thirteen

525 53 1
                                    

Yeri mengerang kesakitan lalu ia memegang kepalanya yang terkena ujung meja. Ia merasakan basah lalu dia melihat tangannya dan dia terkejut karena kepalanya yang terbentur dengan meja itu berdarah. "sekuat itu kah tenaga rose?" ujar batinnya.

Rose masuk kepelukan jisoo sembari menatap tajam yeri. Teman teman jisoo yang melihat kepala yeri berdarah hanya bisa terdiam dan mereka berpikir bahwa mereka tidak akan macem macem ke rose.

Yeri bangun, lalu menghampiri rose. "urusan kita belum selesai, lihat aja nanti jisoo bakal milih siapa" ujar yeri lalu yeri hendak pergi ke tempat petugas uks tetapi ia tertahan setelah mendengar ucapan menohok jisoo.

"gue bakalan milih rose, apapun itu tetep rose yang ada di hati gue.. jadi lo ga usah ganggu kehidupan gue sama rose lagi, ngerti?" ujar jisoo dingin terhadap yeri.

Yeri menahan tangisnya menahan malu lalu ia pergi keluar dari ruang uks tersebut dengan kening yang mengeluarkan darah.

Rose melepaskan pelukannya "aku ga akan tenang kalau kamu disini, pasti kamu di ganggu lagi sama yeri.." ujarnya.

"engga sayang ga akan gapapa ya? aku tunggu sini" ujar jisoo.

Rose akhirnya mengiyakan kemauan jisoo, sesudah itu mereka semua balik ke kelasnya masing masing. Sedangkan jisoo hanya bisa berbaring lemah di kasur uks tersebut menahan rasa sakit kepala yang teramat sakit sedari tadi dia tahan.

"aku ga mungkin kaya kakek kan?" ujarnya pelan.

Sana mendekati jisoo, "jisoo apa yang kamu rasain sekarang? pusing? mual?" ujar sana.

"mual sih engga cuman pusing banget dari tadi boleh minta obat pusingnya?" ujar jisoo sembari memijat keningnya pelan.

"sure" ujar sana sembari mengambil obat pusing tersebut, setelah itu ia kasih ke jisoo dengan air minum nya.

Jisoo meminum obatnya setelah itu ia berbaring lagi sembari menutupkan matanya. "semoga aku ga kaya kakek, sekarang aku kecapean aja" ujar batinnya.

"istirahat yang cukup jis, kalau ada apa apa bisa panggil aku ya" ujar sana sembari pergi ke tempatnya.

Jisoo tak menjawab ucapan sana, pikiran dia sedang berantakan sekarang.

Disaat ia hendak memasuki alam mimpinya, tiba tiba dia di kejutkan oleh satu pukulan yang keras dan itu cukup membuat sang empunya terkejut bukan main. Ia membukakan matanya dan melihat jaehyun yang memukulnya.

"pft pucet banget lu mati aja sekalian ga usah ganggu rose gue lagi!" ujar jaehyun.

Jisoo merasakan ujung bibirnya mengeluarkan cairan dan akhirnya jisoo menjadi emosi. Ia beranjak turun dari kasur uks tersebut lalu memukul kuat rahang jaehyun sampai rahang tersebut mengeluarkan bunyi. gini gini juga jisoo ikutan muay thai di ceritanya ya.

Jaehyun merasa sangat kesakitan, ia memegang rahangnya hendak membalas pukulan jisoo tetapi sana melerai mereka dan disitu jaehyun benar benar sangat kesakitan dengan rahangnya.

Sana menyuruh jisoo untuk kembali istirahat. Jisoo menuruti saja ia kembali berbaring di kasur uks tersebut.

Sedangkan sana sedang memeriksa rahang jaehyun, disaat ia memegang rahang jaehyun terasa ada yang berbeda dengan rahangnya. Sana menyarankan agar jaehyun segera pergi ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut dan jaehyun pun menurutin perkataan sana. Ia pun pergi dari ruang uks tersebut.

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang