19. Aksa Bagaskara

5.5K 133 0
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata dan real 100% berasal dari imajinasi saya. Jika ada kesamaan tokoh atau alur itu hanya kebetulan. Tolong untuk tidak mencopy cerita ini.

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih." Kata Aaron yang terus terusan mengecup kening dan pipi Rara.

--------------
.
.
.
.

Semua yang berada di sana menangis bahagia. Terutama Aaron dan Rara saat mendengar suara nyaring dari anaknya itu.

Dokter Sintia langsung membersihkan seluruh bagian tubuh baby kecil itu. Dari telinga hidung hingga tenggorokan.

Setelah sudah bersih dari darah dan kotoran. Dokter Sintia langsung menaruh baby kecil itu di gendongan Rara.

Dengan gemetarnya tangan Rara menggendong baby ituu. Ini pertama kalinya ia menggendong bayi.

Aaron setia di samping Rara sambil menciumi pipi Rara dan anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aaron setia di samping Rara sambil menciumi pipi Rara dan anaknya.

"Terimakasih." Ucap Aaron yang mengelus pipi baby itu.

"Sama sama. Kamu mau namain baby nya apa?" Tanya Rara kepada suaminya itu.

"Bagaimana kalau Aksa Bagaskara." Jawab Aaron .

"Bagus namanya." Kata Rara yang tersenyum.

"Hallooo baby Aksa selamat datang sayang." Timpal Rara yang menciumi pipi Aksa.

"Maaf nona bayi nya akan saya check terlebih dahulu dan akan saya pakaikan baju juga." Izin dokter Sintia.

"Ah ini dokter." Balas Rara.

"Baik nona saya permisi dulu. nanti nona akan diurus oleh suster suster yang ada disini." Ujar dokter Sintia.

"Iyah dokter." Ucap Aaron.

Im PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang