Tiga hari berbaring akhirnya Ghaus dibenarkan bangun oleh Tok Batin.
" Dik boleh hantar abang ke jalan besar." Kanak-kanak perempuan itu hanya memandang Ghaus dengan wajah pelik sebelum berlari kearah pondok yang lain.
" Aduh macam mana aku nak keluar dari sini."
" Apa pasal ngkau?" Tegur Tok Batin. Di kampung tu hanya Tok Batin selalu bergaul dengan masyarakat oleh itu hanya lelaki itu yang petah berbahasa dan tidak takut dengan orang luar.
" Tok saya nak ke jalan besar. Boleh tunjuk saya jalan keluar."
" Ngkau ndak sihat lagi mau ke mana kau. Tidur saja ngkau." Ghaus geleng kepala, tidak menghiraukan kerisauan Tok Batin itu, dia terus menerus cuba menghubungi Haq.
" Hello... Uncle... Ye.. ye... Tok tolong hantar saya ke jalan besar tok kawan saya tunggu dekat sana." Mohon Ghaus mengabaikan rasa sakitnya.
Hafiz memanggil Shahrul dan Iskandar bila melihat kelibat Ghaus keluar dari hutan di ikuti oleh dua orang lelaki tidak berbaju.
Sebaik saja mereka mendekat dua orang asli itu terus berlari sepantas kilat hilang ke dalam hutan.
" Aus. Ya Allah kau okay tak? Zard mana?" Tanya Hafiz memapah Ghaus ke kereta.
" Zard tak ada dengan saya. Masa accident tu kami berdua."
" Dah. Dah kau tarik nafas dulu. Jom ke hospital." Iskandar mengangguk faham, Shahrul tinggal bersama anggota polis untuk terus mencari Tengku Haizard.
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Orsa, Sweden - DEC-18 08:00AM
" Is he dead?"
" Not yet boss." - James.
" Then why the h*ll hasn't he woken up yet. We can't let him die."
" He overdose and his head's injury was pretty bad." Ujar Doktor yang merawat luka Tengku Haizard.
Dia menjeling tajam James disebelahnya mujur Tengku Haizard sempat dirawat jika tidak sia-sia saja kerja keras mereka.
" Make sure he doesn't die. Is there a chance he's gone crazy?"
" No. Such things never happen, maybe he will lose his memory or... Sir, can you hear me." Doktor itu memeriksa nadi Tengku Haizard yang baru membuka mata itu.
" Yes, I am. Water." Tengku Haizard meneguk air yang dihulur itu dengan rakus.
" Who are you?" Kepalanya masih rasa pening dan wajah-wajah didepannya itu sangat asing baginya.
" Do you remember what your name is? Tell me your name."
" Err I can't... What is my name?" Jawab Tengku Haizard, kepalanya rasa ingin pecah.
" It's okay, don't force yourself. What's the last thing you remember?"
" I fell? I'm not sure. I don't remember." Mendengar jawapan Tengku Haizard itu James mengajak doktor untuk berbicara di luar.
" Do you know who I am?" Tengku Haizard geleng kepala, masih keliru.
" I'm your father. I mean your father's friend." Donald merubah ayatnya bila melihat dahi Tengku Haizard berkerut.
" Your name is Adam and my name is Donald. I'm your uncle. Rest okay."
" Thanks." Ucap Tengku Haizard memejam matanya semula.
Donald gembira bagai orang mengantuk disorong bantal. Kepalanya sudah mengatur pelbagai rancangan untuk memanfaatkan keadaan Tengku Haizard itu.
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
YOU ARE READING
Book 2:Born To Be The Leader
Adventure🌹 COMPLETED🌹 Dilahir dan dibesarkan dalam sebuah keluarga yang besar dan bahagia, segala keinginannya di penuhi dengan usaha dan sokongan keluarga tercinta, mengejar erti kehidupan dan mencari kenikmatan dunia tanpa halangan. Tengku Adam Haizard...