" Aisy Amni?" dia mengangkat wajahnya bila namanya di seru.Wajahnya berona merah tidak sangka dia akan bertemu dengan Tengku Mikhail dalam situasi itu.
" Uncle Mika buat apa dekat sini?"
" Meeting and what about you what are you doing here. Tak ada class?"
" Emm I... Actually..."
" She broke her friend's nose." celah Mr. Alex yang merupakan jurulatih baseball kolej itu.
Dia memandang Aisy Amni disebelahnya dengan muka benggis.
" Who is she, Mr. Tengku?" tanya pengarah kolej.
" My niece... Please take care of her." jawab Tengku Mikhail tersenyum manis.
" So who's won?" Mr. Alex terkedu mendengar soalan yang tidak masuk akal itu.
" I won." balas Aisy Amni perlahan tidak mahu bangkitkan lagi kemarahan jurulatih baseball itu.
" Good job!" ujar Tengku Mikhail sebelum meminta diri dan melangkah pergi di ikuti oleh Amir.
Mr. Principal melihat Aisy Amni atas bawah sambil mengeluh, tidak sangka anak saudara investornya kelihatan selekeh.
" What are you waiting for! Get in here!" arah Mr. Alex dengan kasar.
" You know our college will be competing next week what if Zack can't keep up with the competition?" marah coach itu sebaik saja Aisy Amni duduk.
Aisy Amni hanya tunduk membisu.
" What is your name?" tanya Mr. Principal.
" My name is Aisy Amni."
" What grade are you in?"
" She is a freshman, sir." celah jurulatih dengan senyum sinis.
Mr. Principal mengangguk faham.
Masalah itu rumit untuk diselesaikan kerana dia yakin yang Mr. Alex tidak akan melepaskan Aisy Amni pergi begitu saja.
Dia juga tidak mahu berada di sisi buruk Tengku Mikhail.
" Do you know our college rules about violence Miss Aini? We do not tolerate violence. We need to contact your parents. You can be expelled."
" It Amni, sir, not Aini. But sir, it's not my fault. I didn't start..."
" I don't want to hear any excuses from you. Who is your classroom teacher?" pangkah Mr. Principal.
" Mrs. Smith."
" Coach please call Mrs. Smith."
Knock. Knock. Knock.
" Come in. Yes, who are you?" tanya Mr. Principal.
" Please forgive my rudeness mr principal. I am Aisy Amni's guardian." kata Tengku Haizard memperkenalkan diri.
" Have we met before Mr?"
" I'm adam. I don't think so mr principal."
" Oh.. have a seat Mr. Adam." Tengku Haizard dengan sabar nenunggu pengetua itu membuka mulut.
" Ehem excuse me Mr. Principal." tegur Tengku Haizard, orang tua itu kelihatan sedang memikirkan sesuatu sambil merenung wajahnya lama.
" God I just remembered we met at a golf club match in Scotland." jeritnya teruja.
" I think you got the wrong person because I don't join any golf club."
" Sorry. Sorry. I know you didn't join the club but you were the biggest investor in the competition. Do you remember?"
YOU ARE READING
Book 2:Born To Be The Leader
Adventure🌹 COMPLETED🌹 Dilahir dan dibesarkan dalam sebuah keluarga yang besar dan bahagia, segala keinginannya di penuhi dengan usaha dan sokongan keluarga tercinta, mengejar erti kehidupan dan mencari kenikmatan dunia tanpa halangan. Tengku Adam Haizard...