Hello berjumpa lagi dengan saya nadaaSedih banget kemaren-kemaren gak bisa update karena hp rusak.
Oke, sebelum baca biasakan untuk vote & komen!
Jam berapa kalian baca part ini?
Hppy Reading!
20. TARUHAN?
“Trus kenapa?” itulah pertanyaan yang diberikan Jiwa.
Langit terdiam menatap Jiwa. Apa cewek ini tidak mengerti bahwa maksud dari ucapannya. Agar cewek itu tidak mengharapkannya lagi.
“Jangan suka sama gue,” ucap Langit.
“Lo enggak berhak melarang orang untuk suka sama lo dong.” balas Jiwa masih dengan pandangan lurus pada Langit. “Setiap orang berhak atas rasa itu,”
Langit diam lalu menatap mata Jiwa. “Bukannya lo udah gak suka sama gue?” ucapan Langit itu berhasil membuat Jiwa terdiam sesaat.
“Gue menginginkan hal itu Lang. Tapi kenyataannya gue enggak bisa,” Jiwa menggeleng pelan lalu menunduk. Perempuan itu tampak sangat lelah dengan semuanya.
Jiwa mengangkat kepalanya menatap Langit kembali. “Lo orang pertama yang berhasil ngebuat gue sejatuh cinta ini Lang. Cowok yang katanya bisu itu berhasil ngebuat gue penasaran dan akhirnya jantuh cinta.”
“Orang yang bahkan gak pernah membalas perlakuan orang jahat yang ngebully dia. Orang itu kamu Lang. Kamu.” ungkap Jiwa tulus mampu membuat Langit terpekur lama. Langit seolah kehabisan kata-kata sekarang.
“Makasih Jiwa.” ujar Langit pada Jiwa membuat kening perempuan itu mengerut.
“Makasih buat apa?” tanya Jiwa dengan pandangan lugu.
“Karena udah suka sama gue,” Langit kemudian bergerak mengacak rambut Jiwa gemas hingga berantakan dengan pelan. Jangan tanyakan lagi tentang perasaan Jiwa sekarang. Rambutnya yang diacak-acak oleh Langit tapi rasanya malah hatinya yang serasa di obrak-abrik oleh cowok itu.
“Tapi masih banyak cowok diluar sana yang lebih pantes dapetin perasaan lo yang tulus itu. Dan itu bukan gue,” di detik berikutnya Langit berbalik. Cowok itu bergerak pergi meninggalkan Jiwa tanpa mengatakan hal apa pun lagi, dengan membawa tasnya di pundak sebelah kanan.
“TUNGGU!” Jiwa mengejar dan menghalangi cowok itu untuk terus berjalan. “Kenapa bukan lo?” mata Jiwa menatap Langit dengan berani.
“Gak apa-apa gue mau ke kelas, minggir!” suara Langit berubah dingin. Cowok itu seolah tidak ingin memperdulikan Jiwa yang berada di hadapannya sekarang.
“Gue gak akan minggir. Sebelum lo jawab!” desak Jiwa pada Langit yang saat ini hanya memberikan tatapan datar padanya. Jiwa tidak perduli dan tidak takut sama sekali. Yang jelas dia harus medengar semua penjelasannya dari mulut Langit.
“Karena gue gak suka sama lo puas?” ucap Langit sangat menyakitkan hati Jiwa.
“Selain itu lo hanya akan mendapat penderitaan dan bukan kebahagiaan kalau lo tetep maksa mau sama gue.” sambungnya tidak kalah dinggin.
“Trus cewek kaya gimana yang lo suka?” tanya Jiwa masih berusaha. Meskipun hatinya benar-benar tidak dalam kondisi baik setelah Langit mengatakan hal yang menyakitkan itu.
“Bukan urusan lo.” jawab Langit singkat. Lalu cowok itu bergerak kembali berjalan. Namun lagi-lagi ucapan Jiwa mampu menghalanginya untuk pergi.
“Mau taruhan?” Langit berhenti tanpa melihat Jiwa yang sekarang berada di belakangnya. “Satu bulan. Izinin gue ngejar lo sampe lo jatuh cinta sama gue. Kalau sampe lo enggak luluh dalam waktu satu bulan gue janji gak akan suka lagi sama lo Langit.” ucap Jiwa memandang Langit dari tempatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/286500221-288-k834973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
Teen Fictionsiapa tau tiba-tiba cerita ini viral ehehe Halo I'm Nadaa [Wajib follow author karena cerita akan di privat!] Langit adalah bagian atas dari permukaan bumi yang di sebut, atmosfer. Itulah ya...