Mozo Turin (19)

31 4 0
                                    

Turin dulunya kerap mengeluhkan gaji bulanannya pada Master Nostrudalle. Kebetulan orangtuanya dekat relasinya dengan sang kepsek, meskipun sebagai polisi rahasia, ia menjalani pendidikannya secara rahasia di rumah. Turin maupun orangtuanya, yang merupakan polisi rahasia ketiga-tiganya, tak mengenyam pendidikan formal selepas sekolah dasar, karena pemerintah kota laut mewajibkan, atau tepatnya memilih mereka secara paksa menjadi polisi "spesial", dengan kriteria khusus yang dirahasiakan dengan hati-hati sekali.

Polisi bawah tanah adalah nama lain atau sebutan rahasia untuk polisi rahasia. Nama belakang mereka dihapus - secara paksa tentunya - dan sebagai gantinya mereka diberi nama sandi yang terkadang dituliskan dalam inisial huruf kecil. Untuk Turin, ia diberi nickname atau julukan mozo, bahasa Galisia atau Galego untuk young man atau anak muda. Sekalipun ia tua dan tak berambut lagi kelak, sebutannya takkan berubah, akan tetap dipanggil mozo seumur hidupnya, karena jabatan polisi rahasia merupakan pengabdian seumur hidup, sepanjang napasnya dikandung oleh badan.

Masalah gaji Turin dibereskan Nostrudalle melalui sepucuk surat kecil, dan sebagai tanda terima kasih ia bersedia menyusup dalam sekolah Incantadom, menyaru sebagai Prefect Turin dengan upah atau honorarium yang minim. Kemudian Turin yang baru genap 22 tahun berkeluh kesah soal rambutnya yang rontok parah. Nostrudalle mendengarkan keluhannya dengan geli, karena rambut sang master sendiri rimbun, helaiannya kuat, meskipun uban-uban sebanyak tujuh helai takkan berbohong soal usianya yang nyaris menapaki kepala tujuh.

"Master, kepalaku ini rasanya semakin botak saja. Kira-kira aku meyakinkan tidak menyamar siswa 18 tahun?"

Soal rambut, Turin tidak bercanda atau sekadar melepas guyonan sambil lalu. Ia selalu khawatir tidak menyamar dengan baik sebagai sosok polisi perfeksionis. Penyamarannya selalu solid selama ini. Rekam jejaknya bersih dan terpuji menurut catatan kepolisian rahasia, yang mencatat setiap human error dengan konsekuensi pemotongan tunjangan dan gaji. Sayangnya, sebelum Nostrudalle campur tangan, nominal gajinya terbilang minim, sekalipun sepak terjangnya brilian dan tak bercacat sedikit pun.

Master Nostrudalle tak berkata apa-apa, cuma tersenyum, dan menyodorkan sebotol minyak lumayan harum. Barangkali cuma plasebo atau minyak itu memang berkhasiat saja bagi orang lain. Yang jelas, kerontokan rambut Turin masih tak tertanggulangi hingga detik ini.

Kali ini, di siang perpeloncoan murid baru hari yang ketujuh, Turin tak sempat lagi memikirkan hal-hal sepele termasuk rambutnya sekalipun, karena seorang murid sekolah Incantadom menghilang, dan sebagai gantinya muncul tumbuhan spesies asing di antara rerumputan rimbun. Yang dimaksudkan tentu rumput yang tiba-tiba tumbuh di tengah-tengah pekarangan sekolah itu, dan tanaman itu antara mirip kaktus ataupun bukan. Tambahan lagi, kaktus itu tumbuh secara tiba-tiba juga, dalam waktu sehari dan semalam saja.

Kembali ia melapor pada sang Master, dengan mimik serius menanggung beban kegagalan yang pertama kalinya ia rasakan. Bencana bagi Incantadom berarti bencana pula bagi kariernya. Master Nostrudalle herannya mengangguk-angguk kecil dengan sikap berserah diri.

"Mozo, semua ini bukan salahmu. Memang sudah ditakdirkan seperti ini. Takdir yang diusahakan untuk berubah, bila akhirnya tidak berubah juga, berarti bukan salah manusianya. Memang sudah digariskan oleh-Nya. Kita bisa berbuat apa, kan?" Sang Master menebah dadanya tiga kali, seakan berdoa menurut keyakinan-Nya sendiri, namun kemudian ia menulis di sehelai perkamen yang berkali-kali diremas lalu diratakan kembali.

"Itu tanaman apa, Master? Wujudnya mirip kaktus, tapi ada bunga-bunga kuning yang kecil-kecil. Lalu membawa pertanda apa, kira-kira?" Turin bertanya dengan paras yang ketat.

"Euphorbia. Diduga berasal dari Timur Tengah sejak zaman purba. Dulu nama tanaman ini di Indonesia adalah kaktus pakis giwang. Nama binomialnya Euphorbia milii varites splendens. Seperti umumnya kaktus punya batang yang berduri, daunnya berbentuk oval dan ukurannya bervariasi menurut hibrida dan kultivar." Mengambil napas sejenak, sang Master kembali merentet tepat saat Turin menyergahnya, "bunga kecilnya berwarna kuning, sempurna dengan organ seksual jantan dan betina yang lengkap. Di sekitar bunga sejatinya terdapat cyathophyll atau seludang yang warna-warni mirip bunga. Perakarannya merupakan akar serabut dangkal yang tumbuh menyebar, tumbuhnya sedikit menjalar atau scrambing."

IncantadomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang