10. Berulah lagi

5.8K 184 6
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata dan real 100% berasal dari imajinasi saya. Jika ada kesamaan tokoh atau alur itu hanya kebetulan. Tolong untuk tidak mencopy cerita ini.

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

"Iya Pak siaap nanti saya beliin air kelapanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Iya Pak siaap nanti saya beliin air kelapanya. Makasih pak infonya." Pamit Aaron kepada abang abang rujak tersebut.

------

"Ngobrolin apa sama abang abangnya?" Tanya Rara yang kepo.

"Itu bapak tukang rujak nya bilang aku disuruh beliin air kelapa muda buat kamu." Jelas Aaron.

"Ah iya kata ibu juga harus minum air kelapa muda. Mau gak?" Tawar Rara yang menawarkan rujak jambu yang ia beli tadi.

"Mau Aaa." Jawab Aaron sambil membuka mulutnya.

"Nih enak gak?" Tanya rara.

"Enak kok kan bukan kita yang bikin." Jawab Aaron sambil mengunyah jambu kristal tersebut.

"Diih nyebelin." Kesal rara yang menyubit pelan Pinggang Aaron.

"Ishh! Sakit tau." Ucap Aaron.

"Biarin siapa suruh bilang gitu." Jawab Rara yang ngambek.

Tidak terasa jam sudah menunjukan pukul set6 sore. Aaron yang langsung mengajak rara menuju restauran yang ia bicarakan dengan Edward.

"Restauran nya jauh?" Tanya rara yang membuka pembicaraan.

"Deket kok sebentar lagi sampai." Jawab Aaron.

-----

Aaron dan Rara bejalan mendekati meja yang berada di ujung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aaron dan Rara bejalan mendekati meja yang berada di ujung. Ternyata Siska dan riko sudah datang.

Aaron langsung duduk di hadapan mereka dengan Rara yang berada di samping nya.

Jujur saja Siska dan riko terkejut melihat rara dengan perut yang sedikit buncit. Padahal 3 hari lalu perut rara tidak terlihat seperti ini karena tertutup jaket yang ia pakai.

Im PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang