seventeen

487 51 1
                                    

Di perjalanan rose tidak bisa berhenti menangis, sedangkan jisoo sedang menelepon pamannya untuk tidak memberi skors kepada lisa dkk.

Selama diperjalanan jisoo tidak bisa fokus ke jalanan akhirnya ia memarkirkan mobilnya di pinggir jalan lalu mematikan teleponnya setelah pamannya mengalah dan tidak jadi mengskors lisa dkk.

Jisoo menarik rose lalu ia menepuk pahanya agar rose duduk di pangkuannya. Jisoo memundurkan jok kursi mobilnya lalu rose pun menaiki paha jisoo dan duduk berhadapan dengan jisoo.

Jisoo mengusap air mata rose dengan telaten dan penuh dengan sabar. "udah dong nangisnya.." ujar jisoo.

Rose menunduk menatap jisoo lalu memeluknya dan mengumpatkan wajahnya di ceruk leher jisoo. Jisoo membalas pelukannya lalu mengelus lembut rambut rose.

"ssttt tenang sayang kamu udah aman sama aku jangan nangis lagi ya?" ujar jisoo lembut.

"hiks.. i'm scared.. hiks.." ujar rose.

"scared for what? i'm right here baby" ujar jisoo sembari menangkup pipi chubby rose dan menatap matanya.

"hiks.. i'm gonna tell you what's truly happened to me.. hiks.. but dont be mad at me please.." ujar rose sembari menatap jisoo dengan puppy eyes nya.

Jisoo tersenyum lalu mengangguk. "bagaimana bisa aku marah ke kamu my baby.." ujar jisoo sembari mencubit pipi rose pelan.

"berhenti dulu nangisnya baru ceritain semuanya ya?" ujar jisoo.

Rose mengangguki perkataan jisoo lalu ia pun berhenti menangis. Setelah itu jisoo menyodorkan sebotol air putih kepadanya dan rose pun menerimanya lalu meminumnya sampai habis.

Jisoo mengambil botol kosong tersebut lalu membuangnya ke tempat sampah yang tersedia di dalam mobilnya. Setelah itu jisoo menatap mata rose sembari tersenyum.

Rose menatap jisoo lalu ia mengecup bibir jisoo. "i'm sorry baby but i almost got raped sama jaehyun.." ujar rose sembari menunduk dan memainkan jemarinya.

Jisoo yang awalnya tersenyum kini senyumannya memudar setelah mendengar penuturan dari rose. Ia merasakan sangat marah kepada jaehyun.

Untuk beberapa saat mereka terdiam, jisoo menghela nafasnya lalu tersenyum kembali menatap rose yang kembali menangis.

Jisoo memeluknya dengan erat sembari mengusap rambutnya. "its okay i'm not mad at you.. aku cuman marah ke jaehyun.." ujar jisoo.

"jangan nangis please.. aku ngerasain sakit kalau kamu nangis sayang.." ujar jisoo sembari mengecup ngecup wajah serta bibir milik rose.

"lain kali kalau kamu ga sekolah aku mau ikut ga sekolah juga.. aku takut.." ujar rose.

"terus pelajarannya gimana sayang kalau kamu ga sekolah hum?" ujar jisoo sembari menatap wajah kekasihnya tersebut.

"bisa nyusul.. please.." ujar rose sembari menatap jisoo memelas.

Jisoo tersenyum lalu mengangguk mengiyakan kemauan rose. "mau pulang atau mau kemana dulu?" ujar jisoo.

"pulang aja.." ujar rose.

Jisoo mengangguk lalu menancapkan gas menuju rumah rose. Setelah mengantarkan rose pulang, rose tidak mengizinkan jisoo untuk pulang ke rumahnya sampai akhirnya ia pun menuruti kemauan kekasihnya.

Kini mereka berada di kamar rose. "babe aku ganti baju dulu sama cuci muka dulu ya.." ujar rose. Jisoo pun mengangguk lalu jisoo duduk di pinggiran kasur sembari memperhatikan seisi kamar milik rose.

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang