Rehaan dan Alena di larang keluar dari kamar mereka oleh Lisa karena untuk berjaga-jaga agar anak Asrama yang lain tidak tahu keberadaan mereka; bisa saja kan? Sewaktu-waktu mereka memberitahu awak media bahwa Alena dan Rehaan ada di love hostel.
Paginya seperti biasanya Alena akan bangun lebih dulu sedang-kan Rehaan perlu menunggu satu jam lagi baru bangun, walaupun dia tidur di sofa tapi tidurnya lebih nyenyak sepertinya.
Tok tok tok
"Bunda datang lagi," gumam Alena resah––lantas segera membangunkan Rehaan untuk pindah ke tempat tidur.
"Cepat bangun, pindah ke ranjang," titah Alena terburu-buru.
"Ada apa memangnya?" gumam Rehaan yang masih memejamkan matanya.
"Bunda datang,"
Rehaan langsung terburu-buru pindah ke ranjang, dan memejamkan matanya lagi lalu lanjut melanjutkan mimpinya.
Alena lantas segera membukakan pintunya, dan tampaklah disana seorang wanita yang tak di kenal olehnya, dengan segera Alena bertanya, "Ada apa?"
"Aku berada di kamar sebelah, kenapa kalian jarang keluar kamar? Sedang honeymoon?" tanya tetangga sebelah.
Bertemu dengan mu saja seharusnya jangan dulu batin Alena yang di depan wanita itu tersenyum ramah.
"Iya, kami baru saja menikah––pengantin baru," terang Alena sambil menunjukkan senyuman kebahagiaan nya padahal itu hanya cover saja, dalam hatinya, tak sebahagia itu.
"Oh pantas saja kalian jarang keluar, btw... Kenapa memilih untuk tinggal disini? Tidak punya keluarga juga sama seperti kami?" tanya wanita itu.
Sebenarnya disini kebanyakan orang yang tinggal karena tidak memiliki keluarga lain, dan karena kesepian, mereka memilih tinggal disini saja.
"Punya, hanya ingin mandiri," balas Alena asal.
Wanita itu tertawa. "Ini bukan tempat untuk mandiri, jika kau ingin mandiri maka tinggal lah di rumah sendiri, yang hanya ada kau dan suamimu. Disini itu, kami membutuhkan kasih sayang seorang ibu, yang kami dapatkan dari Nyonya Lisa..."
"Iya juga sih," Alena garuk-garuk kepalanya yang tak gatal itu.
"Ya sudah, lanjutkan aktifitas kalian ya," goda tetangga itu dengan senyuman genitnya.
Alena bergidik ngeri lalu menutup pintunya. Pandangannya beralih pada Rehaan yang malah tidur semakin pulas. "Ini orang menyebalkan sekali! Bangun kau!" pekik Alena.
"Aku baru saja tidur di ranjang, kenapa kau malah--"
"Bangun! Nanti kalau ada tamu lagi, kau yang urus ah!" geram Alena.
"Lah, marah-marah..."
---
Nisha terlihat sedih setelah mengetahui jika Rehaan bukanlah anak kandung Dirgantara––selama ini dia kemana saja? Kenapa dia tidak tahu? Bahkan yang semakin membuatnya sedih adalah ketika mengetahui jika Alena juga bukanlah anak kandungnya Rizal.
"Kak! Bagaimana ceritanya jika Rehaan dan Alena bisa jadi adik-kakak?! Kenapa aku tak pernah tahu?!" ujar Nisha marah––entah kenapa ia begitu sensitif soal ini sekarang, bahkan dari kemarin ia selalu khawatir soal Rehaan dan Alena, tentang keadaan mereka sekarang.
"Jadi..."
Flashback
Dirgantara memiliki dua sahabat yang sangat setia––mereka selalu bersama, dan kemana-mana selalu bersama nya, namun setelah menikah––mereka mengurangi jarak karena harus pindah rumah, dan sebagainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSOLETN HEART [Lengkap]
Roman d'amourSaat itu Rehaan meninggalkan Alena dengan sebuah 'surat' hubungan mereka berakhir begitu saja. Beberapa tahun kemudian mereka bertemu lagi dengan keadaan yang berbeda. Ya, Alena malah di jodohkan dengan kakak dari Rehaan sendiri. Dev Dirgantara seor...