Hello I'm NadaaKalian baca Part ini jam berapa?
Jangan lupa vote dan komen
Hppy Reading
16. PERLAHAN MUNDUR
"Perasaan ini nyata, namun menggapainya adalah mimpi."— Sanjiwa Putri.
"Lepasin tuh cewek gak ada sangkut pautnya!" ujar Rival tajam, dengan mata yang tertuju pada Arya. Rival sangat tidak terima kalau Jiwa di jadikan sebagai tawanan."Tau lo! Berani-beraninya sama cewek. Kaya banci aja!" cemooh Opang.
"Masih mending kita ya, Han? Gentleman!"
"Cewek di jadiin tameng? Gak mampu ngadepin Thunder langsung?" Johan menikkan sebelah alisnya.
"Diem lo! Gak usah banyak bacot." Leo maju karena terpancing dengan ucapan Opang dan Johan.
"Lagian mau lo tawan tuh cewek juga gak bakalan ngaruh buat temen gue." ujar Bastian, dengan wajah santainya. Cowok dengan tindikan anting pada telinganya itu menatap Jiwa. "Temen gue gak suka sama tuh cewek."
Jiwa hanya bisa melihat ke bawah, tidak ingin mendengar atau melihat orang-orang yang berada di hadapannya. Tidak tahu mengapa hatinya terasa sedikit sakit mendengar perkataan Bastian.
"Jadi semuanya itu percuma aja. Mendingan lo lepasin Jiwa." kata Dito. Kemudian lelaki itu melangkah maju berdiri tepat di sebalahnya Rival. Di belakang Langit kali ini pandangan laki-laki itu tidak kalah serius.
Langit berdiri seorang diri di paling depan, layaknya seorang pemimpin dengan gagah tanpa rasa takut. Mata tajam seperti elang itu menangkap manik mata teduh milik Jiwa. Langit menyadari bahwa perempuan itu terlihat sangat ketakutan berada di sana. Sekali pun cewek itu tidak mengatakannya secara langsung. Langit melihat wajah Jiwa yang tampak jauh lebih pucat dari biasanya. Diperhatikannya gerak-gerik cewek itu membuat Langit tahu bahwa Jiwa sedang tidak baik-baik saja.
Disisi lain rasa pusing mulai Jiwa rasakan. Jiwa tidak tahu mengapa kondisinya mendadak seperti ini. Terlebih berada di tengah-tengah banyaknya orang tentu saja membuat Jiwa semakin merasa pusing. Terutama melihat darah yang berceceran dilantai jujur hal itu membuat Jiwa merasa mual. Matanya melihat Langit wajah cowok itu penuh dengan luka dan darah. Dan yang paling banyak mengeluarkan darah adalah tangan kanan cowok itu. Jiwa yang melihatnya saja sudah meringis. Bagaimana jika merasakannya?
Jiwa hanya bisa terdiam sambil merutuki dirinya sendiri. Berada di tengah dua geng motor terbesar ini membuatnya merasa merinding. Terutama Thunder, geng itu yang selalu menjadi pembicaraan topik hangat di sekolahnya. Jiwa hanya pernah mendengar sedikit tentang geng Thunder. Selain yang katanya geng tersebut sudah berdiri sejak 7 tahun lamanya. Ada juga yang mengatakan bahwa geng Thunder akan bubar. Tapi apa yang Jiwa dengar sangat berbeda dengan apa yang dia lihat sekarang. Jiwa yang melihat Thunder yang terlihat bersatu dan kompak. Bahkan mereka terlihat saling melindungi satu sama lain.
Jiwa menatap anak Thunder yang berjumlah 50 orang itu. Jiwa yakin bahwa ini belum semua, meskipun Jiwa tidak mengetahui ada berapa jumlah asli anak Thunder itu. Melihat ada enam orang laki-laki yang berdiri tepat di belakang Langit. Membuat Jiwa yakin bahwa mereka adalah inti Thunder. Orang-orang yang Jiwa lihat dibelakang sekolah waktu itu. Dari banyaknya inti Thunder Jiwa hanya mengenal Dito, karena memang cowok itu satu kelas dengannya. Dan Rival, cowok gila yang tiba-tiba saja menyatakan cinta pada Jiwa. Sisanya Jiwa tidak tahu dan sepertinya ada beberapa yang dari sekolah lain. Jiwa hanya menebaknya, karena Jiwa tidak pernah melihat orang itu berada di sekolahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/286500221-288-k834973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
Teen Fictionsiapa tau tiba-tiba cerita ini viral ehehe Halo I'm Nadaa [Wajib follow author karena cerita akan di privat!] Langit adalah bagian atas dari permukaan bumi yang di sebut, atmosfer. Itulah ya...