Part 29 -Hampir Gila

39 6 274
                                    

"PAH! MAH! AKU MENDAPATKAN KABAR TENTANG KAK REHAAN DAN ALENA!" pekik Danish dengan sumringah.

Semuanya langsung berlarian menghampiri Danish dengan penuh kegembiraan. Sudah seminggu ini mereka mencari keberadaan Rehaan dan Alena.

"Bagaimana?"

"Mereka tinggal di Love Hostel,"

Ammar ternganga. "Bukankah itu tempat untuk yang sudah menikah?!"

"APA?!"

"KITA SUSUL MEREKA SEKARANG!"

---

Dev masih selalu menemui Kanaya sesuka hatinya, bahkan tak memikirkan yang lain, walaupun tahu respon gadis itu selalu datar padanya.

Untuk saat ini Dev melangkah lagi untuk menemui Kanaya dengan senang hati karena mungkin sebentar lagi keluarganya akan menerima hubungannya dengan Kanaya.

Tetapi saat masuk ruangannya--Dev tak menemukan Kanaya dimana pun bahkan tempat nya kosong, atau mungkin Kanaya sudah pulang ke rumahnya?

Tak mau banyak memikirkan, lebih baik Dev segera pergi ke rumah Kanaya, dan memastikan jika gadis itu baik-baik saja.

Setelah sampai disana, lantas segera mengetuk pintu rumahnya, dan yang membukakan pintunya adalah seorang gadis kecil, keponakan nya Kanaya.

"Paman Dev! Kenapa datang terus?!" gerutu gadis itu sambil berkacak pinggang. "Bosan tahu! Aku melihat mu terus!" tambahnya sambil mencebik-kan bibirnya.

Dev malah terkekeh. "Kan rindu pada bibimu," balas Dev tanpa memudarkan senyumannya.

"Rindu itu harus di temui setiap hari?" tanyanya.

"Iyalah," balas Dev sambil berjongkok lalu memberikan Coklat kepada gadis kecil itu.

"Dimana bibi-mu?"

Gadis itu tiba-tiba berbisik. "Ada di dalam, bersama kakek, mereka sedang menangis,"

"Ha? Menangis?" Dev memastikannya kembali.

Kirana mengangguk. "Iya, betul!"

"Kenapa mereka menangis?" bisik Dev lagi.

"Kakek takut kehilangan bibi Kanaya," jelas gadis itu.

"Bibi Kanaya memangnya mau kemana?"

"Mau pergi jauh," timpal gadis itu.

"Jauh itu dimana?"

"Entahlah..."

"Ekhemm!" Fahri berdehem, lantas Dev buru-buru berdiri.

"Paman..."

"Masuklah," titah Fahri santai.

Dev mengangguk lalu masuk ke dalam--disana sudah ada Kanaya yang sedang terduduk di depan televisi, wajah gadis itu tampak sumringah walaupun matanya terlihat sembab.

"Kau sudah baik-baik saja?" tanya Dev setelah mendudukkan tubuhnya di sebelah Kanaya.

Kanaya tersenyum tulus. "Aku baik-baik saja,"

Gadis itu mengambil piring yang berisi Kue Coklat lalu memberikannya pada Dev. "Oh iya Dev, ini kue coklat kesukaan mu, aku membuatkan nya khusus untuk-mu..."

Dev merasa sangat senang hari ini, ia pun mengambil kue coklat itu dan memakannya. "Ini, sangat enak. Kau sangat tahu seleraku, dan ya. Masakan ini akan jadi yang terfavorit,"

"Siapa dulu dong yang masak," bangga Kanaya.

"Kau..." balas Dev dengan senyuman tak pudar, matanya terus menatap Kanaya dengan tatapan cinta.

INSOLETN HEART [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang