Incantadom

The Blind Weatherman (24)

Esmar Alec Prontomoda tak pernah menyukai presiden-presidennya. Utamanya presiden gadungan yang konyol dengan kacamata lensa prisma yang anti spionase katanya, bahkan diserbu peluru tajam pun tak mungkin remuk, juga kata-katanya yang menyerupai prosa ungu yang dungu. Ya, presiden yang satu itu, yang menugasinya mencarikan Alfa, Omega, dan Theta di daratan bumi, demi mencegah kehancuran planet biru yang kian lama kian mendekat itu.

Sayang, kariernya kurang berhasil sebagai peramal cuaca kota laut. Terpaksa, dengan reputasi tak terpatahkan sebagai The Blind Weatherman, ia mau saja direkrut sebagai ahli ramal di istana kepresidenan, meskipun ia benci penyaru presiden mereka, Luca Sentimento gadungan yang bahkan lebih jelek akhlaknya dari Luca Sentimento asli yang tak kalah licik bertipu daya.

Sekali lagi maaf, ia tidak buta pada matanya. Sering kali Esmar Alec kewalahan meladeni pertanyaan para insan pers yang menanyakan soal nama julukannya yang menghebohkan. The Blind Weatherman. Kegagahan nama yang artinya hanya dengan modal telinga dan penciuman saja, ia sudah mampu meramalkan cuaca dengan jitu. Bagaikan penyandang kebutaan total, ia tak perlu kedua matanya untuk menilai perubahan cuaca yang akan datang. Sulit dipercaya memang.

Sebagai peramal pun, ia mengerahkan dua macam indera terpenting selain mata, untuk membaca masa yang akan datang, dan terbukti baginya, meramal cuaca dan memprediksi hari yang akan datang, nyatanya punya sekian persamaan yang mengherankan. Misalnya tentang sekolah Incantadom yang beraroma rumput liar. Bahkan sebelum rumput-rumput subur di pekarangan tengah sekolah bermunculan, prekognisi dan premonisi (dari bahasa Inggris premonition) miliknya sudah memperlihatkan rumput-rumputan dalam mimpinya. Kala itu, Presiden Luca terbahak-bahak oleh ceritanya, mengotot bahwa rumput segar yang asli tumbuhan cuma ada di kota laut, pada taman-taman kotanya yang terpelihara subur. Nyatanya, prediksinya menjadi kenyataan kemudian hari. Sang presiden terdiam pada akhirnya.

Kedatangannya di Incantadom School tak disambut semestinya, baik oleh kepala sekolah merangkap pemilik sekolah ini, juga oleh sekawanan murid yang menatapnya penuh curiga. Nostrudalle, si tua bangka pemilik sekolah masih lumayan sopan, tetapi asistennya yang bertopi aneh dan badannya sedikit bundar itu agak keterlaluan. Seakan-akan ia utusan mata-mata yang dimata-matai oleh mata-mata pemilik tempat ini. Ya betul, si Ma'am Selma mungkin mata-matanya Nostrudalle, padahal hanya dengan selintas pandang, Esmar Alec paham siapa mereka berdua sesungguhnya.

Siapa mereka berdua? Itulah yang bakal diselidikinya lebih lanjut, bila saja ia bisa mendekati dia, seorang gadis yang tak menyadari jati dirinya sendiri. Bolehlah sementara ini Esmar Alec menyebutnya dia, karena dengan matanya yang sebetulnya amat jeli, ia masih sangsi apakah gadis itu betul-betul dia yang pernah berurusan dengannya enam tahun silam.

Seharusnya dia, gadis yang diintipnya itu bernama Eilikii Castuary. Nama yang lazim di kota laut, dan asal si perempuan dari Distrik Alfa yang ramai dan hiruk-pikuk. Enam tahun yang lalu ia mengkhianatinya dengan sebuah laporan anonim, namun si gadis tahu orang yang berkhianat adalah dirinya, yang merupakan tetangga terdekat rumah orangtuanya dan mereka berasal dari almamater sekolah yang sama di lautan.

Di matanya yang tidak buta, meski ia berjuluk The Blind Weatherman, Esmar Alec merasa si perempuan memang Eilikii yang dibuatnya mati di usia 15 tahun. Namun, enam tahun kemudian, si perempuan muda tetap berusia 15 dan segar bugar seakan ia tak pernah mati selama ini. Adakah kemungkinan dia, gadis di Incantado  School ini doppelganger dari Eilikii, seperti Luca Sentimento punya kembaran tak sedarah yang luar biasa culas, kejam, dan manipulatif?

Akhirnya, Esmar Alec punya sedikit keyakinan, itu sangat mungkin memang Eilikii, karena si perempuan menatapnya dengan sorot menyala-nyala, seakan menangkap sosok musuh lama yang ingin dilenyapkannya dari dunia ini. Tak mungkin seorang doppelganger menatapnya sekejam itu. Lalu, apa yang terjadi pada Eilikii hingga ia bisa dihidupkan kembali setelah lebih dari enam tahun berlalu?