31. PEREMPUAN YANG PALING DIA CINTAI

104 13 0
                                    

Hello I'm nada

Jangan lupa untuk vote and komen

Hppy Reading!

31. PEREMPUAN YANG PALING DIA CINTAI

Motor Ninja hitam milik Langit sampai di depan sebuah markas Strom. Diikuti dengan motor ninja milik Rival, Dito, Johan, Keanu, Bastian, dan Opang dari belakangnya. Bukan hanya mereka namun seluruh anak Thunder juga ikut serta berada di barisan paling belakang sana. Langit melepaskan helm full facenya kemudian turun, cowok dengan dasi yang terikat di kepalanya itu kemudian memberi komando kepada seluruh anak buahnya.

“Anak inti ikut gue. Yang lain tetep disini bergerak kalo udah ada komando.” Langit memerintah tegas anak Thunder. Dengan perawakan cowok itu yang tinggi Langit menatap nanar gedung yang ada di depannya. Semua orang tahu bahwa dalam keadaan serius seperti ini Langit tidak pernah main-main dengan tindakannya. Dito tersenyum tipis di belakang cowok itu. Merasa bangga karena Langit mulai perlahan untuk keluar dari zona buruknya dahulu.

“Sebenernya lo mau cari apa disini, Lang?” tanya Rival penasaran di samping Langit.

“Iya bos, emang disini ada petunjuk apa?” tanya Opang sama binggungnya. Karena Langit sejak tadi tidak mengatakan hal apapun, hanya memberi komando dan tugas.

“Lo semua lihat aja. Sekarang udah saatnya gue yang selesain ini.” setelah mengatakan hal itu Langit langsung memasuki area gedung bangunan itu. Dengan cepat Rival menyusulnya sebagai wakil Rival harus terus berada disamping Langit. Dikuti dengan Dito, Johan, Opang, Bastian, dan Keanu. Langit menendang pintu Gudang hingga menimbulkan suara yang keras. Membuat semua penghuni yang ada di dalamnya terkejut. Lalu mereka bergerombol datang membentuk kesatuan guna untuk melindungi satu sama lain.

“Dimana Arya?” tanya Langit pada salah satu anak Strom.

“Ngapain lo disini?” bukannya menjawab. Leo—wakil ketua Strom menatap Langit dan teman-temannya tajam. “Mau cari masalah lo dateng ke sini?”

“Dimana Arya?” Langit bertanya kembali masih dengan batas kesabaran yang cowok itu miliki. Tatapannya beradu dengan Leo yang ada di depan.

“Kalo gue gak mau kasih tau gimana? Lo mau mukul gue? Sini maju lo dasar bisu!”

“Berengsek lo!” bukannya Langit yang marah justru malah Rival yang berang. Cowok itu bergerak maju sebelum akhirnya Langit bertindak lebih dahulu untuk mehannya. Mata Langit dapat melihat ada tas perempuan yang tergeletak pada sofa.

“Tunggu dulu,” ujar Langit pada Rival lalu Langit melirik tas perempuan itu kembali. Tas yang sangat Langit kenali itu membuat Langit terdiam. Tidak lama kemudian Langit terkekeh karena ternyata dia sudah mengetahui permainan apa yang sedang di jalankan di belakangnya.

“Mending lo semua pergi. Sebelum akhirnya bos gue dateng dan bonyokin lo semua!” ucap salah satu anak Strom.

Opang langsung tertawa ngakak mendengarnya. “Lo ngomong begitu gak sadar muka lo semua pucet!” Opang kembali tertawa sambil memegang perutnya yang terasa sakit.

Satu pukulan keras berhasil melambung mengenai wajah Opang sampai cowok itu terdorong mundur yang langsung di tangkap oleh Keanu dan Bastian.

“Bangsat lo! Berani lo mukul temen gue?!” Johan maju tatapannya kali ini jauh lebih menyeramkan berkali-kali lipat.

“Gue udah bilang jangan pernah main-main sama kita!” ujar Leo.

“Cepet kasih tau dimana ketua lo itu,” Keanu maju berdiri di samping Langit yang sekarang posisi cowok itu berada di tengah-tengah antara Rival dan Keanu. Keanu maju bukan tanpa sebab, mata cowok itu mungkin memang terlihat fokus dengan orang-orang yang ada di hadapannya. Namun siapa sangka Keanu juga sedang memeperhatikan sekitarnya untuk mencapai tujuannya datang kemari.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang