13. Kantor

5.3K 153 0
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata dan real 100% berasal dari imajinasi saya. Jika ada kesamaan tokoh atau alur itu hanya kebetulan. Tolong untuk tidak mencopy cerita ini.

Happy Reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Pegal gak kakinya?" Tanya Aaron yang masih khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pegal gak kakinya?" Tanya Aaron yang masih khawatir.

----

"Sedikit pegal." Jawab Rara dengan tersenyum.

"Lain kali kalo di ajak ibu berbelanja jangan mau. Pasti akan seperti ini lagi." Protes Aaron yang menaiki kaki Rara di sofa.

"Ibu tuh kalo ber belanja bakalan seperti tadi ia lupa dengan jam atau semuanya." Tutur Aaron.

Aaron memijit pelan kaki Rara.

"Kamu tidak bekerja? Apakah tidak di omelin jika aku disini?" Tanya Rara dengan polos.

"Tidak akan di omelin lagian aku bos mereka. Kamu datang saja kapan pun itu tapi jika aku tidak ada di ruanganku aku lagi meeting dengan client." Jelas Aaron.

"Baiklah aku akan kesini setiap hari. Habisnya bosan dirumah sendirian ibu kadang berpergian keluar." Keluh Rara yang sambil memanyunkan bibirnya.

"Kamu sudah makan siang?" Tanya Aaron.

"Belum." Jawab Rara sambil terkekeh.

"Kamu ingin makan apa? Kita cari makan sekarang." Ucap Aaron yang langsung bersiap memakai jas nya.

"Ingin nyobain menu makanan disini apakah ada?" Tanya Rara kepada Aaron.

"Tentu ada kantin di kantor ini." Jawab Aaron.

"Ayok kita ke kantin aku mau menjelajahi makanan disana." Ucap Rara yang antusias.

"Dasar giliran makanan langsung semangat." Gemas Aaron yang mengacak-acak rambut Rara.

"Kan aku porsi makannya menambah." Adu Rara kepada Aaron.

"Baiklah baiklah." Jawab Aaron yang berjalan sambil merangkul pinggang Rara.

Mereka berdua berjalan ke arah kantin yang berada di lantai dasar kantor.

Semua karyawan lagi lagi menatap Rara dengan heran dan penasaran.

"Eh itu siapanya bos?" Bisik salah satu karyawati yang ada disana.

"Aku juga tidak tahu, coba lihat tangan bos merangkul wanita itu apa dia pacarnya?" Tanya balik karyawati lainnya.

"Tapi perut wanita itu sedikit buncit apakah itu istrinya boss?"

"Apa iya itu istrinya."
.
.
.

Im PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang