sana melirik Tzuyu yang berada di sampingnya. Lelaki itu tampak lebih diam setelah mendengar ucapan Rose tadi siang. Awalnya Sana mengira itu hanya perasaannya saja, oleh karena itu dia pun memilih untuk tidak banyak bertanya.
Namun saat, Tzuyu kembali datang untuk menjemputnya dari kantor saat jam pulang kerja, Sana mulai yakin ada sesuatu yang tengah dipikirkan lelaki itu.
"Kamu kok diam banget hari ini? Mikirin apa?"
Tzuyu menoleh sejenak dan kembali menatap ke depan. Saat ini mereka sedang berjalan menuju apartemen Sana.
"Nggak ada, nggak mikirin apa-apa kok."
Sana menghela napas mendengar jawaban Tzuyu. Bahkan, saat sudah sampai di depan pintu unit pun, mereka berdua masuk tanpa ada percakapan berarti.
"Kamu kalau mau minum atau makan, ambil aja di kulkas. Nonton kek apalah gitu. Aku ganti pakaian dulu."
Tzuyu tidak bersuara dan hanya mengangguk mengiyakan ucapan Sana. Lelaki itu bangkit dari sofa setelah menghidupkan tv dan berjalan menuju dapur. Di sana ada cake dan sebotol air mineral. Ia pun memilih mengambil itu sebelum kembali memutuskan untuk duduk di sofa dan menonton program berita yang tersiar di sana.
"Wah kamu ambil itu ya? Masih bagus emangnya?"
Tzuyu yang tengah mengunyah potongan cake itu langsung berhenti menggerakkan mulutnya saat mendengar ucapan Sana.
"Bercanda, ya kali aku nyimpen makanan nggak layak di kulkas. Baru kok itu kemarin belinya."
Tzuyu melanjutkan kunyahannya dan langsung menelan isi mulutnya.
"Aku kira bakal sakit perut karena salah makan," celetuk Tzuyu.
Sana erkekeh mendengar ucapan lelaki itu.
"Tzu?"
"Hmm?"
"Kira-kira siapa yang mesti ngomong sama Dahyun, aku atau kamu?"
Tzuyu yang tengah menggonta-ganti channel pun melirik sejenak ke arah Sana.
"Berdua aja, besok aku ke kantor pas nganter kamu. Sekalian ketemu dia."
"Oke, oh ya kamu hari ini pendiem banget. Beneran deh aku kepo, kenapa sih?"
"Nggak ada apa-apa."
"Yakin?"
"Iya."
"Bukan karena masalah Dahyun kan? Nggak usah dipikirin. Dia nggak bakal aneh-aneh. Percaya deh."
"Kalau besok misalnya dia ngomong aneh-aneh menyangkut kamu, tolong tahan aku ya, aku takut khilaf, sekarang aja aku lagi emosian."
Sana mendekatkan diri pada Tzutu dan memeluk lelaki itu dari samping. Meski belum tahu pasti alasan jelas dari Dahyun membeli gaun itu, sepertinya fakta bahwa Dahyun menyimpan gaun itu cukup membuat Tzuyu merasa kesal.
"Oke, tapi percaya deh nggak bakal ada apa-apa besok. Jadi nggak usah terlalu dipikirin." Sana mencoba kembali menghibur Tzuyu.
Tzuyu mengangguk dan menoleh menatap Sana yang berada di sampingnya. Dimajukannya wajahnya dan dikecupnya pelan bibir wanita itu.
"Love you," bisik Tzuyu.
"Love you, too."
🖤🖤🖤🖤🖤
Pintu ruang kantor Sana tiba-tiba terbuka. Tzuyu yang juga ada di sana langsung mendongak dan mendapati Dahyun yang baru saja melangkah masuk.
"Silakan masuk, Hyun." Sana yang duduk di sebelah Tzuyu bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝚗𝚊𝚣𝚣𝚢
RomanceCantik, pintar, kaya, dan seksi. Empat hal yang diimpikan oleh para perempuan dan semua itu berada dalam diri seorang Minatozaki Sana. Sayangnya keempat hal tersebut tidak membuat seorang Chou Tzuyu serta merta bertekuk lutut di hadapannya. Karena...