twenty nine

453 45 7
                                    

Rose masih mencoba untuk menyadarkan jisoo, "hey please wake up.." ujar rose khawatir sembari menepuk pipi jisoo.

Rose mengambil ponselnya. Ia dengan bergegas mencari kontak jennie, lalu ia memanggil jennie. "cmon pick up pick up.." ujar rose.

Sedangkan di sebrang sana, Jennie sedang melakukan hal yang sama apa yang Yeri lakukan sebelumnya kepada Jisoo. "lo pikir lo siapa hah?! gue juga bisa ngelakuin hal yang sama kaya lo!!" ujar jennie penuh dengan emosi. Ya benar, jennie lah yang selalu memperhatikan dan mengikuti gerak gerik jisoo dan yeri, tentunya jennie merasa khawatir kepada jisoo.

Yeri memegang tangan jennie dikarenakan dia kesusahan untuk bernafas akibat lehernya di cengkram kuat oleh jennie. "l-lepas.." ungkapnya.

"gue juga bisa bunuh lo sekarang juga anjing!!" ujar jennie sembari mendorong yeri. Jennie berniat untuk mendorong yeri sampai ia terjatuh.

Tetapi ponsel jennie berdering sehingga aksi jennie pun terhenti dan ia mengambil ponselnya. "rose?" batinnya. Ia pun mengangkat panggilan dari rose.

"hal-" sapa jennie terpotong.

"hiks.. j-jen.. tolongin gue.. hiks.." ujar rose sembari menangis tersedu sedu.

"lo kenapa?" balas jennie kebingungan.

Yeri mencoba melepaskan cengkraman tangan jennie di lehernya, dikarenakan menurutnya jennie sedanglengah. Tetapi perkiraan ia salah, jennie malah mengeratkan cengkramannya dan yeri pun semakin kesusahan untuk bernafas.

"hikss.. ji-jisoo pingsan.. dia mimisan ga berhenti hikss.. tolongin" ujar rose.

Jennie terkejut, "lo dimana?" balasnya.

"parkiran.. jisoo pingsan di mobilnya" jawab rose.

Jennie melepaskan cengkramannya lalu berlari menuju parkiran. Yeri pun terbatuk batuk sembari mengatur nafasnya. "bangsat lo jennie!" ujarnya. "gue bakal bales liat aja lo, bitch!" lanjutnya.

Jennie pun masih berlari dikarenakan jarak dari rooftop menuju ke parkiran lumayan jauh, beberapa murid yang lainnya keheranan melihat jennie. Sesampainya jennie di parkiran, ia langsung menghampiri pintu pengemudi dan membukanya. Rose dengan sigap menahan tubuh jisoo agar tidak terjatuh.

"mimisan jisoo baru berhenti, gue udah nyoba buat bangunin dia tapi ga bangun bangun, kita harus ke rs jen" ujar rose. Tangis rose terhenti karena ia berpikir, dalam posisi seperti ini ia harus tetap tenang, menangis tidak akan menyelesaikan masalah. Begitulah isi pikirannya.

Jennie mengangguk, "gue panggil satpam dulu" balasnya.

Disaat Jennie hendak berbalik badan, ia pun teringat bahwa ia tidak membawa mobilnya. Ia pun menepuk keningnya cukup keras. "duh gue lupa! gue ga bawa mobil" ujarnya.

"Kenapa ga langsung ke rs aja kan jisoo udah di mobil?" jisoo bawa mobil sport guys, cuman dua kursi doang.

"lisa! lisa lagi bawa mobil" ujar rose.

Jennie pun langsung membuka ponselnya dan menelepon lisa. Lisa yang sedang asyik memainkan gamenya merasa terganggu oleh panggilan tersebut, ia menolak panggilannya. Lisa tidak melihat siapa yang menelepon dirinya, ia pikir yang menelepon dirinya adalah temannya maka dari itu ia tolak panggilan tersebut.

"ko di tolak?!" ujar jennie kesal sembari menatap layar ponselnya. Jennie pun menelepon lisa kembali.

Lisa menolak kembali panggilan tersebut, "ganggu banget anjing" ujarnya. Jennie pun kembali menelepon lisa dan akhirnya lisa mengangkat panggilan tersebut dengan penuh kekesalan.

"lo apaan si ganggu banget gue lagi ngegame!" ujar lisa kesal.

Jennie terkejut, "heh! berani kamu ngomong gitu hah?! gue ganggu gitu?!!" balas jennie marah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang