Prefect Turin (18)

25 3 0
                                    

Jangan-jangan semua ini tidak ada maknanya. Tiket kebebasan yang diperoleh Elko dari beasiswa, mengantarnya masuk ke Incantadom School yang serba putih tua bangunannya. Tidak ada warna lain selain putih tua, baik dinding luar maupun dinding dalamnya terlihat monoton dan sama saja, bahkan tembok toilet pun dibuat putih tua warnanya. Setidaknya Elko tahu, hanya satu hal luar biasa dari sekolah ini, yaitu rahasianya. Pssst! Sekolah ini adalah penjara putih-putih yang diam-diam mengandung jebakan!

Setidaknya aku tahu ada sesuatu di sekolah ini. Suatu perkara gelap yang disembunyikan dari murid-murid semuanya, mungkin pula rencana kehancuran ini sudah ditanamkan sejak lama. Elko membatin dengan kesadaran baru yang menyurutkan keyakinan lamanya. Eilikii mungkin tidak omong kosong soal pembuangan ke Planet Mars itu.

Setelah memergoki adanya kisi-kisi rahasia di plafon gudang toilet kamarnya, Elko merasa tidak tahu apa-apa justru lebih memberikan berkah. Tak punya cukup waktu menyelidiki, Elko akhirnya mengikuti perpeloncoan dengan hati bertanya-tanya, apakah setiap kamar asrama putra punya "jalur rahasia" seperti di kamarnya, lalu bagaimana dengan kamar-kamar asrama putri? Siapa penanggungjawab untuk asrama putri?

Secara tradisi, Sekolah Incanta punya satu prefect setiap tahunnya. Prefect bukan ketua asrama, melainkan ketua murid, dan dipilih dari murid kelas tertinggi, yakni kelas tiga, dengan sejumlah persyaratan yang ketat. Prestasi bagus bukan satu-satunya penentu. Bila Nolan berkata, kakak laki-lakinya lulusan terbaik dan sempat menjabat prefect sebelum lulus, mungkin itu kebetulan semata, karena gosipnya, prestasi Turin, prefect untuk tahun ini hanya rata-rata air atau tidak terlampau sangat menonjol.

Seorang prefect selalu merupakan pusat perhatian sekolah. Mau tak mau Elko mengarahkan pikirannya pada sosok Turin yang kamarnya terletak di lantai dua. Malam itu, si prefect tiba-tiba menangkap basah Elko dan Eilikii di pekarangan tengah. Padahal ia bukan penanggung jawab asrama dan semestinya berada di kamarnya selepas pukul sembilan. Lalu kisi-kisi plafon itu apakah mengarah ke kamar ...

Elko seakan mengalami henti napas sesaat. Sosok yang tengah dipikirkannya menyergapnya begitu ia melangkah ke dalam balai sampah. Turin si prefect galak mencekal pundaknya, parasnya bercampur antara cemas dan sangat lega. Di belakang mereka, anak-anak semua menghambur pada Elko, seakan ia seorang tokoh kondang yang diharap-harapkan kehadirannya.

"Syukurlah tidak sampai dua murid yang menghilang. Hai Elko, kemana saja kamu?" Itu Nolan yang bertanya.

"Kamu tidak kenapa-napa, kan? Kamu menghilang hampir satu jam, tahu. Kukira kamu sudah ..." Ini Quintin yang menegur Elko, seolah mewakili adik "kembarnya", Griffin yang tak sanggup mengoceh dan terlongo-longo.

"Maaf, maaf sekali. Aku tadi izin ke Sir Karol istirahat setengah jam, tapi jadinya terlalu lama. Memangnya ada apa, sih?" Elko merasa ditulari ketegangan dari anak-anak berkerumun, lebih-lebih pose Turin dibuat-buat tegak berdirinya.

Satu orang siswa, murid kelas 1A menghilang tiba-tiba sebelum acara perpeloncoan  dimulai. Elko belum terlalu mengenalnya secara dekat. Hanya tahu namanya Zeodante Savori. Berhubung Elko baru saja keluar dari asrama putra, ia pun dihujani banyak pertanyaan, terkait pekarangan tengah yang dilaluinya untuk menuju ke balai sampah di area depan.

"Kamu lihat ada sesuatu yang janggal tidak? Tadi prefect kita mencari kalian berdua ke asrama putra, tapi tidak ada. Tiba-tiba di pekarangan tengah seperti ada sosok berjalan di kejauhan, di antara rumput-rumput, tapi langsung menghilang." Nolan bertanya lugas.

"Janggal bagaimana maksudnya?" Elko sesaat tak tahu apa bedanya janggal, ganjil, maupun keanehan lainnya.

Mulanya Elko menyangka Turin melihat dirinya yang berjalan keluar dari asrama putra. Namun, tunggu dulu, ia tidak merasa menginjak rumput di pekarangan, karena ia cuma berjalan lurus dengan penuh prasangka terhadap rahasia sekolah ini, bahkan ia tidak menoleh pada rerumputan yang merimbun di tengah-tengah lapangan seperti biasanya. Artinya sosok yang lenyap di rumput itu betul-betul Zeodante?

IncantadomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang