Selma yang berusia 20 tak bermimpi bekerja pada Nostrudalle, lelaki matang bertampang masam tetapi enak dipandang rambut dan alisnya. Saat itu, Sir Dalle "kepunyaannya" baru berusia 37 tahun. Cukup muda, rambutnya masih kelam, cara berjalannya menawan, dan kebiasaannya mengobrak-abrik elektronik rusak membuat Selma jatuh simpati seketika itu juga.
Setahu Selma, umumnya lelaki getol mengutak-atik elektronik - tampaknya ini bakat alamiah yang diturunkan kromosom XY - namun atasan pujaan hatinya lebih hebat lagi, mengobrak-abrik, bukan mengutak-atik, dan tak segan-segan memindah-mindahkan komponen entah apa namanya itu sesuka-sukanya. Sekalipun sebagai konsekuensinya, elektronik bisa makin rusak atau malah meledak di tangannya, terkadang - memang jarang terjadi - reparasi ngawur ala Sir Dalle membuahkan hasil yang gemilang.
"Sir Dalle" tidak dikenal oleh masyarakat luas. Semua orang menyebutnya Master Nostrudalle. Mungkin diam-diam atasannya itu suka panggilan yang diciptakan Selma untuknya. Dalle. Waktu itu si perempuan baru 20 tahun, belum menjadi Ma'am Selma yang sekarang. Sepertinya kala itu ia lumayan cantik juga, meskipun tubuhnya kurus sekali, dan topi yang dikenakannya kekecilan di pucuk kepalanya. Lantaran curiga pikirannya akan dicuri orang, topi yang dipakainya jadi lebih lebar dan menutupi nyaris seluruh rambutnya. Sir Dalle-nya sendiri tidak bertopi.
Ma'am Selma yang sekarang bagaikan melihat atasannya di masa lalu mereka dahulu. Seakan Sir Dalle-nya kembali 37 tahun, baru saja menjabat kepala sekolah sebagai penerus sah ayahnya, dan canggung mengemban tanggung jawab baru dalam masa peralihan jabatan waktu itu. Namun, Sir Dalle kala itu malah tidak selabil sekarang. Sir Dalle muda lebih mantap dalam ingatan seorang Selma belia.
Seorang lagi anak murid menghilang. Kata-kata pahit itu tertera dalam paras Nostrudalle yang lungkrah. Lungkrah tidak selalu berarti lesu, lemah, dan hilang kekuatan. Kelihatannya Master Nostrudalle menghimpun kekuatan dalam ekspresinya yang cemberut. Wajahnya terlihat tak berenergi, memang, tetapi keletihan yang ditunjukkan sang Master menyerupai spirit Dalle muda yang menjabat kepala sekolah baru lebih dari tiga dekade yang lalu.
"Sebatang kaktus euphorbia tumbuh lagi, Sir Dalle?" Oleh rasa cemas, Ma'am Selma susah payah mengucapkan kata-kata itu, seakan-akan kulit wajahnya menjadi terlalu ketat untuknya, dan ia perlu amat berusaha untuk membuka bibir sendiri.
Anggukan Nostrudalle membenarkan kebodohan asistennya. Seharusnya yang dicemaskan adalah anak murid itu. Namun, Selma malah memilih mengkhawatirkan tanaman purba yang entah artinya apa. Mostran Delmo, si anak yang dinyatakan hilang itu putra orang penting, masih berkerabat dengan presiden kota laut terdahulu, dan ia duduk di kelas 2A. Siswa di tahun sophomore yang mematahkan asumsi sebelumnya, bahwa yang disasar melulu anak-anak baru yang tengah dipelonco. Nyatanya korban ketiga dipilih seakan acak, dan bukan tak mungkin ini cuma permulaan mengerikan, sebelum kiamat berikutnya menggulung seisi kulit bumi, termasuk juga lautan pusat pemerintahan mereka akan luluh lantak.
Dulu, lautan ditakuti karena kedalaman, keganasan ombak, dan misteri biota penghuninya. Sekarang, lautan menjadi menakutkan karena pemerintahan agung yang tak berperikeadilan, memonopoli daratan bumi yang diperbudak menghasilkan listrik dan barang daur ulang dari sampah, baik yang bertoksin berat maupun sedikit-sedikit beracun. Yang jelas kota laut menikmati buah kemanisan dan tidak turut terkena getahnya.
Sampah itu warisan perbuatan nenek leluhur mereka. Barang-barang di mana pun di muka daratan dan lautan merupakan daur ulang barang bekas. Kasarnya sampah dipakai kembali menjadi baru, karena sumber kekayaan bumi berasal dari situ. Dari sampah-sampah lungsuran manusia masa dahulu, manusia-manusia masa sekarang bisa bertahan hidup, dan orang daratan bumi diperalat oleh yang merasa lebih berkepentingan, karena kota lautan lebih kaya, pendidikan mereka lebih baik, dan wilayah peradaban mereka jauh lebih manusiawi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incantadom
FantasyTahun 2222 Dua ratus tahun setelah tahun kematian umat manusia. Kasta manusia terbagi menjadi angkasa, lautan, dan daratan. Tiga kasta yang diciptakan keserakahan manusia penguasa, sampah menjadi satu-satunya sumber daya bumi yang tersisa. Seorang E...