"Nah ada sinyal nya!" Rehaan menghela nafas lega––tak sia-sia ia naik ke rumah pohon yang ternyata ada sinyal nya walaupun hanya sedikit.
"Hallo Tari..."
"Sudah sampai?"
"Iya sudah, tapi kami tidak jadi kesana, jadinya ke rumah nenek..."
"Oh gitu, yang penting liburan lah ya."
"Kenapa kau tak mau ikut? Bukankah kau juga libur?"
"Iya tapi kan aku pemilik toko nya, jadi apa boleh buat?" Mentari cengengesan disana.
"Ya kalau pemilik lebih mudah lah! Kau tahu? Disini mereka membawa pasangan masing-masing! Sedangkan aku?" Keluh Rehaan.
"Rehaan kau jangan berlebihan, liburan tidak harus dengan pasangan, kapan-kapan kita bisa liburan kan? Berdua jauh lebih baik..."
"Baiklah..."
"Ya sudah kau nikmati saja liburan mu..."
"Baiklah..."
Tut.
.
.
.Alena tertawa mendengar cerita Dev, pria itu terlihat bersemangat menceritakan masa-lalu nya.
"Aku mengikuti audisi kesana dan kemari tapi gagal karena apa?"
"Apa?"
"Karena papa tidak mengizinkannya!" Kesal Dev karena Dirgantara selalu melarangnya tentang hal ini dan hal itu.
"Papa menyuruh ku untuk melanjutkan pekerjaannya di kantor, tapi aku tak mau, papa ngotot sampai-sampai dia membuatku tidak di terima di audisi manapun saat itu, sampai akhirnya papa memberikan ku pilihan, boleh menjadi penyanyi asalkan mau bekerja di kantor papa dan saat aku menyetujui nya, audisi pertamaku setelah itu langsung keterima..." Dev heran.
Mengapa dirinya yang selalu dijadikan bahan dalam apapun, mulai dari bidang karir, kenapa harus dirinya? Padahal Rehaan jauh lebih berbakat di bidang bisnis dari pada dirinya.
Tapi mengapa Dirgantara malah tegas ingin Dev yang menjadi penggantinya dengan alasan anak pertama.
Padahal Rehaan sudah menawarkan dirinya untuk menjadi pengganti Dirgantara karena dia juga tahu bahwa dirinya berbakat dalam bidang bisnis, tapi Dirgantara menolak dan ngotot ingin Dev menjadi penggantinya.
Rehaan bahkan rela-rela cari uang sendiri untuk membuat usahanya sendiri sampai akhirnya lihat lah, Rehaan yang berjiwa bisnis berhasil mengalahkan Dirgantara.
Namun Dirgantara sama sekali tidak menyesal, tapi bangga dengan usaha Rehaan walaupun tak membantunya secara biaya bahkan tenaga.
Dev kadang heran––umur dirinya dan Rehaan hanya terpaut satu tahun tapi Dirgantara selalu mengatasnamakan anak pertama.
Sama seperti hal nya dengan perjodohan ini. Dirgantara memaksa Dev untuk menerima perjodohan ini padahal Dev sudah menolak nya berkali-kali, bahkan jika mau, Dirgantara langsung menawarkan nya pada Rehaan dan pasti Rehaan akan setuju karena lelaki itu tak pernah menolak permintaan Dirgantara.
Tapi Dirgantara seperti nya suka tantangan, makanya dia dengan tegas ingin Dev yang menikah dengan Alena.
Padahal Dev belum siap,
Sedangkan Rehaan siap.
Tapi Dirgantara tetap memilih Dev dengan alasan anak pertama.
"Kenapa tidak kak Rehaan saja yang mengganti kan papa Dirgantara? Dia kan berbakat dalam bisnis?" Tanya Alena dengan penasaran, padahal dulu Rehaan pernah bilang padanya kalau pria itu punya cita-cita menjadi pengusaha.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSOLETN HEART [Lengkap]
RomanceSaat itu Rehaan meninggalkan Alena dengan sebuah 'surat' hubungan mereka berakhir begitu saja. Beberapa tahun kemudian mereka bertemu lagi dengan keadaan yang berbeda. Ya, Alena malah di jodohkan dengan kakak dari Rehaan sendiri. Dev Dirgantara seor...