Part 12 -Pemotretan

42 5 165
                                    

Setelah acara liburan keluarga selesai, mereka pulang ke rumah masing-masing dan mulai mengerjakan kegiatan biasanya seperti saat ini Dev mulai menulis sebuah lirik lagu yang ada di pikirannya lalu bernyanyi dan menghadiri acara di televisi untuk bernyanyi seperti biasanya akan tetapi kali ini, jika pulang dari tempat kerjanya--Dev selalu menyempatkan diri menemui tunangannya dan mengobrol lalu jalan-jalan.

Rehaan sendiri juga sama sibuknya, ia mulai sibuk kembali mengerjakan pekerjaan di perusahaannya sendiri dan juga selalu mampir kerumah kekasih barunya yang bernama Mentari.

Danish yang memang hobinya membuat konten--selalu berisik di rumah, mulai di dapur, kamarnya atau ruangan musik milik Dev. Kadang-kadang Danish juga mengikutinya kemana-mana hanya untuk membuat konten karena pada dasarnya jika membuat konten tentang Dev akan selalu trending, entah kenapa. Bahkan Danish seolah tak peduli dengan orang-orang seumuran nya yang sudah menikah atau menjalin hubungan serius sedangkan dirinya? Jatuh cinta saja tidak.

Veer sendiri? Pria itu sibuk kuliah, kadang-kadang menggerutu tak jelas karena tugas tapi tak pernah lupa dengan kekasihnya Rinku, selalu saja mengajak Rinku ke rumah, tipe-tipe pria yang memang tidak suka mengajak kekasihnya di luaran mending di rumah dan di perkenalkan kepada orangtuanya.

Dan Shreya? Adik perempuan mereka yang juga sedang sibuk belajar, bermain bersama teman-temannya dan terkadang sampai lupa waktu. Tetapi sejak, insiden kemarin--Abhay masih marah padanya makanya gadis itu juga tak seceria biasanya.

Seperti biasa--malam ini mereka semua sedang berada di meja makan untuk makan malam bersama.

"Kapan akan memulai pemotretan dengan Alena?" tanya Maharani menyeletuk--pernikahan tinggal menghitung hari dan mereka belum ada persiapan sama sekali. Entah dirinya yang terburu-buru atau anak dan calon menantunya yang terlalu santai.

Danish yang sedang mengunyah dengan tenang, segera menatap Dev dengan antusias. "Iya kak, kapan?" Ya, pria itu terlihat begitu penasaran--mungkin punya maksud lain? Ya, memang dirinya ingin membuat konten.

Bahkan Danish sendiri di akun sosial medianya menuliskannya; jatuh cinta itu menyakitkan dan selalu berakhir pengkhianatan ketika belum menemukan seseorang yang tepat, maka jika belum menemukan nya maka, sibuk-lah dengan konten dulu--setelah menemukan nya juga tetap membuat konten tapi bersama seseorang tercinta.

Dev mengerling. Mengapa mamanya malah bertanya hal ini di depan Danish--sudah tahu dirinya sengaja menyembunyikan ini karena memang Danish nantinya akan membuat konten dan jika dia tahu hari dan tanggal Dev dan Alena pemotretan.

"Ma, pasti kok tapi tidak tahu kapan," sahut Dev pura-pura tak tahu padahal rencananya pemotretan pertamanya akan di lakukan pada malam hari ini, sesuai tema yang ditentukan.

Danish terlihat kecewa; sudah beberapa hari ini dirinya tidak membuat konten tentang Dev dan Alena. Rasanya jadi ada yang kurang padahal biasanya setiap hari update tentang mereka.

"Masa tidak tahu kapan?" Dirgantara hanya bisa menggelengkan kepalanya terheran-heran.

"Pokoknya tahu jadi saja yah," jelas Dev seraya tersenyum canggung.

Danish yang melihat senyuman itu langsung menatap Dev curiga.

Semuanya kembali sibuk makan, sedangkan
mata Dirgantara yang memang jeli langsung menyeletuk kepada asisten pribadi nya Dev yang berulang kali bolak-balik ke dekat pintu untuk masuk lalu mundur lagi dengan gerakan gelisah.

"Ada apa?" tanya Dirgantara.

"Maaf pak, mau menemui pak Dev untuk segera ke mobil... Soalnya pemotretan di lakukan sebentar lagi," Asisten pribadi nya Dev terlihat malu tetapi ia juga diburu-buru dan tak bisa melakukan apapun.

INSOLETN HEART [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang