Nostrudalle adalah anomali dari rangkap tiga kepribadiannya. Sebagai pensiunan pimpinan jawatan sampah tersukses sepanjang masa, ia merangkap kepala sekolah dan pemilik Incantadom yang ketar-ketir, dan dikenal tukang reparasi elektronik yang gagal total. Padahal ia paling berbangga hati dengan alter egonya yang ketiga. Sayang, elektronik rusak di tangannya tak kunjung beres dan akhirnya diremukkan tanpa ampun.
Pria tua yang trendi itu mengenakan jubah panjang berikat pinggang, yang lucunya mirip jubah kamar mandi di mata asistennya, seorang perempuan berumur yang irit berkata-kata tetapi paling serba tahu sepenjuru sekolah, karena si asisten termasuk mata-mata lihai yang diandalkan Nostrudalle.
Ide beasiswa itu pun dicetuskan sang asisten lihai, karena agaknya jumlah manusia ekonomi mampu di daratan bumi menyusut, hingga murid mereka berkurang lagi dari tahun ke tahun berjalan. Hanya sepuluh siswa-siswi dalam satu kelas, di mana kelas di Incantadom berjumlah enam, maka hanya enam puluh siswa yang menuntut ilmu di tingkat kelas satu sampai kelas tiga, dan ini bencana bagi sekolah khusus yang tak menerima murid pindahan ini.
"Idealnya harus ada dua puluh lima siswa dalam satu kelas. Karena alumni kita pun tak semuanya lulus ujian keprofesian. Dengan lulusan yang sedikit orangnya, bagaimana menyeleksi calon pimpinan terbaik untuk perusahaan sampah kita?" Nostrudalle mengeluh suatu kali, mengencangkan ikat pinggang jubahnya seketat mungkin.
Ma'am Selma, sang asisten menawarkan ide beasiswa, yang membangkitkan gagasan jitu bagi Nostrudalle. Dengan beasiswa, akan terpilih sejumlah siswa brilian yang memahami pengolahan sampah, dan dari sana, akan lahir seorang pahlawan yang dipercaya meneliti Mars yang merupakan calon bumi kedua bagi manusia. Lalu dari lima belas lulusan terbaik, akan terpilih bakal pimpinan jawatan sampah dan manager-managernya. Krisis di Incantadom akan selesai dengan sendirinya.
Sejeli-jelinya Ma'am Selma mengintai, ada satu sudut yang terluput dari matanya. Sebuah ruangan di ujung koridor lantai dua kediaman Nostrudalle, yang berada dalam lingkungan kompleks sekolah bagian belakang. Tak seorang pun diperkenankan masuk, dan Nostrudalle bisa berjam-jam menghabiskan waktu di sana. Bahkan sang asisten dilarang mengetuk pintu, walau dengan alasan darurat sekalipun.
"Kamu intai setiap murid beasiswa yang masuk. Terutama yang bernama psst psst psst. Pastikan ia bertingkah laku benar. Sepertinya waktunya sudah tiba, Selma." Nostrudalle kembali berteka-teki.
"Maksud Sir Dalle bagaimana? Waktu apa yang Sir maksudkan? Apakah anak itu bakal tidak benar kedepannya?" Ma'am Selma masih tercengang-cengang sedari tadi.
Nostrudalle mengangguk muram. Cara khas melarikan diri dari pertanyaan yang tak enak dijawab. Hanya satu anggukan dan Ma'am Selma terdiam. Tangannya menyentuh pinggir topi tanda mengiyakan. Baiklah, Sir Dalle. Siapa lagi orangnya yang bisa memandang jauh ke depan. Nostrudalle tak pernah salah, tentunya. Sampah-sampah di daratan bumi tak bersalah juga. Keserakahan kaum kaya yang menyebabkan semua petaka di bumi kita, Ma'am Selma mencamkan petuah Nostrudalle dalam-dalam.
Anehnya, Nostrudalle sudah tahu, pendaftar beasiswa itu akan lulus ujian masuk. Atasanku itu bisa memandang masa depan, Ma'am Selma menimbang-nimbang. Si perempuan asisten yang berumur itu kian hati-hati bersikap. Mungkin apa yang kupikirkan pun terbaca bahkan sebelum aku memikirkannya. Sungguh ngeri dan ajaib, batin Ma'am Selma yang kian rajin bertopi bundar. Kabarnya dengan bertopi, pikiranmu tak dapat dicuri orang lain. Katanya seperti itu.
Mitos-mitos klasik masih mengiang dewasa ini. Tentang pencuri pikiran yang merajalela sewaktu kamu tertidur di malam hari. Bahkan di siang hari pencuri gaib itu bisa mencuri lamunanmu. Pembaca pikiran ini tak bisa mencuri dari kepala-kepala bertopi. Bahkan sewaktu tidur di asrama sekolah, Ma'am Selma menudungi kepalanya dengan topi bulat mirip bonnet di zaman dulu. Ia perlu hati-hati, karena kepalanya penuh dengan rahasia sekolah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incantadom
FantasyTahun 2222 Dua ratus tahun setelah tahun kematian umat manusia. Kasta manusia terbagi menjadi angkasa, lautan, dan daratan. Tiga kasta yang diciptakan keserakahan manusia penguasa, sampah menjadi satu-satunya sumber daya bumi yang tersisa. Seorang E...