fourteen

462 48 0
                                    

"apa?" ujar rose.

"aku.. mikirin.. pengen di suapin hehe" ujar jisoo menyengir.

"ish aku kira apa.. sini aku suapin" ujar rose.

Jisoo bernafas lega karena rose tidak curiga sama sekali, dia menerima suapan dari rose. "mmhh enaakk makin enak kalau di suapin kamu" ucap jisoo sembari tersenyum manis.

Wajah rose memerah, "apasih.." ujarnya. Rose tidak mengetahui jika jisoo sedang berbohong ke dirinya karena jisoo sangat pandai menutupi perasaannya.

Jisoo mendapatkan pesan dari dokter pribadinya dan rose melirik hpnya. Ia melihat dokternya itu bilang "kenapa jis? ada yang mirip sama apa yang kamu rasain sekarang?" begitu isinya.

Jisoo dengan cepat mengambil hpnya lalu membalas, "engga, cuman kecapean aja" ujar balasan jisoo lalu ia menaruh hpnya di sakunya.

Rose menatap heran jisoo, "maksudnya apa itu?" ujarnya.

"apa?" ujar jisoo.

"itu pesan dari dokter" ujar rose.

"bukan apa apa rosie dia cuman nanya doang" ujar jisoo sembari mengecup bibir rose.

Jam pulang.

Rose jisoo bergandengan tangan menuju mobil jisoo. mereka masuk dengan barengan ke mobilnya. Rose menaruh tasnya jisoo di kursi belakang lalu ia melihat tong sampah kecil yang sedikit terbuka.

Ia melihat ada tisu bekas darah, lalu ia ambil tong sampah kecil itu lalu di buka tutupnya. Ia sangat terkejut ternyata tisu bekas darah jisoo sangat banyak.

"b-by.." ujar rose sembari menunjukan isi tong sampah kecil tersebut ke jisoo.

Jisoo merebut tong sampahnya lalu ia tutup kembali, "jangan diliat" ujar jisoo.

"why you didnt tell me?" ujar rose.

"it doesnt matter.. its not a big deal anyway" ujar jisoo.

"of course its a big deal im your girlfriend" ujar rose kesal.

Jisoo menghela nafas, "im sorry" ujarnya.

Jisoo menjalankan mobilnya menuju rumah rose dan di perjalanan mereka hanya diam diaman sibuk dengan pikiran masing masing.

"aku mau mulai detik ini kamu kalau ada apa apa bilang ke aku" ujar rose sembari menatap ke arah luar.

Jisoo melirik rose lalu fokus kembali ke jalanan. "iya" ujar jisoo.

Ga butuh waktu yang lama mereka sampai di rumah rose, barengan dengan mobil lisa. Rose, jennie, dan lisa pun keluar dari mobilnya.

Rose ingin memasuki rumahnya langsung tetapi lengannya di tahan oleh jennie. "what happen? why are you crying?" ujar jennie.

Lisa menatap rose lalu menatap ke arah jisoo yang ada di mobilnya, ia melihat jisoo sedang sibuk membersihkan hidungnya yang terlihat bahwa hidung jisoo mengeluarkan cairan berwarna merah. Yup, itu darah.

Lisa membuka pintu mobilnya dan membuat jisoo terkejut bukan main. "lo mimisan lagi jis?!" ujar lisa panik.

Rose dan jennie mendengar ucapan lisa akhirnya mereka pun menghampiri jisoo. "eonnie mimisan lagi?" ujar jennie khawatir.

Rose membuka pintu mobil sebelah jisoo lalu melihat tisu yang berserakan di pahanya penuh dengan darah. "oh my gosh babe.. what happen to you?" ujar rose sembari masih menangis.

Jisoo merasa sangat pusing lalu ia menyendarkan badannya ke jok mobil. "jennie-yaa kajja pulang" ujar jisoo lirih.

"aniyaa eonnie ga boleh nyetir biar jennie yang nyetir" ujar jennie lalu di angguki oleh rose dan lisa.

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang