18. Today

4.9K 130 1
                                    

Cerita ini hanya fiksi semata dan real 100% berasal dari imajinasi saya. Jika ada kesamaan tokoh atau alur itu hanya kebetulan. Tolong untuk tidak mencopy cerita ini.

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Iyah sama sama sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iyah sama sama sayang." Balas indira yang sambil mengelus kepala Rara dengan lembut.

--------

.
.
.

Hari berlalu begitu cepat. Hingga saat ini usia kandungan Rara berusia 9 bulan.

Rara dengan istrinya Edward itu sangat akrab sekarang.

Sampai sampai setiap akhir pekan Edward dan istrinya berserta anaknya suka menginap di rumah Aaron.

Ada satu hal yang Rara tutupi hingga saat ini yaitu sosok misterius yang terus terusan meneror keluarganya. Sudah 4 bulanan orang itu masih saja meneror namun anehnya sampai saat ini belum Rara ketahui yang di maksud oleh peneror itu siapa dirinya? Suaminya? Atau ibu mertuanya?

Rara pendam hal seperti ini secara diam diam. Peneror tersebut mengirim beberapa boneka bahkan hewan yang mati berlumuran darah lalu dibungkus dengan plastik putih.

Hari ini jam sudah menunjukkan pukul 3 sore.

Rara yang berencana untuk ke supermarket terdekat bersama Emilia dan ibu mertua nya itu.

Niat membeli beberapa sayuran untuk menu makan malam nanti

"Rara dirumah saja ya sayang. Ibu tidak tega melihat kamu ikut ke supermarket pasti engap banget." Ucap indira yang melihat Rara.

"Gak papa bu Rara ikut saja. Lagian sekalian olahraga." Jawab Rara yang tersenyum sambil mengusap usap perutnya itu.

"Beneran gapapa? Mending dirumah saja Ra. Aku pernah ngerasain engap banget rasanya." Tanya Emilia yang menyakini Rara.

"Beneran kak aku gapapa. Lagian cuma sebentar saja kan ke supermarket nya." Balas Rara.

"Baiklah kita berangkat sekarang." Titah indira.

Hanya butuh 5 menitan mereka sudah sampai di supermarket tersebut.

Sesampainya di supermarket indira yang langsung berinisiatif untuk mengambil troli. Lia pun ikut mengambil troli lalu menaruh anaknya itu di troli yang memang ada khusus untuk anak anak duduk.

"Ibu ke bagian sayuran yah buat masak nanti malam. Kamu ke bagian buah saja buat kita ngemil." Perintah indira kepada Lia.

"Baik bu aku ke bagian buah." Jawab Lia.

Rara hanya mengekori ibu mertuanya itu sambil ikut memilih sayuran sayuran.

"Kalau capek kamu duduk saja sayang jangan dipaksakan." Ucap indira yang melihat kening Rara berkeringat.

Im PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang