubungan mereka berakhir begitu saja. Beberapa tahun kemudian mereka bertemu lagi dengan keadaan yang berbeda. Ya, Alena malah di jodohkan dengan kakak dari Rehaan sendiri. Dev Dirgantara seor...