Hello I'm Nadaa..
Bertemu lagi kitaaa..
Gimana kabar kalian? Semoga kalian baik-baik aja ya!!
Jangan lupa sebelum baca untuk vote & komen
Oke, sebelumnya nada pengin jelasin sedikit. Jadi nada sudah berpikir dengan matang untuk merevisi perubahan judul kali ini. Alasan kenapa nada merubah judul itu adalah tidak ada.
Tidak ada alasannya.
Jadi sudah di putuskan judul Pangeran Without Sound berganti menjadi "LANGIT"
Julukan Pangeran Without Sound akan terus ada di dalam cerita ini.
Sesuai judul yang tertera adalah Flashback Thunder. Part ini akan bercerita tentang Thunder pada masalalu. Jadi pahami dulu ya guys.
Sejarah Thunder akan ada pada Part ini. Nada enggak tahu bakal ada Flashback lagi atau enggak. Yang pastinya tunggu aja okay!
Hppy Reading!!
7. FLASHBACK THUNDER
"Cepetan anjing!" Langit menoleh kepada teman-temannya yang berada di belakangnya.
"Sabar napa bos," Johan menyahut tanpa menatap Langit. Pria itu kini sedang membenarkan rambutnya dengan berkaca pada jendela yang tertutup gorden. "Asikk ganteng amat gue ya!!" Johan berbicara pada dirinya sendiri. Hal itu membuat Dito dengan sabar untuk menahan diri agar tidak melempar sepatu miliknya pada muka Johan yang menyebalkan itu.
Langit kembali berjalan di paling depan dengan perlahan agar tidak ketahuan bahwa mereka berlima terlambat. Kelima laki-laki itu berjalan melewati lorong dekat dengan pintu pagar dengan perlahan mengikuti arahan yang diberikan oleh Langit. Dibelakang Langit terdapat Rival dan juga Keanu yang terlihat sedang berjaga. Mewanti-wanti takut ada Guru yang melihat. Karena jam segini adalah jam mata pelajaran pertama, jam yang sangat rawan karena biasanya Guru akan menuju ke kelas untuk mengajar.
"Ketemu Pak Salak abis kita," ujar Rival. Pak Salak adalah salah satu Guru yang paling killer di Sekolah ini. Biasanya Pak Salak akan berpatroli untuk mencari anak-anak yang ketahuan terlambat atau bolos.
Pada barisan ketiga terdapat Dito dan juga Johan. Dito melirik Johan sinis, pasalnya temannya yang satu ini memang sedikit menyebalkan bila sudah bertemu dengan kaca. "Cepetan dongo!" Dito menatap Johan yang masih asik dengan kaca. Dito yang jengah lantas menghampit leher Johan dengan satu tangan kekar miliknya.
"Lama lo. Nanti kalo kita ketawan gara-gara lo gue botakin rambut lo!"
"Woi bangke! Lep--lepass!" Johan merasa sesak dengan perbuatan Dito yang menurutnya sangat tidak sopan. "Bau sampah ketek lo, anjir!" protes Johan namun Dito menulikan telinganya.
"Jangan berisik, Han." kata Rival membuat Johan mau tak mau diam dan dengan Dito yang tersenyum senang.
"Ada Pak Salak lagi," gumam Rival yang masih dapat di dengar oleh teman-temannya. Mereka semua melihat Guru berambut gundul tersebut sedang membawa tongkat kayu di tangannya.
Keanu yang berada disebelah Rival lantas menoleh dan benar. Jika mereka memaksa lewat kemungkinan mereka semua akan tertangkap basah.
"Gimana nih Lang?" tanya Keanu berbisik membuat Langit terdiam sebentar.
"Kita pake plan B." Langit memutuskan. Pria itu menurunkan tasnya dan mengeluarkan dua buku paket tebal dari dalam dan memberikannya kepada Dito dan juga Johan.
![](https://img.wattpad.com/cover/286500221-288-k834973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
Teen Fictionsiapa tau tiba-tiba cerita ini viral ehehe Halo I'm Nadaa [Wajib follow author karena cerita akan di privat!] Langit adalah bagian atas dari permukaan bumi yang di sebut, atmosfer. Itulah ya...